Dalam dunia marketing, ada berbagai macam strategi yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan, social marketing adalah salah satunya. Namun berbeda dengan marketing pada umumnya, strategi yang juga dikenal sebagai pemasaran sosial ini tujuan utamanya bukan untuk meningkatkan sales dan profit, lho!

Sebelum lebih lanjut membahas pemasaran sosial beserta contoh social marketing, Anda harus memahami terlebih dahulu kalau strategi ini sangat berbeda dengan social media marketing. Sesuai dengan namanya, social media marketing adalah strategi marketing yang dilakukan dengan menggunakan media sosial. Lalu, apa itu pemasaran sosial dan apa contoh social marketing?

Social marketing
Photo Credit by Partystock

Social Marketing dan Perbedaannya dengan Commercial Marketing

Social marketing adalah strategi pemasaran yang bersifat nonprofit. Artinya, tujuan dari dilakukannya marketing ini tidak berfokus pada keuntungan atau sales, melainkan kepada masalah sosial yang dibahas dalam kampanye tersebut. 

Simpelnya begini, anggap Anda adalah pemilik brand sepatu. Lalu suatu hari, ada suatu masalah sosial mengenai ketidakadilan terhadap perempuan. Akhirnya, Anda memutuskan untuk melakukan kampanye untuk mendukung women empowerment. Saat melaksanakan kampanye tersebut, tujuan utamanya bukanlah menjual sepatu produksi Anda, melainkan untuk menyebarkan awareness mengenai masalah sosial tersebut.

Tentu saja, pemasaran sosial ini sangat berbeda dengan pemasaran komersial atau Commercial Marketing. Selain berbeda secara tujuan, perbedaan lainnya adalah waktu yang dibutuhkan untuk menentukan keberhasilan kampanye, serta metrik untuk menghitung keberhasilan tersebut.

Dalam commercial marketing, keberhasilan suatu kampanye bisa dilihat dalam waktu yang relatif cepat melalui metrik yang jelas seperti jumlah leads, hasil penjualan, dan metrik lainnya. Sebaliknya, keberhasilan suatu pemasaran sosial umumnya tidak bisa ditentukan dengan satu metrik yang pasti, serta membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui impact utama dari kampanye tersebut.

Masih bingung membedakan keduanya? Kalau iya, berikut kami telah merangkum beberapa contoh pemasaran sosial yang mungkin membuat Anda jadi lebih bisa membayangkannya.

3 Contoh Social Marketing yang Berhasil dalam 5 Tahun Terakhir

Untuk membantu Anda memahami konsep social marketing—dan mungkin mengaplikasikannya ke bisnis Anda—kami telah merangkum beberapa contoh social marketing yang berhasil dilakukan dalam waktu 5 tahun terakhir ini.

  • #SelfieforSafety – Volvo

Pada September 2019 Volvo—perusahaan otomotif asal Swedia—merilis sebuah kampanye yang diberi nama #SelfieforSafety. Melalui kampanye ini, Volvo meminta pengguna media sosial untuk melakukan selfie saat duduk di mobil mereka yang terparkir sambil menggunakan sabuk pengaman. Sekilas, kampanye ini terlihat seperti kampanye biasa untuk meningkatkan engagement media sosial Volvo. Ternyata, ada maksud dibalik kampanye tersebut.

Kampanye tersebut dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai bagaimana posisi bahu seseorang saat menggunakan sabuk pengaman. Kemudian Dr. Lotta Jakobson, senior technical specialist di Volvo Cars Safety Centre, menggunakan data tersebut untuk merilis sebuah artikel studi. Bersama dengan Katarina Bohman, Lotta menemukan bahwa 4 dari 10 pengguna sabuk pengaman menggunakannya dengan cara yang kurang tepat. Di artikel yang sama, mereka menjelaskan bagaimana cara memakai sabuk pengaman dengan benar.

Secara sosial, kampanye ini bisa dibilang berhasil. Volvo mendapatkan data yang mereka inginkan dan melahirkan sebuah artikel studi. Bahkan, Volvo mempublikasikan artikel tersebut secara online agar dapat dibaca oleh siapapun yang membutuhkannya.

  • Pesanlah dari McDonald’s – Burger King

Pada saat pandemi kemarin, banyak orang harus tinggal di rumah dan tidak bisa atau tidak mau bepergian ke mana-mana. Akhirnya, banyak usaha—termasuk restoran atau rumah makan—yang kehilangan pelanggannya dan mengalami kerugian. Tidak berhenti di situ, banyak pegawai restoran tersebut juga dengan terpaksa dirumahkan untuk memotong anggaran.

Berlatar belakang dari kejadian tersebut, Burger King melakukan kampanye marketing yang cukup mengejutkan. Pada November 2020, mereka merilis kampanye “Order from McDonald’s” atau versi Indonesianya, “Pesanlah dari McDonalds”. Pada kampanye tersebut, mereka mengajak para pengguna sosial untuk tetap memesan makanan ke beberapa restoran cepat saji hingga warteg, untuk membantu para karyawan agar tetap bisa mencari nafkah.

Meskipun secara data tidak diketahui seberapa besar dampak yang diberikan oleh kampanye ini terhadap pemesanan makanan dari restoran, engagement yang diterima bisa sedikit menggambarkan respons masyarakat. Pada kampanye yang di post Instagram Burger King Indonesia saja, terdapat lebih dari 300 ribu like, serta 13 ribu lebih komentar.

  • #TeamTrees – Beberapa YouTuber dan Arbor Day Foundation

Berbeda dari contoh-contoh sebelumnya, kali ini kampanye social marketing dilakukan oleh dua YouTuber ternama, MrBeast dan Mark Rober, yang bekerja sama dengan NGO bernama Arbor Day Foundation. Konsep kampanye ini sebenarnya simpel, penonton hanya perlu mendonasikan uangnya ke website teamtrees.org, kemudian tiap 1 USD yang disumbangkan akan digunakan untuk menanam satu pohon. Jadi, kenapa kampanye yang satu ini bisa sukses mengumpulkan donasi sejumlah 20 juta USD hanya dalam 3 bulan?

Karena dalam kampanye ini, Mr Beast dan Mark Rober tidak sendiri (atau berdua). Dalam melakukan kampanye tersebut, mereka mendorong influencer lain untuk mempromosikan kampanye dengan menggunakan tagar #teamtrees. Bahkan secara total, 530 ribu lebih tweets, 26 ribu Instagram posts, dan 220 video YouTube telah dibuat untuk mendukung kampanye tersebut. 

Selain itu, banyak tokoh bisnis lain yang memanfaatkan kampanye ini untuk menunjukkan kebaikan mereka sembari membantu memperbaiki lingkungan. Sebut saja Tobi Lutke (CEO Shopify), Elon Musk (CEO Tesla), dan Marc Benioff (CEO Salesforce) yang masing-masing secara berurutan mendonasikan 1.000.001 USD, 1 juta USD, dan 900 ribu USD.

  • Dumb Ways to Die – Metro Trains Melbourne

Sebenarnya, kampanye social marketing yang dibuat oleh Metro Trains Melbourne ini tidak termasuk sebagai kampanye yang dilakukan dalam 5 tahun terakhir. Kampanye ini dimulai pada tahun 2012 dengan diunggahnya video pada platform YouTube yang berjudul “Dumb Ways to Die”. Namun, kesuksesan dari kampanye ini membuatnya layak untuk dibahas, bahkan 10 tahun kemudian.

Dumb Ways to Die adalah sebuah iklan layanan masyarakat yang mempromosikan bagaimana seharusnya penonton berperilaku di dekat jalur kereta api. Iklan ini sendiri dikemas dalam bentuk video animasi dengan warna yang lucu serta lagu yang catchy. Tak butuh waktu lama, kampanye tersebut menjadi viral di internet.

Per Januari 2023, video pertama mereka yang berjudul “Dumb Ways to Die” telah ditonton lebih dari 250 juta kali, dan lebih dari 1 juta orang berlangganan kanal “Dumb Ways to Die”. Selain itu, Dumb Ways to Die juga berkembang menjadi sebuah entitas sendiri dengan mengeluarkan berbagai seri animasi lainnya, bahkan dalam bentuk video game. Kenapa iklan layanan masyarakat ini bisa sukses?

Menurut Chloe Alsop—marketing manager Metro Trains Melbourne saat itu—video tersebut bisa populer karena mengambil alur berbeda dengan iklan layanan masyarakat pada umumnya yang ingin memberikan impresi negatif. Daripada menunjukkan video kejadian kecelakaan yang terjadi di sekitar jalur kereta, video yang dibuat justru berupa kartun dengan warna yang cerah dan lagu gembira. Impresi positif tersebut yang menurut Chloe bisa membuat orang-orang menyukainya.

Terbukti, kampanye tersebut berhasil. Tidak hanya dari segi viralitas, tetapi juga dampak yang dihasilkan. Metro Trains mengklaim bahwa 4 bulan setelah kampanye tersebut berjalan, 44 ribu warga Melbourne berikrar untuk tidak melakukan hal bodoh di sekitar kereta.

Setelah mengetahui keempat contoh pemasaran sosial yang sukses tersebut, mungkin Anda bertanya-tanya, apakah brand Anda perlu melakukan pemasaran sosial?

Jadi, Apakah Brand Anda Perlu Melakukan Social Marketing?

Mengingat kalau tujuan utama dari social marketing adalah dari segi sosial, maka pertanyaan tersebut bisa dikembalikan kepada diri Anda sendiri: Apakah Anda ingin menyebarkan kebaikan tersebut? 

Tidak bisa dipungkiri, dari beberapa contoh social marketing tadi mungkin tidak semua pihak secara ikhlas ingin membantu orang lain. Namun, tetap saja saat berencana untuk mengambil strategi ini, Anda harus mempunyai mindset bahwa social marketing adalah jalan untuk mengatasi suatu masalah sosial.

Tanpa dibarengi dengan mindset yang tepat, pemasaran sosial yang Anda buat tidak akan menghasilkan apa-apa, apalagi jika Anda memiliki target setinggi contoh social marketing yang telah diberikan pada artikel ini.

Writer Profile
  • Naufal Shabri

    Post graduate at UGM. Movie enthusiast dan anak gaul Surabaya

Share This
Comment

Leave a Reply