Bingung mencari cara yang tepat untuk membuat lebih banyak pelanggan membeli produk atau menggunakan jasa Anda? Konversi penjualan adalah hal yang harus Anda perhatikan. Nah, salah satu metode yang paling efektif untuk meningkatkannya adalah digital marketing! Buktinya, menurut laporan dari First Page Sage, cara meningkatkan konversi penjualan secara digital menghasilkan performa yang jauh lebih tinggi daripada channel pemasaran tradisional.

Dengan kata lain, mendorong konversi penjualan adalah hal yang memungkinkan selama Anda memiliki strategi matang. Oleh karena itu, untuk membantu persiapan Anda, mari kita simak apa saja cara meningkatkan konversi penjualan melalui digital marketing di sini!

Bagaimana cara meningkatkan konversi penjualan? (Image by our-team on Freepik)

Konversi Penjualan Adalah…

Konversi penjualan, atau juga dikenal dengan sebutan sales conversion rate, adalah persentase pengunjung yang melakukan tindakan sesuai harapan bisnis Anda. Dengan kata lain, ini merupakan indikator yang menunjukkan seberapa efektif suatu strategi pemasaran dalam mengubah prospek menjadi pelanggan. 

Dalam konteks digital marketing, konversi penjualan berawal dari tindakan konsumen yang hanya menunjukkan minat. Contohnya, mengunjungi website atau menambah produk ke keranjang. Intinya, setiap aktivitas yang mengarah pada pembelian produk atau layanan disebut sebagai konversi.

Tapi, target konversi tidak selalu terbatas pada penjualan produk. Justru, Anda juga bisa memperhitungkan tindakan lain yang relevan dengan tujuan bisnis seperti men-download aplikasi, berlangganan newsletter, atau mengisi formulir kontak.

Cara Menghitung Konversi Penjualan

Cara menghitung sales conversion rate sebenarnya sangat sederhana, sebab Anda hanya perlu menggunakan rumus berikut:

SCR = (Jumlah Konversi​ / Total Pengunjung atau Leads) * 100%

Supaya lebih jelas, anggap saja Anda memiliki total 1.000 orang yang mengunjungi website Anda melalui post di media sosial. Lalu, 50 di antaranya menyelesaikan transaksi pembelian di website e-commerce Anda. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, perhitungan sales conversion rate Anda adalah sebagai berikut:

SCR = (50 / 1.000) * 100% = 5%

Artinya, strategi digital marketing Anda berhasil mendorong 5% dari total pengunjung untuk berbelanja di toko online Anda.

Cara Meningkatkan Konversi Penjualan dengan Digital Marketing

Lantas, bagaimanakah Anda bisa mendorong sales conversion rate dari digital marketing? Mudahnya, Anda perlu menerapkan strategi berikut secara bertahap:

1. Buat rencana CRO yang jelas dan lengkap

Pertama, Anda perlu membuat rencana CRO (Conversion Rate Optimization) yang terstruktur, dengan langkah-langkah yang jelas dan tujuan yang terukur. Rencana ini idealnya perlu mencakup strategi audit menyeluruh terhadap performa website, identifikasi titik-titik masalah yang menghambat konversi, dan langkah konkret untuk memperbaikinya.

Untuk memulainya, Anda bisa menganalisis data yang sudah dimiliki terlebih dahulu. Baik dari Google Analytics maupun survei yang diedarkan kepada pengguna. Kemudian, Anda dapat melihat area mana yang perlu diperbaiki, seperti kecepatan loading halaman, desain UX yang kurang menarik, konten yang kurang relevan, atau proses checkout yang rumit.

2. Kenali audiens Anda secara menyeluruh

Mengenal audiens secara mendalam adalah kunci utama dalam strategi pemasaran yang mampu meningkatkan konversi penjualan. Sebab, dengan memahami customer data tentang perilaku mereka dan apa yang mereka butuhkan, Anda dapat membuat pesan yang lebih personal.

Personalisasi ini sangat penting untuk meningkatkan konversi, karena konsumen cenderung lebih responsif terhadap konten yang relevan dan sesuai dengan preferensi mereka. Bahkan, data dari Content Stack sudah menunjukkan bahwa 71% pelanggan di seluruh dunia tidak suka dengan strategi marketing yang terlalu generik.

Misalnya, Anda bisa menjalankan strategi email marketing sesuai dengan riwayat pembelian terakhir konsumen, dan iklan yang dibuat secara khusus sesuai minat serta lokasi mereka. Selain itu, jangan lupa gunakan bahasa yang cocok saat menawarkan produk agar Anda bisa memperkuat keputusan pembelian pelanggan.

3. Tunjukkan user-generated content bernada positif

Menurut Hubspot, penilaian produk atau jasa dari pengguna lain bisa memengaruhi perasaan konsumen saat berbelanja. Jadi, Anda perlu menunjukkan bukti positif dari pelanggan puas. Nah, Anda bisa menampilkan ulasan produk, foto, atau video dari pelanggan yang menggunakan produk Anda. 

Mengapa strategi ini penting? Menampilkan user-generated content (UGC) sedemikian rupa bisa meningkatkan kepercayaan calon pelanggan karena mereka lebih percaya pada testimoni sesama pengguna. Jadi, mereka akan lebih yakin untuk melakukan pembelian.

4. Jalankan abandoned cart campaign

Salah satu masalah umum dalam e-commerce adalah abandoned cart, yaitu ketika pelanggan menambahkan produk ke keranjang belanja tanpa menyelesaikan transaksi. Anda bisa mengatasinya dengan menjalankan abandoned cart campaign. Misalnya, mengirimkan pengingat melalui email atau notifikasi kepada pelanggan yang meninggalkan keranjang tanpa menyelesaikan pembelian.

Anda juga bisa menyertakan penawaran khusus, seperti diskon atau pengiriman gratis, untuk mendorong mereka kembali dan menyelesaikan transaksi. Apalagi, menurut Invesp, kampanye ini telah terbukti efektif dalam menarik kembali setidaknya 26% pelanggan dan meningkatkan konversi penjualan.

5. Tonjolkan CTA yang kuat

Hal lain yang tidak boleh Anda lupakan dalam strategi digital marketing Anda adalah call-to-action atau CTA. Idealnya, pesan ajakan ini harus jelas, menonjol, dan mampu mendorong pengunjung untuk bertindak segera. 

Contohnya, Anda bisa menempatkan kalimat seperti “Check Out Sekarang,” “Dapatkan Diskon Hari Ini,” atau “Daftar Gratis” di bagian yang mudah terlihat. Berdasarkan hasil penemuan Wiser Notify, CTA yang diletakkan di bagian atas halaman mampu meningkatkan konversi sebanyak 304%, jauh lebih banyak daripada CTA di bawah.

6. Tawarkan alur pembelian yang mudah

Menurut survei dari Drip.com, 18% pelanggan yang berbelanja online akan mengurungkan niat untuk membeli jika mereka merasa alur check out website Anda terlalu rumit. Oleh karena itu, pastikan alur pembelian di website Anda mudah dan cepat. Anda bisa memanfaatkan fitur seperti one-click checkout atau penyimpanan data pembelian sebelumnya untuk mempersingkat waktu yang dibutuhkan pelanggan dalam melakukan transaksi.

Selain itu, Anda bisa memanfaatkan fitur katalog di media sosial seperti Instagram atau Facebook. Dengan katalog ini, pelanggan dapat melihat produk yang ditampilkan di profil bisnis Anda, dan langsung membeli tanpa perlu berpindah ke website lain.

7. Tarik perhatian dengan gambar dan video berkualitas tinggi

Selain menarik perhatian, gambar dan video berkualitas baik juga bisa membantu pelanggan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang produk Anda. Maka dari itu, Anda harus memastikan foto yang Anda gunakan untuk konten promosi sudah cukup jernih dan mampu menunjukkan detail produk dari berbagai sudut. 

Sedangkan, untuk bisnis jasa, Anda dapat menayangkan video tutorial demi mengatasi kebingungan pelanggan. Alternatif lainnya, video yang menunjukkan proses pengadaan jasa dari balik layar juga bisa mendorong pelanggan berbisnis dengan Anda.

Konversi penjualan adalah metrik yang bisa memberikan Anda gambaran apakah strategi pemasaran Anda sudah bisa menarik perhatian pelanggan untuk berbisnis dengan Anda. Nah, menurut G2, salah satu strategi yang efektif untuk mendorong konversi penjualan adalah dengan memaksimalkan organic search volume. Anda bisa mencapainya melalui cara meningkatkan konversi penjualan melalui digital marketing.

Ketika mempraktikkan cara meningkatkan konversi penjualan, pastikan Anda membuat rencana yang menyeluruh berdasarkan kebutuhan dan selera pelanggan. Lalu, bangun kepercayaan mereka dengan menonjolkan review positif serta elemen visual yang jernih, dan tawarkan alur konversi yang mudah. 

Ingin belajar lebih banyak tips seputar digital marketing selain cara meningkatkan konversi penjualan? Anda bisa bergabung bersama komunitas “AnakMarketing” dengan klik sign-up gratis. Anda bisa mendapatkan akses ke banyak insight premium dan mengikuti event sharing marketing yang seru!

Writer Profile
  • Karen Winardi

    Head of Content at Demand Gen Lab. Suka ngopi pas hujan dan segala hal Jejepangan.

Share This
Comment

Leave a Reply