Saat ini, digital marketers memang tidak boleh memandang Instagram sebelah mata. Sebuah studi pada Juli 2022 kemarin mengungkapkan bahwa Instagram adalah media sosial dengan pengguna terbanyak keempat dengan 1,4 milyar pengguna.

Apalagi, studi yang sama mengungkap bahwa salah satu intensi pengguna Instagram menggunakan platform tersebut adalah melakukan riset terhadap brand dan produk. Pendapat tersebut disetujui 62,7% pengguna Instagram dan merupakan intensi terbanyak kedua—hanya kalah dari intensi untuk berbagi foto dan video. Namun, sebagai sebuah brand, Anda tidak akan bisa sukses menjalankan strategi marketing Instagram jika tidak mempelajari cara kerja algoritma Instagram. 

Menurut Instagram sendiri, cara kerja algoritma Instagram akan mempengaruhi beberapa hal, mulai dari postingan teratas yang muncul pada feed pengguna, Instagram Stories yang muncul paling pertama, serta postingan dan reels yang akan muncul di panel “Explore” dan “Reels”. 

Sekarang mungkin pertanyaan Anda adalah, apakah algoritma Instagram bisa ditaklukan, dan sepenting apa untuk mempelajari algoritma Instagram?

Cara Kerja Algoritma Instagram, Pentingkah untuk Dipelajari?

Jawaban singkatnya: Sangat penting.

Sebagai sebuah brand atau bisnis yang ingin postingannya dilihat oleh customer dan potential customer, memahami algoritma Instagram menjadi hukum wajib. Dengan memahami algoritma tersebut, Anda bisa meningkatkan discoverability atau reach konten Instagram yang telah Anda buat. Jadi, konten Anda akan muncul pada bagian teratas pada feed pengikut Anda, paling kiri pada bagian story, serta akan mudah ditemukan pada panel “Explore” dan “Reels”.

Menurut statistik, rata-rata pengguna Instagram menghabiskan waktu 29 menit di dalam platform tersebut. Meskipun sekilas terlihat cukup lama, waktu tersebut belum tentu cukup bagi seorang pengguna instagram untuk menemukan postingan Anda di feed, explore, maupun reels. Apalagi, 42% pengguna membuka Instagram lebih dari sekali dalam sehari. Artinya, saat followers Anda belum mencapai konten Anda di feed dan story, maka saat mereka membukanya kembali, postingan serta Instagram Stories Anda akan semakin tenggelam. Hal yang sama juga berlaku pada reels.

Jadi, bagaimana cara kerja algoritma Instagram dan bagaimana kita bisa menguasai algoritma Instagram?

Tips Menguasai Algoritma Instagram

Instagram
Photo Credit: Jannoon028
  • Unggah Instagram Reels Secara Konsisten

Untuk bersaing dengan platform berbagi video pendek yang sedang naik daun pada saat itu, TIkTok, pada 2020 Instagram menciptakan sebuah fitur baru yang cukup masif, yaitu Instagram Reels. Dengan fitur tersebut, pengguna Instagram bisa membuat konten berupa video pendek—saat ini berdurasi 90 detik—dan sebaliknya, bisa menikmati video-video pendek dengan user experience yang cukup seamless.

Nah agar pengguna, terutama konten kreator, mau menggunakan Instagram Reels secara konsisten, maka algoritma Instagram memberikan “hadiah” dengan mendorong konten Instagram yang berupa reels. Bahkan menurut sebuah studi, konten berupa reels akan mendapatkan engagement yang lebih banyak. Selain itu, Instagram Reels juga menjadi fitur Instagram yang paling cepat berkembang. Jadi, tidak ada salahnya jika Anda memasukkan Instagram Reels pada strategi pemasaran media sosial Anda.

  • Naikkan Interaksi pada Instagram Stories 

Salah satu metrik yang dipertimbangkan oleh algoritma Instagram untuk menaruh Instagram Story Anda paling awal pada pengikut Anda adalah seberapa sering Anda berinteraksi dengan pengguna tersebut. Artinya, salah satu cara untuk meningkatkan peringkat Anda adalah dengan membuat pengikut Anda mau berinteraksi dengan Instagram Story yang Anda buat. Ada berbagai macam cara yang bisa dilakukan. Misalnya saja, Anda meminta pendapat pengguna tersebut dengan membalas story.

Namun meminta pendapat pengguna bisa jadi bukan cara yang efektif. Pengguna harus “merelakan” beberapa detik waktunya untuk membalas story tersebut. Di sinilah kemunculan Stickers akan membantumu. Dengan menggunakan fitur tersebut, Anda bisa dengan mudah berinteraksi dengan pengguna. Misalnya saja dengan membuat poll, quiz, atau emoji slider. Untuk berinteraksi dengan Stickers tersebut, pengguna memerlukan waktu yang lebih singkat untuk berinteraksi dengan Anda.

  • Tulis Caption yang Menarik

Sama seperti story, algoritma Instagram juga mengharapkan Anda untuk berinteraksi dengan pengikut Anda melalui postingan Anda di feed atau reels. Nah, salah satu cara untuk memancing interaksi pengguna adalah dengan menulis caption yang menarik. Dalam copywriting, bagian ini disebut CTA atau Call-to-Action. Untuk konteks ini, berarti CTA yang dimaksud adalah menyuruh pengguna untuk berkomentar, entah itu dengan cara meminta pendapat, atau justru menyuruh mereka untuk bercerita.

Caption yang menarik di sini tidak hanya berarti menarik bagi pengguna Instagram, tapi juga bagi algoritma Instagram. Nah untuk membuat caption yang menarik algoritma Instagram, Anda hanya perlu memasukkan beberapa kata kunci mengenai konten yang Anda buat. Kata kunci itu nantinya akan digunakan oleh algoritma Instagram untuk mengklasifikasi konten yang Anda buat dan menyebarkannya kepada pengguna yang dianggap sebagai target audience Anda.

Selain itu, cara lainnya yang tidak kalah ampuh adalah dengan menggunakan hashtag. Bukan rahasia lagi, hashtag menjadi salah satu komponen penting dalam mendorong konten Anda untuk meraih target audience. Namun, bukan berarti Anda perlu melakukan stuffing dengan memasukkan sebanyak-banyaknya hashtag. Menurut eksperimen yang dilakukan oleh Hootsuite, jumlah paling efektif adalah 3-5 hashtag saja untuk setiap postingan.

  • Jangan Lupakan Instagram Analytics 

Instagram Analytics memang merupakan tools yang cukup kuat untuk membantu Anda mengembangkan strategi pemasaran media sosial brand Anda. Anda bisa melihat konten seperti apa yang ramai engagement dan mana yang tidak. Dengan begitu, Anda bisa menyediakan konten yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pengguna. Tapi selain itu, ada fitur lain yang cukup membantu Anda agar dilirik oleh algoritma Instagram.

Dengan Instagram Analytics, Anda bisa mengetahui kapan pengikut Anda paling aktif bermain Instagram. Dengan mengunggah konten pada saat mereka aktif atau beberapa saat sebelum mereka mulai aktif, maka Anda bisa mencapai jangkauan yang lebih luas dibandingkan jika Anda mengunggah tanpa memperhatikan peak hours.

Mungkin beberapa dari kamu sudah mengetahui tips-tips di atas, tetapi masih belum berhasil meningkatkan engagement konten Anda. Selain keberuntungan, apalagi faktor yang mempengaruhi viralnya konten Anda?

Mengapa Konten Instagram Anda Engagement-nya rendah?

Ada berbagai macam alasan mengapa konten yang Anda buat tidak “viral”. Mulai dari alasan yang berhubungan dengan tips di atas, hingga sesimpel konten yang Anda buat memang kurang menarik. Namun, sebenarnya ada satu alasan lagi mengapa konten Anda tidak mendapatkan engagement yang sesuai ekspektasi. Yaitu konten Anda melanggar community guidelines.

Ya, Instagram memiliki beberapa aturan mengenai konten yang bisa Anda unggah di platform ini. Umumnya, konten yang berisi misinformasi, bersifat politik, atau mungkin mengandung unsur yang sensitif tidak akan disebarkan secara luas, sesuai dengan cara kerja algoritma Instagram. Bahkan tidak perlu benar-benar melanggar peraturan, jika konten Anda terlalu banyak di-report oleh pengikut Anda, maka ia akan semakin jarang menemukan konten Anda—yang berarti Anda kehilangan audiens.

Jadi selain harus mempelajari cara kerja algoritma Instagram, penting juga untuk memahami peraturan yang telah dicanangkan oleh Instagram terhadap platform-nya.

Writer Profile
  • Naufal Shabri

    Post graduate at UGM. Movie enthusiast dan anak gaul Surabaya

Share This
Comment

Leave a Reply