Pemasaran yang melibatkan public figure terkenal sudah menjadi strategi andalan banyak brand. Misalnya saja, menurut data dari Harvard Business Review, lebih dari 75% brand di dunia memiliki budget khusus influencer marketing untuk membangun brand awareness dan mendorong penjualan. Anda juga tertarik mengikuti jejak mereka? Jika iya, Anda perlu mengetahui cara kerja sama dengan influencer.

Sebab, apabila Anda mampu mempertahankan hubungan baik saat bekerja sama dengan influencer, Anda dapat menjaga reputasi bisnis di mata pelanggan. Jadi, bagaimanakah cara kerja sama dengan influencer yang disarankan? Temukan jawabannya di tulisan ini, lengkap dengan hal-hal yang harus Anda hindari ketika bekerja sama dengan influencer!

Cara Kerja Sama dengan Influencer yang Tepat

Berikut adalah hal-hal yang sebaiknya Anda lakukan ketika menjalin kolaborasi dengan seorang influencer:

1. Pelajari metode kontak yang lebih disukai influencer

Sebelum menjalin komunikasi, pahami cara yang paling disukai oleh influencer untuk dihubungi. Mereka bisa saja mencantumkan email khusus keperluan bisnis, link formulir kerja sama, atau pesan langsung di media sosial sebagai metode kontak. 

Mengikuti panduan ini menunjukkan rasa hormat terhadap preferensi mereka, sehingga Anda bisa memastikan hubungan kerja sama yang lebih baik. Sebaliknya, hindari menghubungi melalui saluran yang tidak mereka rekomendasikan karena ini bisa menciptakan kesan kurang profesional.

2. Sampaikan target pemasaran Anda dengan jelas

Ketika memulai percakapan tentang promosi, pastikan Anda menjelaskan tujuan kampanye dengan detail. Apakah Anda ingin meningkatkan penjualan, memperkenalkan produk baru, atau memperkuat brand image? Dengan informasi ini, influencer dapat merancang konten yang relevan dengan audiens mereka. Selain itu, hal ini juga akan mempermudah Anda maupun content creator yang  bersangkutan mengukur apakah performa konten promosi sudah sesuai ekspektasi.

3. Dorong content creator membuat konten yang autentik

Data dari Matter Communications yang diterbitkan di Business Wire menunjukkan  bahwa 61% pengguna paling menyukai influencer yang autentik dan relatable. Dengan kata lain, dua aspek tersebut merupakan kunci kesuksesan terbesar dari kampanye promosi Anda. 

Oleh sebab itu, Anda sebaiknya mendorong content creator untuk membuat konten sesuai dengan gaya mereka alih-alih terlalu berpaku pada brand guidelines Anda saja. Jadi, berikan mereka kebebasan untuk mengekspresikan kreativitas agar hasilnya lebih alami dan autentik. Pada akhirnya, Anda pun akan memperoleh engagement yang lebih baik.

4. Tetapkan panduan konten yang spesifik

Walaupun memberikan kebebasan itu penting, Anda tetap perlu memberikan panduan yang jelas agar hasil konten sesuai dengan ekspektasi dan tidak melenceng dari inti identitas brand Anda. Tentukan elemen-elemen penting seperti pesan inti, gaya bahasa, atau elemen visual yang harus ada dalam konten. Jika diperlukan, tawarkan bantuan tambahan, misalnya materi promosi atau akses ke produk, agar influencer lebih mudah mengembangkan ide.

5. Tawarkan benefit yang juga menguntungkan content creator

Perlu diingat bahwa hubungan kerja sama yang baik sangat bergantung pada prinsip saling menguntungkan. Maka dari itu, pastikan Anda menawarkan kompensasi yang sesuai, baik berupa pembayaran langsung, produk gratis, atau peluang kerja sama jangka panjang. Content creator akan merasa lebih dihargai jika mereka mendapatkan manfaat yang sepadan dengan upaya mereka.

6. Apresiasi content creator di akhir masa kolaborasi

Setelah kampanye selesai, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih atas kontribusi mereka. Anda juga bisa memberikan feedback positif atau bahkan menawarkan peluang kerja sama berikutnya jika hasilnya memuaskan. Sebab, apresiasi yang tulus akan membantu menjaga hubungan baik dan meningkatkan peluang untuk berkolaborasi lagi di masa depan.

Yang Harus Dihindari saat Bekerja Sama dengan Influencer

Untuk mempertahankan hubungan baik dengan content creator dan target audiens, sebaiknya Anda tidak melakukan hal-hal ini sebelum, selama, dan sesudah kolaborasi:

1. Tidak transparan tentang target, panduan, dan kompensasi

Hindari menyembunyikan detail penting seperti tujuan kampanye, panduan konten, atau struktur kompensasi karena ketidakjelasan ini bisa menciptakan kebingungan. Selain itu, content creator yang ingin Anda jangkau juga akan merasa tidak dihargai. Solusinya, pastikan Anda menjelaskan semua aspek ini secara jelas sejak awal, baik secara lisan maupun tertulis, untuk  menghindari masalah di kemudian hari.

2. Memilih influencer tanpa mempertimbangkan relevansi konten

Kesalahan umum lainnya adalah memilih public figure hanya berdasarkan jumlah pengikut tanpa mempertimbangkan relevansi konten mereka dengan merek Anda. Padahal, micro influencer juga bisa menguntungkan yang bagus meski jumlah followers mereka kecil karena mereka sudah memiliki keunikan niche yang kuat. 

Sebagai contoh, bekerja sama dengan influencer kecantikan untuk mempromosikan produk teknologi mungkin tidak akan efektif. Jadi, jangan lupa untuk memeriksa apakah audiens mereka sesuai dengan target pasar Anda.

3. Micromanaging

Meskipun penting untuk memberikan panduan, mengatur setiap detail kecil dalam proses kreatif seorang content creator bisa menghambat kelancaran kerja sama. Alasannya, setiap individu memiliki gaya dan pendekatan unik yang disukai oleh audiens mereka. Biarkan mereka bekerja dengan cara yang nyaman untuk memastikan konten tetap alami dan menarik.

4. Terlalu sering mengirimkan banyak pesan

Menghubungi influencer secara berlebihan, terutama dengan pesan yang tidak penting, bisa membuat mereka merasa terganggu. Apalagi, jika Anda ingin mendapatkan respons secepatnya untuk menjalankan tahap berikutnya dari kampanye marketing.

Sebaiknya Anda menyampaikan semua informasi penting secara sekaligus dan hindari memberikan deadline yang terlalu tenggat agar mereka bisa menyelesaikan tugas sesuai jadwal. Selain itu, buatlah jadwal komunikasi dengan jeda waktu yang cukup jika Anda ingin update terkini dari individu yang bersangkutan, dan pastikan mereka mampu menyanggupinya.

Bekerja sama dengan influencer adalah strategi marketing yang tepat untuk menjangkau banyak konsumen di Indonesia. Alasannya, menurut Statista, 36% pengguna internet di tanah air membeli sebuah produk karena rekomendasi dari seorang influencer. 

Namun, agar kampanye promosi tersebut lebih efektif, sebaiknya Anda mengetahui cara kerja sama dengan influencer tanpa merusak hubungan baik. Kuncinya, ketika Anda bekerja sama dengan influencer, pastikan Anda memberikan mereka kebebasan kreativitas dan waktu yang cukup untuk membuat konten. 

Sebaliknya, hindari cara kerja sama dengan influencer seperti tidak memberikan informasi jelas, mengandalkan banyak pesan spam, dan terlalu banyak mengatur detail kecil dalam proses pembuatan konten. Dengan demikian, Anda bisa mempertahankan hubungan profesional bersama content creator tersebut untuk kesempatan kerja sama berikutnya sekaligus menjaga reputasi baik di mata calon pelanggan yang mengikuti individu tersebut.

Jika Anda ingin belajar lebih banyak tentang influencer marketing, Anda bisa berdiskusi bersama marketer yang sudah sukses dengan strategi pemasaran tersebut. Bagaimana cara menemukannya? Supaya lebih mudah, Anda bisa klik sign-up gratis untuk bergabung dengan Komunitas Anak Marketing! Dengan menjadi anggota, Anda dapat mengikuti sesi sharing interaktif bersama para praktisi marketing berpengalaman dari seluruh Indonesia dan mengakses hasil riset pemasaran yang lengkap secara eksklusif.

Writer Profile
  • Head of Content at Demand Gen Lab. Suka ngopi pas hujan dan segala hal Jejepangan.

Share This
Comment

Leave a Reply