Hubspot menemukan bahwa penempatan iklan dan penargetan konsumen secara spesifik bisa menciptakan lebih banyak demand bagi bisnis B2B maupun B2C. Nah, dengan menggunakan Cost Per Mille (CPM), yaitu biaya yang harus Anda bayar untuk setiap 1.000 tayangan (impressions) iklan, Anda bisa lebih berpeluang mencapai tujuan tersebut. Sebab, paham cara menghitung CPM memiliki banyak manfaat yang bisa membantu Anda memaksimalkan efisiensi kampanye advertising di internet.

Dengan memiliki angka CPM, Anda jadi tahu apakah iklan Anda sudah efektif atau belum. Kalau nilai CPM rendah, berarti iklan ada bisa dibilang efektif. Tapi kalau nilai CPM tinggi, artinya iklan Anda bisa jadi kurang tepat sasaran. Semakin tinggi biaya CPM ini, semakin mahal biaya iklan yang harus Anda keluarkan.

Jadi, bagaimanakah cara menghitung CPM dengan tepat? Mari kita simak selengkapnya melalui tulisan ini!

Cara Menghitung CPM dan Contohnya

Bagaimanakah Anda bisa menghitung CPM dengan tepat? Ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk mengetahuinya, seperti tiga di bawah ini:

1. Rumus CPM umum 

Untuk pemula, Anda bisa menggunakan formula CPM sederhana pada umumnya seperti di bawah ini. Sebab, Anda hanya memerlukan data seperti total pengeluaran iklan dan jumlah views.

CPM = (Total Biaya Iklan / Jumlah Tayangan) * 1.000

Misalnya, jika Anda menghabiskan Rp1.000.000 untuk sebuah kampanye yang menghasilkan 200.000 views, perhitungan CPM-nya adalah sebagai berikut:

CPM = (1.000.000/200.000) * 1.000 = Rp5.000

Artinya, Anda membayar Rp5.000 untuk setiap 1.000 orang yang melihat iklan Anda.

2. Rumus Effective CPM (eCPM)

Bagaimana jika Anda ingin mengukur efisiensi kampanye iklan berdasarkan pendapatan yang dihasilkan untuk strategi monetisasi konten? Effective CPM adalah rumus yang bisa Anda gunakan. Cara hitungnya pun sama seperti rumus di atas, tetapi dengan sedikit perbedaan sebagai berikut:

eCPM = (Pendapatan Total dari Iklan / Jumlah Tayangan) * 1.000

Sebagai contoh, jika Anda keuntungan dari strategi advertising Anda adalah Rp500.000 dari 100.000 tayangan, eCPM-nya adalah:

eCPM = (500.000 / 100.000) * 1.000 = Rp5.000

Jadi, untuk setiap 1.000 orang yang melihat iklan Anda, Anda telah mendapatkan keuntungan sebesar Rp5.000. 

3. Rumus Viewable CPM (vCPM)

Terakhir, Viewable CPM adalah rumus yang mempertimbangkan jumlah tayangan sama seperti rumus CPM sederhana. Tapi, formula ini lebih berfokus pada audiens yang melihat iklan Anda selama lebih dari 1 detik (untuk iklan berbentuk gambar) atau 2 detik (untuk iklan berbentuk video), bukan hanya angka yang tercatat dalam sistem. Bagaimanakah cara menghitungnya?

vCPM = (Total Biaya Iklan / Jumlah Audiens yang Melihat Iklan) * 1.000

Supaya lebih jelas, anggap saja Anda telah mengeluarkan biaya Rp1.500.000 juta untuk kampanye yang menghasilkan 300.000 views. Tapi, hanya 150.000 di antaranya yang mempertahankan views selama lebih dari 1 atau 2 detik. Dengan demikian, vCPM-nya adalah:

vCPM = (1.500.000 / 150.000) * 1.000 = Rp10.000

Artinya, Anda sudah menghabiskan Rp10.000 untuk setiap 1.000 orang yang benar-benar melihat iklan Anda.

Cost Per Mille merupakan model biaya iklan digital yang melihat pengeluaran untuk setiap 1.000 orang yang melihat iklan Anda. Maka dari itu, Anda bisa menggunakan metrik Cost Per Mille untuk membandingkan apakah pengeluaran Anda sudah sebanding dengan hasilnya. 

Selain itu, menurut SEMRush, benchmark besaran CPM yang ideal di setiap industri dan platform bisa berbeda. Tapi, pada umumnya, semakin rendah CPM Anda, semakin bagus efisiensi penggunaan dana pada kampanye advertising Anda. 

Untuk memaksimalkannya, ketahui cara menghitung CPM sesuai dengan target yang Anda inginkan. Lalu, pastikan Anda memiliki data lengkap dari analytics untuk cara menghitung CPM. Dengan demikian, Anda bisa meningkatkan peluang keberhasilan menciptakan demand sekaligus menjaring leads berkualitas melalui iklan.

Bagaimana jika Anda bingung harus membuat iklan seperti apa dengan CPM? Anda bisa belajar dari praktisi marketing yang sudah berpengalaman di bidang ini! Caranya, cukup klik sign-up gratis untuk bergabung bersama Komunitas Anak Marketing. Setelah mendaftar, Anda dapat mengikuti sesi sharing interaktif bersama marketer-marketer ahli dari seluruh Indonesia dan mengakses insight marketing terkini secara lengkap serta eksklusif!

Writer Profile
  • Head of Content at Demand Gen Lab. Suka ngopi pas hujan dan segala hal Jejepangan.

Share This
Comment

Leave a Reply