Pernahkah Anda melihat produk dari brand di dunia nyata muncul saat menonton film cerita fiksi? Itu merupakan contoh product placement. Product placement merupakan salah satu strategi pemasaran yang populer karena keuntungannya yang menggiurkan. Menurut Statista, angkanya sendiri hampir mencapai 23 miliar USD pada tahun 2021, dan diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Selain menghasilkan laba yang tinggi, contoh product placement yang tepat bisa meningkatkan brand awareness karena tidak menutup kemungkinan penonton film membicarakan brand Anda. Anda dapat melihat sendiri berbagai studi kasusnya yang sukses di bawah ini, lengkap dengan tips untuk menerapkan strategi pemasaran ini dengan tepat.
Contoh Product Placement yang Populer dalam Film
Berikut adalah berbagai contoh product placement dalam film yang berhasil meningkatkan brand awareness sekaligus penjualan:
1. Kopiko – Hometown Cha-Cha-Cha
Kopiko adalah merek permen kopi asal tanah air yang ditampilkan secara mencolok dalam serial Korea, Hometown Cha-Cha-Cha. Serial ini memperlihatkan karakter utama menikmati Kopiko dalam suasana yang santai dan bahagia, yang secara tidak langsung memperkuat asosiasi positif terhadap merek tersebut.
Hasilnya, melalui contoh product placement ini, Kopiko berhasil memperluas pasar ke luar negeri, terutama di Asia. Kesuksesannya didukung oleh popularitas global drama Korea, sehingga Kopiko dikenali oleh penonton dari berbagai negara. Bahkan, menurut riset dari Utami dan Villa (2023), kemunculan permen Kopiko dalam drama Korea Hometown Cha-Cha-Cha berhasil menumbuhkan minat pembelian konsumen generasi muda di Indonesia.
2. Audi – Iron Man (2008)
Dalam film Iron Man (2008), Tony Stark sering terlihat mengendarai mobil Audi, salah satunya yang paling terkenal adalah adegan dengan Audi R8. Berkat contoh product placement ini, angka penjualan Audi R8 setelah film ini rilis meningkat sebesar 2 sampai 3 kali lipat dari ketika awal rilis pada tahun 2006.
Lantas, mengapa product placement ini bisa sukses? Singkatnya, strategi pemasaran ini mampu mengaitkan brand Audi dengan karakter yang kuat, cerdas, dan berkelas seperti Tony Stark. Dengan kata lain, image teknologi tinggi dan mewah yang ingin ditonjolkan oleh Audi sejalan dengan audiens yang menginginkan gaya hidup futuristik.
3. Nokia – The Matrix
Masih ingatkah Anda dengan adegan Neo berkomunikasi menggunakan handphone dalam film The Matrix? Sejak saat ini, handphone Nokia 8110 yang awalnya dikenal sebagai “banana phone” karena bentuknya menyerupai pisang justru malah menjadi ikon dalam film tersebut. Dari sini, Nokia dapat meningkatkan brand image mereka sebagai merek yang inovatif dan futuristik. Lalu, karena itu juga, Nokia bisa mencetak penjualan sebanyak lebih dari 30 miliar USD pada awal tahun 2000 setelah film The Matrix rilis.
Alasannya, The Matrix merupakan film yang sangat berpengaruh di dunia teknologi dan budaya populer, sehingga produk Nokia mendapatkan perhatian yang sangat luas. Kesuksesan contoh product placement ini juga berkat desain produk yang unik dan penggunaannya dalam adegan-adegan penting, sehingga penonton bisa mengingatnya dengan mudah.
4. Nike – Back to the Future
Dalam Back to the Future Part II, karakter Marty McFly mengenakan sepatu Nike yang dapat mengikat tali secara otomatis. Dari film tersebut, Nike mampu memperkuat image mereka sebagai innovator dalam industri footwear. Meskipun sepatu tersebut tidak tersedia di pasaran saat itu, kemunculannya dalam film menciptakan ekspektasi dan hype yang bertahan selama bertahun-tahun.
Produk ini akhirnya menjadi ikon budaya pop dan meningkatkan daya tarik Nike sebagai merek yang terus berinovasi. Kesuksesan ini terlihat ketika Nike akhirnya merilis versi sepatu tersebut, yaitu Nike MAG, karena harga lelangnya saja menembus 5 miliar USD berkat tingginya antusiasme konsumen terhadap produk tersebut.
5. Rolex – James Bond
Saat menonton film James Bond, mungkin Anda sudah sering melihatnya mengenakan jam tangan Rolex. Berkat product placement ini, Rolex dapat memperkuat identitas produk mereka sebagai simbol status, kemewahan, dan ketepatan waktu. Apalagi, mengingat karakter James Bond juga identik dengan gaya hidup glamor dan canggih.
Selain itu, kesuksesan penempatan produk ini juga didukung oleh konsistensi penggunaan Rolex di berbagai film James Bond, sehingga bisa memperkuat brand image di benak penonton. yang memperkuat citra merek di benak penonton. Ini juga salah satu alasan mengapa Rolex berhasil mencetak brand value yang tinggi dari tahun ke tahun, bahkan hingga menembus 10 triliun USD pada tahun 2023.
6. Samsung – Goblin
Jika Anda pernah menonton drama Korea Goblin, besar kemungkinan Anda masih mengingat adegan Goblin mengajari Grim Reaper cara menggunakan smartphone untuk melakukan video call. Dalam adegan tersebut, smartphone Samsung terlihat begitu jelas.
Melalui promosi ini, Samsung dapat meningkatkan brand visibility dan memperkuat citra mereknya sebagai pemimpin teknologi di pasar, terlebih dengan populernya drama Goblin. Sebab, mereka bisa menciptakan kesan bahwa produk Samsung adalah bagian dari gaya hidup modern dan premium. Karena itu, tidak mengherankan jika Samsung berhasil menjadi salah satu Best Global Brands pada tahun 2021.
Tips Strategi Pemasaran dengan Product Placement
Dari keenam contoh product placement di atas, kita bisa belajar bahwa keberhasilan dari strategi pemasaran ini sangat bergantung pada berbagai faktor. Apa saja contohnya? Anda bisa menemukan jawabannya dari tips dan trik berikut:
- Sesuaikan film dengan target audiens Anda: Kalau Anda ingin mempromosikan produk kepada generasi muda, pilihlah film atau serial yang populer di kalangan tersebut.
- Integrasikan produk dengan alur cerita: Penempatan produk yang terlalu mencolok atau dipaksakan dapat mengurangi efektivitas strategi ini. Jadi, alangkah baiknya jika karakter film menggunakan produk dalam konteks yang relevan dengan cerita agar penonton tidak merasa diganggu oleh iklan.
- Terapkan emotional marketing: Pastikan produk Anda berkaitan dengan karakter, situasi, atau momen yang positif dalam film. Misalnya, dengan menampilkan produk Anda digunakan oleh karakter utama yang populer atau dalam adegan bahagia.
- Perhatikan durasi dan frekuensi: Terlalu sering menampilkan produk bisa mengganggu penonton, sementara jika terlalu singkat atau jarang, produk Anda mungkin tidak diingat oleh audiens.
- Gunakan produk yang paling mencerminkan branding: Sebagai contoh, jika Anda ingin menerapkan luxury marketing, produk Anda sebaiknya tampil dalam adegan yang menunjukkan kemewahan atau prestise.
Menurut Fossen dan Schweidel (2019), konsumen lebih cenderung menghindari bentuk iklan tradisional yang mempromosikan produk secara terang-terangan. Oleh sebab itu, strategi pemasaran yang unik seperti contoh product placement di atas bisa meningkatkan brand awareness secara efektif.
Dengan strategi pemasaran tersebut, Anda bisa menampilkan manfaat dan kegunaan produk dalam momen-momen positif tanpa membuat audiens merasa terganggu saat menonton film. Namun, penerapannya akan lebih efektif jika Anda mempelajari apa yang berhasil diterapkan dalam keenam contoh product placement tersebut.
Jadi, pilihlah produk yang paling sesuai dengan brand image Anda, teruslah bereksperimen, dan belajar dari hasilnya agar kualitas strategi marketing Anda terus meningkat.
Ingin belajar marketing dengan lebih mendalam? Yuk, klik Sign Up untuk bergabung dengan komunitas “Anak Marketing Indonesia”! Di komunitas ini, Anda bisa berdiskusi dengan banyak praktisi marketing dari seluruh Indonesia, serta mengakses aneka konten dan event eksklusif. Grup ini untuk saling sharing dan memiliki kebijakan anti spam yang sangat ketat!