Setiap brand pasti ingin produknya laku keras. Namun, untuk mencapai hal tersebut, suatu brand perlu memiliki awareness yang baik, mengingat 46% pelanggan lebih memilih untuk membeli produk dari brand yang familier bagi mereka. Semakin banyak orang mengenali brand Anda, maka mereka akan semakin percaya dan pada akhirnya melakukan pembelian.

Di era digital kini, display ads dapat menjadi cara efektif untuk meningkatkan brand awareness. Jika masih merasa asing dengan istilah satu ini, ada banyak contoh display ads yang mungkin tanpa sadar sudah pernah Anda temui.

Bahkan ternyata banyak marketer yang setuju bahwa tujuan adanya display advertising dapat membantu mereka untuk keep up dengan kompetitor. Hal ini terbukti dari 84% marketer yang telah berinvestasi pada display ads untuk meningkatkan brand awareness.

Display Ads
Phot Credit by LingApp

Apa itu display ads?

Display advertising, atau lebih populer dengan istilah display ads, adalah iklan digital dalam format visual—seperti gambar atau video—yang bertujuan untuk mempromosikan suatu produk barang maupun jasa.

Mayoritas display advertising menerapkan sistem cost per click (CPC). Artinya, setiap kali pengunjung website menge-klik iklan display tersebut, maka Anda sebagai pemasang iklan akan dikenai biaya sesuai strategi penawaran yang telah disepakati bersama pengelola website.

Umumnya, iklan satu ini dipasang pada situs web yang relevan dengan isi iklan, bisa pada situs portal berita, media online, bahkan hingga Facebook dan Google. Letak pemasangan iklannya pun beragam, bisa di sisi kanan, kiri, atas, atau bawah pada halaman web.

Jadi, jika Anda pernah menemukan konten berupa gambar atau video bersifat promosi saat membuka suatu website, kemungkinan besar itu adalah salah satu contoh display ads.

Contoh display ads berdasarkan jenisnya

Pada dasarnya, display ads memang hadir dalam bentuk format gambar atau video. Namun, secara lebih spesifik, iklan satu ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis. Masing-masing jenisnya memiliki karakteristik tersendiri yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan iklan.

  • Traditional display ads

Saat berbicara tentang display advertising, jenis satu inilah yang kerap diasosiasikan sebagai contohnya. Umumnya, iklan display tradisional hadir dalam bentuk banner atau gambar yang disertai sedikit teks, dan biasanya dipasang pada website.

  • Responsive display ads
Source: Wordstream

Ciri utama dari display advertising jenis ini adalah adanya kombinasi gambar, teks headline, dan deskripsi yang dipersonalisasi sesuai target audiens. Katakanlah Anda memasang responsive display ads pada platform ABC. Nah, platform ABC ini yang akan menentukan format kombinasi terbaik pada iklan Anda agar bisa menghasilkan performa optimal.

  • Native display ads

Iklan display jenis native memiliki desain yang sama persis dengan konten suatu website atau platform tempat iklan tersebut dipasang. Walaupun kerap diberi tanda ‘ads’ atau ‘promoted’, penempatan iklan native biasanya dibuat “membaur” dengan konten organik milik website sehingga tidak terlihat seperti iklan. Tidak mengherankan jika iklan native mampu menghasilkan views hingga 53% lebih banyak daripada jenis tradisional.

  • Social display ads
Source: Facebook

Sesuai namanya, jenis iklan display satu ini memang ditampilkan pada platform media sosial, seperti Facebook atau Instagram. Bentuknya mirip dengan responsive display ads, yakni menggunakan kombinasi gambar, teks, serta call-to-action (CTA).

  • Retargeting display ads
Source: Wordstream

Disebut juga dengan remarketing display ads, iklan satu ini hanya ditampilkan pada target audiens yang sebelumnya pernah mengunjungi suatu website, tapi belum melakukan hal yang ditargetkan.

Misalnya, seorang pengunjung membuka halaman produk A di website e-commerce, tapi ia tidak memasukkannya ke keranjang belanja. Nah, saat mengunjungi website yang sama pada kemudian hari, ia akan melihat retargeting ads untuk produk A tersebut. 

Bagaimana display ads bisa tingkatkan brand awareness?

Apa pun jenis iklan display yang Anda pilih, tujuan adanya display advertising untuk meningkatkan brand awareness akan tetap bisa tercapai. Mari ingat kembali salah satu karakteristik utama display ads, yaitu relevansi. Jadi, display advertising jenis apa pun akan dipasang pada situs web yang relevan dengan isi iklan.

Katakanlah Anda hendak memasang iklan display untuk produk skincare wanita. Nah, iklan tersebut akan ditampilkan pada website atau platform yang bergerak di bidang serupa, misalnya blog tentang kecantikan atau media online tentang lifestyle wanita.

Artinya, jika sebelumnya pengunjung website tersebut tidak tahu tentang brand Anda, kini mereka jadi aware akan eksistensi brand. Dengan kata lain, iklan display bekerja efektif dalam menjangkau target audiens potensial, sehingga turut meningkatkan peluang untuk mendapatkan pelanggan baru.

Cara memasang display ads untuk tingkatkan brand awareness

Sebagai bagian dari strategi digital marketing, display advertising juga membutuhkan persiapan matang. Langkah pertamanya adalah menentukan tujuan; dalam hal ini adalah untuk meningkatkan brand awareness. Dengan begitu, Anda pun bisa menyesuaikan strategi dan pembuatan ads dengan tujuan utama ini.

  1. Targeting dengan tepat

Setelah mengetahui tujuan iklan, langkah selanjutnya adalah targeting. Hal ini penting karena targeted ads terbukti 5,3 kali lebih efektif dalam meningkatkan click-through rate (CTR). Secara umum, ada tiga jenis targeting yang bisa Anda lakukan sebelum membuat iklan display.

  • Interest targeting biasanya digunakan untuk menjangkau target audiens berdasarkan jenis konten yang paling sering mereka telusuri. Iklan akan dipasang pada platform yang konten webnya paling sesuai dengan audiens yang ditargetkan.
  • Contextual targeting menggunakan URL, topik atau keywords tertentu untuk menjangkau target audiens. Nantinya, algoritma platform akan menganalisis history browsing pengguna dan konten website agar dapat memasang iklan secara tepat sasaran sesuai targeting.
  • Retargeting, atau remarketing, fokus menarget audiens yang sudah pernah mengunjungi suatu website tanpa menyelesaikan tindakan tertentu.
  1. Pilih platform pemasangan ads

Saat ini, tersedia cukup banyak platform untuk memasang display advertising. Namun, Google Display Network dan Facebook Audience Network menjadi yang paling populer.

  • Google Display Network

Dengan jangkauan mencapai 90% pengguna internet di seluruh dunia, Google Display Network mampu menampilkan display ads Anda hingga ke 2 juta website dan lebih dari 650.000 aplikasi. Portofolio Google Display Network bahkan mencakup 65% dari daftar 100 situs web teratas versi comScore.

  • Facebook Audience Network

Memasang iklan display melalui Facebook Audience Network juga bisa membantu meningkatkan brand awareness, mengingat ads Anda berpotensi menjangkau 2,96 miliar pengguna Facebook atau sekitar 30% penduduk dunia. 

  1. Proses kreatif

Pembuatan konten iklan display, baik dalam bentuk gambar maupun video, idealnya akan lebih mudah setelah Anda menentukan tujuan, target audiens, platform, hingga penempatan iklan. Beberapa elemen penting untuk diperhatikan adalah pesan yang akan disampaikan, tagline, CTA, pemilihan warna, serta nama brand dan logo. Gunakan pula bahasa yang sesuai target audiens agar lebih relevan.

  1. Jangan lupakan landing page

Saat memasang display advertising, harapannya target audiens tertarik mengeklik iklan untuk berkenalan lebih lanjut tentang brand Anda. Nantinya, mereka akan diarahkan menuju landing page. Itulah kenapa landing page juga menjadi hal penting dalam iklan display.

Karena tujuan awalnya adalah meningkatkan brand awareness, sebagai contoh, pada landing page Anda bisa memberikan link untuk download katalog produk. Atau untuk opsi lain, Anda juga dapat menampilkan video story-telling tentang brand Anda.

Mengingat tujuan adanya display advertising adalah meningkatkan brand awareness secara efektif, sudah saatnya Anda mempertimbangkan iklan display untuk mempromosikan produk. Beberapa contoh display ads di atas dapat menjadi inspirasi menarik untuk dikembangkan.Walau begitu, sebaiknya jangan hanya mengandalkan display advertising untuk promosi brand secara keseluruhan. Jadikan display ads sebagai bagian dari strategi marketing brand Anda. Artinya, jangan ragu mencoba metode advertising lain untuk mengoptimalkan performa brand. Terlebih, penggunaan metode yang beragam sudah terbukti mampu meningkatkan ROI hingga 35%.

Writer Profile
  • Biru Cahya

    Content Creator at Demand Gen Lab, I love writing and music. John Mayer is my life!

Share This
Comment

Leave a Reply