Tahapan Cara Membuat Desain Web
Untuk membuat web yang efektif untuk mencapai goals bisnis Anda, ada 6 tahapan yang harus dilewati. Keenam tahapan tersebut adalah persiapan, perencanaan, desain, pengembangan, peluncuran, dan terakhir pemeliharaan. Berikut adalah rangkuman dari keenam tahapan tersebut:
- Persiapan
Pada tahap persiapan, beberapa hal yang bisa dilakukan adalah menentukan goals dari dibuatnya website ini, serta target pasar website Anda. Kedua hal tersebut seharusnya telah Anda tentukan semenjak melakukan perencanaan strategi digital marketing. Setelah yakin dengan tujuan yang ingin dicapai beserta metrik-metriknya, Anda bisa lanjut ke tahap berikutnya.
Sebagai contoh, Anda menetapkan target, “Meningkatkan click-through-rate sebesar 5% hingga akhir Mei 2023.” Keberhasilan objektif tersebut nantinya dapat diukur berdasarkan beberapa metrik, termasuk click-through-rate, unique visitors, sampai bounce rate. Sebab, angka unique visitors dan bounce rate berkaitan dengan CTR.
- Perencanaan
Setelah goals atau tujuan dari website ini dianggap tepat, Anda bisa mulai merencanakan berbagai hal mengenai website. Beberapa hal tersebut meliputi hal mendasar seperti arsitektur website, hingga yang permukaan seperti konten-konten seperti apa yang akan dimasukkan ke dalam website.
Saat menentukan konten apa yang akan dimasukkan ke dalam website Anda, lakukanlah riset terlebih dahulu. Misalnya, Anda bisa melakukan analisis kompetitor dan melihat bagaimana konten yang dipublikasikan oleh pesaing bisnis Anda. Merencanakan konten adalah hal yang cukup penting agar saat peluncuran nanti, semua fungsi website sudah dapat berjalan dengan baik.
- Desain
Setelah perencanaan selesai, Anda bisa lanjut ke tahap desain. Pada tahap inilah pengetahuan cara membuat mockup website diperlukan. Jadi, Anda bisa dengan mudah berkomunikasi dengan desainer website untuk menciptakan desain yang Anda inginkan.
Dalam tahap ini, beberapa hal yang akan ditentukan adalah content layout, skema warna, tipografi, spacing, visual navigasi. Selain beberapa elemen utama tersebut, ada banyak elemen desain lainnya yang bisa dimasukkan ke dalam mockup website seperti gambar latar belakang, tombol CTA, atau berbagai macam elemen dekoratif.
- Pengembangan
Tahap pengembangan atau disebut juga development adalah tahap teknis dari pembuatan sebuah website. Di sini, desainer website akan mengubah mockup tadi menjadi bentuk website yang fungsional. Beberapa hal yang akan dilakukan pada tahap ini adalah memilih content management system, membuat sistem keamanan website, serta mengoptimasi website agar dapat bekerja secara maksimal.
- Peluncuran
Sebelum website benar-benar diluncurkan, Anda dan tim perlu melakukan uji coba website. Uji coba ini dilakukan untuk memastikan bahwa keseluruhan fungsi website bisa bekerja dengan baik, sesuai dengan kebutuhan. Setelah uji coba berhasil, barulah Anda melewati proses peluncuran, termasuk di dalamnya membuat nama domain dan hosting, mengunggah berkas website, dan berbagai proses lainnya.
- Pemeliharaan
Setelah diluncurkan, bukan berarti pembuatan website berhenti disitu. Anda perlu melakukan pemeliharaan website untuk memastikan bahwa website Anda selalu up-to-date, baik dari segi keamanan maupun dalam segi fitur yang tersedia. Dengan begitu, pengunjung akan terus merasa nyaman untuk mengunjungi website Anda.
Selain memahami keenam tahap cara membuat desain web di atas, Anda juga perlu mengetahui bagaimana membangun brand melalui website tersebut. Oleh karena itu, kami telah mempersiapkan 5 tips agar anda bisa membangun brand dengan efektif.
4 Tips Membangun Brand Melalui Desain Web
Menurut riset, 75% kredibilitas dari sebuah brand tertanam pada desain dari web brand itu sendiri. Oleh karena itu, Anda tidak bisa membuat website sembarangan dengan dalih “yang penting ada”.
Tapi tenang saja. Kami telah merangkum beberapa tips yang bisa membantumu membangun brand dengan lebih efektif melalui desain web. Berikut adalah tips-tipsnya.
- Langsung tunjukkan value proposition Anda
Saat pengunjung datang ke website, salah satu hal pertama yang harus mereka lihat adalah value proposition bisnis Anda. Singkatnya, value proposition adalah nilai dari suatu brand yang akan didapatkan oleh customer yang membeli produk atau menggunakan jasa dari bisnis tersebut. Value proposition dapat disajikan dalam bentuk kalimat pendek yang jelas, serta menjawab produk apa yang Anda tawarkan, serta kelebihannya.
Misalnya saat Anda membuka website penulis.id, hal pertama yang Anda lihat adalah sebuah copy besar berwarna putih, bertuliskan “We Believe a Good Story is a Story that Sells” dengan sedikit copy yang lebih kecil dibawahnya, “Penulis.ID works with brands to craft their content marketing message”. Dari kedua copy itu saja, pengunjung sudah bisa menyimpulkan bahwa Penulis.id adalah brand yang menawarkan jasa content marketing untuk brand, yang mengutamakan kualitas.
- Pastikan desain konsisten
Berikutnya, pastikan desain di dalam website tersebut konsisten, baik dalam segi layout, skema warna, jenis font, dan beberapa elemen lainnya. Dengan begitu, website akan lebih nyaman untuk dikunjungi. Tidak hanya itu saja, desain yang konsisten tersebut juga berlaku untuk semua materi Anda di platform mana pun–Baik itu di media sosial bisnis Anda, atau OOH Advertising yang dilakukan. Menurut Ryan Scott via Lean Labs, hal tersebut akan membantu pengunjung agar lebih yakin saat berinteraksi dengan brand Anda.
Untuk contoh, mari kembali ke website penulis.id. Saat masuk ke websitenya, salah satu hal yang mencolok adalah sekma warnanya yang didominasi dengan warna oranye dan putih, dengan aksen abu-abu. Skema warna tersebut juga digunakan oleh penulis.id dalam mendesain konten mereka di Instagram. Dengan konsistensi tersebut, pengunjung website yang sebelumnya pernah menemukan Instagram penulis.id–baik sengaja ataupun tidak–akan semakin yakin dengan kredibilitas dari website tersebut.
- Masukkan testimoni mengenai produk atau jasa Anda
Jika Anda membuat website untuk memperkenalkan serta menjual produk atau jasa dari brand Anda, maka besar kemungkinan pengunjung datang untuk bertransaksi, atau sekedar melakukan riset. Ini adalah kesempatan Anda untuk membangun kepercayaan dengan customer. Apalagi, sebuah survei menemukan bahwa 81% customer membutuhkan kepercayaan terhadap brand sebelum membeli brand tersebut.
Oleh karena itu, Anda harus memberikan bukti bahwa apapun yang ditawarkan oleh brand Anda─baik produk atau pun jasa─dapat membantu customer. Bentuk dari bukti tersebut bisa berupa testimoni singkat, portofolio, atau sekedar deskripsi singkat mengenai pengalaman Anda bekerja sama dengan klien.
Mari kembali ke website penulis.id. Pada website ini, Anda langsung disajikan dengan beberapa klien yang pernah bekerja sama dengan penulis.id seperti GoTo, Permata Bank, Wardah, dan masih banyak lagi. Di bawahnya, Anda bisa menemukan deskripsi singkat mengenai jenis kerja sama yang dilakukan antara penulis.id dengan beberapa klien.
- Struktur website harus mudah dipahami oleh pengunjung
Terakhir, Anda harus memastikan bahwa struktur website yang dibuat mudah dipahami oleh pengunjung, baik itu struktur arsitektur website, maupun desain artistik. Jangan sampai, pengunjung yang datang bingung harus ke mana saat membutuhkan suatu informasi. Terbukti, 88% pengunjung tidak akan kembali ke suatu website jika mereka mendapatkan pengalaman yang membingungkan saat pertama kali mengunjungi website tersebut.
Desain Web Anda Sudah Pas, Atau…?
Jadi, sudahkah Anda mengikuti beberapa tips cara membuat desain web di atas untuk memperbaiki web Anda? Atau jangan-jangan, bisnis Anda belum memiliki website? Jika bisnis Anda tidak memiliki website, maka sekarang adalah saat yang tepat untuk membuatnya. Statista memperkirakan bahwa pada tahun 2023 ini, akan ada 5,3 miliar pengguna internet secara global.
Dengan tidak memiliki website, berarti Anda telah melewatkan salah satu jalan untuk memasarkan produk kepada orang-orang tersebut. Nah, dengan mempelajari cara membuat desain web dan cara membuat mockup website, jalan yang dimaksud tadi akan semakin terbuka untuk bisnis Anda.