Social media marketing terbukti efektif dalam mendorong kesuksesan bisnis. Namun, tidak semua strategi bisa berhasil. Terlebih, brand akan terus diingat masyarakat secara negatif sekalinya Anda gagal

Lantas, apa yang perlu dipersiapkan agar tidak gagal merencanakan social media management tahun 2023? Pada dasarnya, perlu diketahui bahwa tantangannya ada pada tidak berhentinya perubahan algoritma dan tren media sosial. Sifat dinamis ini dapat menjadi kawan atau lawan tergantung tools social media management yang Anda gunakan. 

Social media
Photo Credit: Freepik

Rekomendasi Tools Social Media Management

  • Hootsuite

Banyaknya jumlah media sosial yang perlu dikelola membuat Hootsuite jadi pilihan sejumlah brand. Tepatnya, Hootsuite menyebut bahwa 80 persen perusahaan Fortune 1000 menggunakan jasanya untuk keperluan social media management.

Kenapa Hootsuite diandalkan begitu banyak perusahaan besar? Itu karena ada fasilitas untuk mengelola puluhan akun media sosial dalam satu dashboard. Anda bisa mengatur aktivitas akun Instagram, Facebook, Twitter, LinkedIn, dan puluhan platform lainnya. Menariknya, Anda dapat menjadwalkan posting konten sesuai kemauan. Fitur ini membuat brand jadi memiliki strategi kuat dan mengoptimalkan jam-jam penting agar dapat menjangkau audiens.

Selain posting, pengguna Hootsuite dapat melihat tanggapan publik terhadap akun media sosialnya. Karena berada di satu dashboard, Anda tidak perlu membuka semua akun satu-satu untuk memeriksa respons konsumen. 

Social media listening juga bisa dilakukan dengan tools ini. Marketer jadi memiliki alat bantu untuk mengetahui isi percakapan di media sosial, lalu menghadirkan perusahaannya ke dalam topik tersebut. 

Untuk menikmati fitur-fitur di atas, Anda perlu menyiapkan dana sedikitnya $49 per bulan atau sekitar Rp730.000. Paket Hootsuite terdiri dari empat pilihan, yaitu Professional, Team, Business, dan Enterprise (Custom). Semakin tinggi paketnya, semakin banyak akun media sosial yang bisa dikelola, begitu juga dengan fitur yang bisa digunakan. Jika baru ingin mencoba Hootsuite, tersedia paket gratis di mana Anda bisa mengelola 2 akun media sosial.

  • BuzzSumo

Berbeda dari tools sebelumnya, BuzzSumo fokus pada content marketing secara keseluruhan. Cara menggunakannya cukup simpel. Untuk memulai, Anda hanya perlu memasukkan keyword sesuai lini industri pada kolom pencarian. Hasil pencarian akan menunjukkan konten terkait keyword yang meraih engagement tertinggi. Anda pun dapat menetapkan filter pencarian, seperti jangka waktu, negara, bahasa, dan siapa yang mengunggah konten. 

Ada juga analisis konten dengan menunjukkan jumlah konten yang dibuat untuk topik tertentu hingga mengetahui performa sejumlah website. Dengan begitu, pengguna BuzzSumo dapat mengetahui tren pencarian dan produksi konten.

Dalam content marketing, menemukan ide konten belum cukup. Masih ada influencer yang ternyata lebih dipercaya daripada selebritas tradisional. Mengetahui hal ini, BuzzSumo juga menawarkan fitur identifikasi influencer untuk aktivitas pemasaran Anda. Namun, pencarian influencer masih terpusat pada Twitter.

Dengan tagihan per bulan, harga yang ditetapkan BuzzSumo untuk layanannya adalah $99 (sekitar 1,48 juta) untuk paket Pro, $179 (Rp2,68 juta) untuk paket Plus, dan $299 (Rp4,48 juta) bagi paket Large. Bedanya ada pada batasan jumlah anggota tim, berapa kali bisa download informasi dari BuzzSumo, juga jumlah notifikasi dalam tracking percakapan online.

  • Sprout Social

Selanjutnya ada tools social media management yang dinilai menyediakan fitur paling lengkap. Dengan Sprout Social, Anda dapat melakukan analisis dan melacak tren media sosial untuk memastikan konten relevan di mata audiens.

Dashboard milik Sprout Social dapat menunjukkan kalender untuk jadwal konten, social media analytics dalam bentuk laporan, melacak kinerja campaign, sampai fitur kolaborasi berupa rancangan workflow.

Hal yang membuat brand tidak memilih Sprout Social adalah harganya. Ada tawaran paling murah, yaitu Standar dengan biaya $89 atau $99 (kisaran Rp1,33 – 1,48 juta) per pengguna setiap bulan. Namun, fitur dalam opsi Standar cukup kalah dengan paket lain. 

Opsi paling diminati adalah Professional ($149 atau Rp2,23 juta), yang berada di tengah antara tiga pilihan paket. Paket Professional membuat Anda dapat mengelola 10 akun media sosial, memperoleh analisis tren, menjadwalkan konten, hingga laporan kompetitif Instagram, Facebook, dan Twitter. Fitur pada paket ini sering dinilai sudah cukup. Apalagi, paket tertinggi, Advanced, dipasarkan dengan harga $249 (Rp3,73 juta).

Meski menawarkan fitur paling lengkap, Sprout Social memiliki kekurangan yang cukup signifikan jika dibandingkan yang lain. Sebab, tools lain menyediakan fasilitas untuk mengelola puluhan akun media sosial. Sementara itu, pelanggan Sprout Social hanya dapat mengendalikan 5-10 akun.

  • Creator Studio

Jika yang sebelumnya berbayar, tools satu ini disediakan langsung oleh Meta secara gratis. Halaman Creator Studio memiliki sejumlah manfaat, namun tujuan utamanya untuk mengunggah, mengelola, serta monetisasi konten Facebook dan Instagram.

Kolaborasi di Creator Studio dapat dilakukan dengan komprehensif. Anda bisa memberikan satu role kepada setiap rekan, pilihannya admin, editor, moderator, advertiser, dan analyst. Tingkatan akses setiap peran tersebut berbeda. Misalnya, seorang yang mendapatkan peran analyst tidak dapat membuat dan mempublikasikan konten. 

Creator Studio pun menawarkan brand untuk menjadwalkan konten foto, video, IGTV, story. Dengan adanya penjadwalan, marketer dapat fokus menyusun dan mempersiapkan strategi. 

Tidak hanya konten, Anda juga dapat mengelola engagement di Creator Studio Inbox. Tampilannya sangat mirip dengan pengiriman pesan di Facebook, bedanya ada pada layout. 

Jika tidak bisa membalas pesan setiap saat, Creator Studio menawarkan sistem pesan otomatis. Namun, chatbot tersebut masih bisa dikembangkan lebih jauh karena cenderung kaku. Penentuan jawaban pesan hanya dapat dilakukan untuk membalas pertanyaan seperti “Jam berapa Anda buka?” atau melontarkan informasi berupa pengingat perjanjian, dan lain-lain. 

Namun, Creator Studio hanya dapat digunakan untuk mengelola dua media sosial di bawah Meta, yaitu Facebook dan Instagram. Jadi, Anda tidak bisa mengurus media sosial selain kedua produk Meta tersebut.

Lalu, apa langkah selanjutnya?

Jika sudah mengetahui rekomendasi tools untuk mengelola media sosial, langkah selanjutnya adalah menentukan mana yang paling tepat. Namun, sudahkah Anda menentukan tujuan penggunaan tools? Apakah brand Anda sudah memiliki gambaran jenis konten yang akan diproduksi?

Kebutuhan dalam aktivitas manajemen media sosial setiap brand bisa berbeda. Ada brand yang melakukan pemasaran lewat media sosial untuk memperoleh awareness terhadap produk, menaikkan exposure brand, memperoleh engagement, dan lain-lain. Karena langkah yang diambil sangat berbeda, tools untuk menunjangnya juga tidak sama. 

Penentuan tujuan dilakukan sebagai salah satu tahap awal dari social media marketing. Dari informasi ini, Anda dapat melanjutkan analisis untuk menemukan tools social media management terbaik. 

Apabila masalah yang kerap Anda alami adalah kebingungan dalam menemukan topik konten, pilihannya jatuh ke tools pencari ide konten seperti BuzzSumo. Intinya, gunakan tools social media management sesuai keadaan bisnis Anda, ya!

Writer Profile
  • Kaylina Ivani

    Marketing enthusiast, penikmat kopi dan senja, penikmat hot chocolate

Share This
Comment

Leave a Reply