Alih-alih membicarakan content marketing in the future, patut ditekankan bahwa content marketing is the future. Bergerak menuju tahun 2023, perspektif dan perilaku konsumen mengalami pergeseran. Pengelola bisnis harus bisa mengikuti perubahan dengan menerapkan strategi content marketing sesuai tren perkembangan teknologi. Ini dia sejumlah strategi yang berpotensi naik selama tahun 2023.

Photo Credit: Jernej Furman
  • Konten video akan terus jaya

Masyarakat memiliki kebiasaan yang terus meningkat sejak ramainya WFH, yakni menonton video. Setiap harinya, sekitar 84 menit dihabiskan pengguna untuk menonton video. Tidak heran popularitas platform seperti TikTok dan YouTube tetap kuat. Bahkan, kini hadir Instagram Reels sebagai usaha bersaing dengan media sosial berbasis video. 

Jika dibandingkan dengan strategi content marketing lainnya, video mampu menangkap perhatian pengguna untuk durasi yang lebih lama. Ini membuat pengguna meluangkan lebih banyak waktu terlibat dengan brand Anda.

Masih berkaitan dengan video, live streaming juga merupakan metode yang efektif. Berbagai brand telah melakukannya. Mulai dari brand kecantikan, makanan, hingga investasi digital, semuanya bisa live streaming. Dengan modal staf berupa talent dan tim operator, aktivitas live terbukti mampu meningkatkan angka penjualan dan mempertahankan loyalitas konsumen. Apalagi, penonton bisa langsung melakukan transaksi jika hal tersebut dilakukan lewat platform seperti Shopee dan TikTok Shop.

Konten video dan live streaming memberikan kesempatan untuk menekankan keunikan brand. Ada sejumlah faktor yang dapat menjadi alat kreasi. Contoh branding kuat melalui live streaming adalah sosok Jill Shine, atau lebih dikenal sebagai Kak Jill. Barang jualannya adalah gorden, bukan produk yang sering dijual lewat live streaming. Meski begitu, jualan Kak Jill memperoleh atensi nasional berkat penampilannya, frasa khas “supa dupa TikTok”, “darling”, juga rumus hitung cepat untuk menghitung perbandingan jumlah gelombang gorden dengan ukuran barang.

Dalam menetapkan branding unik bagi perusahaan, Anda dapat melakukan brainstorming terlebih dahulu. Kumpulkan ide terkait bagaimana bisnis Anda berkomunikasi dengan konsumen. Bagaimana brand ingin diingat? Apa kata-kata yang ingin diasosiasikan dengan brand? Bagaimana cara brand menjawab pertanyaan konsumen?

  • Artikel blog untuk mendapatkan traffic

Konten untuk pemasaran selanjutnya berupa artikel blog dengan ketentuan SEO. Penggunaan trik SEO memang bukan strategi baru, tapi Anda perlu menyesuaikan artikel yang disajikan dengan perubahan dalam keseharian pengguna search engine. Salah satu perubahan mencolok seiring kemajuan zaman adalah penggunaan program smart assistant. 

Saat ini, semakin banyak rumah dilengkapi fitur smart home semacam Alexa. Smartphone biasa pun memiliki asisten pintar, seperti Siri dan Google Assistant. Apa hubungannya dengan kelangsungan bisnis? Di sini, Anda bisa menghadirkan artikel yang menjawab pertanyaan seperti “Hey Siri, what is video marketing?” atau “Ok Google, how to use SEO tools?” dan sebagainya.

Cara menerapkan strategi yang sesuai adalah memproduksi artikel dengan bentuk tanya-jawab. Posisikan layaknya Anda melakukan percakapan dengan pihak yang menyampaikan pertanyaan lewat kolom pencarian. Selain membuat Google menilai artikel sebagai konten berguna dalam search engine, teknik ini meningkatkan rasa nyaman pembaca saat mengunjungi website Anda.

Diketahui bahwa brand Anda membangun kredibilitas di mata publik dengan menyediakan solusi bagi persoalan pengguna search engine. Nah, tahap selanjutnya adalah konversi ke transaksi. Untuk mendorong konversi, audiens sebaiknya diberikan opsi untuk langsung melakukan pembelian ketika melakukan kunjungan ke website. Jika tidak segera membeli, pembaca mungkin saja akan memutuskan transaksi dengan bisnis Anda di kemudian hari. Namun, yang pasti calon konsumen sudah mengenal dengan brand Anda sebagai bisnis kredibel. brand Anda telah mengakrabkan diri sebagai bisnis kredibel bagi calon konsumen.

  • Manfaatkan suara konsumen dengan UGC

Anda juga dapat memanfaatkan loyalitas konsumen untuk mengadakan aktivitas content marketing. Ini merupakan strategi word of mouth baru yang disebut sebagai user-generated content (UGC). Secara sederhana, UGC adalah konten media sosial yang tidak berbayar, namun mampu memasarkan bisnis Anda lewat unggahan pihak eksternal.

Contohnya ketika seseorang mengunjungi hotel untuk staycation, lalu mengunggah video lewat akun TikTok pribadi untuk menceritakan pengalamannya yang menyenangkan. Konten seperti ini dapat mengundang rasa penasaran pengguna lain. Setelah menjadi objek konten, hotel tersebut kemudian berpeluang memperoleh tambahan pengunjung. 

Mengingat konten UGC bukan strategi pemasaran berbayar, ditemukan bahwa konsumen menilai UGC 2,4 kali lebih autentik dibandingkan konten dari brand langsung. Maka, ini saatnya Anda menyusun perencanaan untuk UGC. 

Kunci pertama dari UGC adalah mengetahui di mana target audiens Anda berada. YouTube mungkin media pemasaran yang bagus, tapi apakah target audiens Anda ada di sana? Bisa saja calon konsumen Anda berkumpul di Facebook, misalnya. Setelah mengetahui perilaku target market Anda di media sosial, pastikan bisnis Anda memiliki profil yang bagus di media sosial terkait. Sehingga, pengguna yang menemukan UGC terkait bisnis Anda dapat mengunjungi profil perusahaan untuk memperoleh informasi lebih lengkap.

Kesalahan yang kerap dilakukan ketika ingin mengadakan UGC adalah melibatkan unsur keterpaksaan. Hindari meminta konsumen mengunggah konten untuk brand disertai berbagai syarat tertentu. Sebab, perlu diingat bahwa keunggulan dari strategi ini ada pada keaslian konten. Sebaiknya, langkah yang Anda ambil adalah meningkatkan kualitas pengalaman konsumen dengan brand. Buat konsumen tergerak untuk berbagi seputar bisnis Anda lewat pelayanan yang bersahabat, pemberian barang gratis (freebies), dan upaya lainnya.

Ketika konten buatan pengguna sudah Anda, gunakan kesempatan ini untuk berinteraksi dengan audiens. Anda dapat mengunggah ulang (repost) UGC dan menyematkan kata-kata positif. Sesuaikan kalimat dengan profil perusahaan Anda. 

Strategi konten bisa digunakan bisnis apa saja?

Melihat konten pemasaran beberapa bidang bisnis tertentu, muncul pertanyaan apakah lini usaha lainnya cocok menerapkan aktivitas serupa. Namun, content marketing sejatinya berpotensi membawa profit bagi semua jenis bisnis.  

Tidak peduli jenis industri atau berapa lama perusahaan berdiri, bisnis yang menerapkan content marketing memiliki growth rate lebih tinggi. Kuncinya ada pada peningkatan engagement. Untuk tahun 2023, kecenderungan perilaku konsumen mengarah ke brand yang relatable. Relatable dalam hal ini berarti brand memahami keadaan konsumen, dan bisa menjadi tempat berbagi sekaligus menawarkan solusi. Lantas, bagaimana cara agar Anda lebih relatable dengan konsumen?

Trik content marketing

  • Menjadi solusi bagi konsumen

Hal paling krusial dari content marketing adalah menuangkan apa yang Anda punya untuk memecahkan masalah target audiens. Apa persoalan yang dialami? Bisnis Anda menyediakan solusinya.

Untuk mengetahui pertanyaan atau masalah di benak konsumen, gunakan tools terkait ketika menerapkan strategi content marketing. SEO tools bisa menunjukkan keyword yang sering dicari. Pakailah informasi ini sebagai bekal menyediakan konten.

  • Jangan buat konten untuk robot

Konten yang diproduksi tetap fokus pada manusia yang akan melihatnya. Jangan membuat konten untuk sekadar memenuhi syarat mesin, seperti SEO tools. Sebaliknya, inisiasi interaksi dengan pendekatan layaknya melakukan percakapan. John Mueller, Senior Webmaster Trends Analyst dari Google, pun pernah menekankan bahwa menulis berdasarkan SEO tetap ditujukan untuk manusia, bukan search engine.

Dapat dikatakan bahwa content marketing merupakan alat PDKT antara bisnis dengan calon pelanggan. Tidak jauh berbeda dari mendekati pasangan, mempersiapkan strategi yang baik akan membawa peluang kesuksesan lebih besar. Yuk, jangkau pelanggan Anda dengan menyusun strategi content marketing yang tepat!

Writer Profile
  • Kaylina Ivani

    Marketing enthusiast, penikmat kopi dan senja, penikmat hot chocolate

Share This
Comment

Leave a Reply