Affiliate marketing
Photo credit by Rawpixel

Siapa bilang strategi affiliate marketing hanya bisa diterapkan untuk bisnis B2C? Pada bisnis B2B, strategi ini juga bisa menjadi sangat efektif. Menurut Business Insider, affiliate marketing menyumbang 15% keuntungan dari digital marketing yang dilakukan B2B. 

Pada dasarnya, konsep affiliate marketing di B2B sama dengan B2C. Orang yang berafiliasi dengan bisnis Anda akan mempromosikan produk atau jasa lewat konten mereka dan menyertakan link afiliasi. Meski tampak sederhana, affiliate marketing untuk B2B memerlukan beberapa strategi. Simak artikel berikut ini untuk tahu strategi affiliate marketing yang cocok diterapkan oleh B2B pada 2023.

Strategi affiliate marketing 2023 untuk B2B

  • Rekrut affiliate yang tepat

Merekrut affiliate adalah adalah bagian yang paling memakan waktu dari strategi affiliate marketing. Anda tidak bisa mengharapkan afiliasi yang tepat tiba-tiba datang begitu saja. Karena Anda memiliki target market tertentu, hanya orang yang memang profesional di bidangnya saja yang perlu Anda rekrut untuk menjadi afiliasi.

Perbedaan utama affiliate marketing pada B2B dan B2C ada pada personanya. Umumnya, persona untuk bisnis B2B cenderung lebih spesifik, sementara B2C lebih luas. Meski begitu, nilai hubungan B2B lebih tinggi.

  • Tetapkan KPI

Dalam membuat strategi marketing, Anda perlu membuat strategi yang berdasarkan pada data dan bisa diukur. Begitu pula dengan strategi affiliate marketing. Saat Anda memutuskan untuk membuat program affiliate marketing, buatlah goals untuk meningkatkan leads dan sales yang masuk akal dan bisa diukur. Dengan begitu, Anda memiliki tolok ukur untuk mengatakan bahwa program tersebut berhasil.

Beberapa contoh KPI yang mungkin perlu Anda pertimbangkan adalah sebagai berikut:

  1. Jumlah pendapatan per tahun atau per kuartal yang Anda ingin afiliasi dapatkan.
  2. Persentase orang yang membeli produk setelah mengeklik link afiliasi.
  3. Jumlah leads yang Anda ingin afiliasi dapatkan per tahun atau per kuartal.
  4. Jumlah unique sales yang didapatkan setelah klik link afiliasi.
  • Cari tahu di mana Anda akan menemukan affiliate B2B

Agar program affiliate marketing Anda sukses, penting untuk menemukan afiliasi yang tepat lewat penyaringan yang ketat. Sebaiknya, untuk menemukan orang yang tepat, jangan hanya mengandalkan mereka akan datang sendiri dan mendaftar pada program affiliate marketing lewat website Anda. Andalah yang perlu menemukan dan menawarkan program ini kepada mereka.

Carilah orang dengan reputasi baik dan profesional dalam bidang B2B. Biasanya, orang seperti ini memiliki pengaruh yang besar dan banyak orang percaya dengan apa yang ia promosikan. Selain itu, Anda juga perlu memerhatikan konten yang dibuat oleh target affiliate Anda. Pastikan jenis kontennya memang sejalan dengan perusahaan Anda. Contohnya, jika Anda menawarkan jasa digital marketing, maka konten yang perlu dibuat oleh affiliate bisa seputar SEO, social media marketing, influencer marketing, dan lain sebagainya.

  • Tawarkan komisi yang kompetitif

Program afiliasi yang Anda buat tidak akan berjalan dengan baik jika komisi yang ditawarkan tidak kompetitif. Cara yang paling tepat adalah dengan menawarkan persentase tetap untuk setiap penjualan yang dibawa oleh afiliasi dan bayarkan secara tunai. Selain itu, Anda juga bisa menawarkan komisi tetap untuk setiap penjualan lewat link afiliasi, atau komisi untuk setiap leads yang sesuai dengan kriteria tertentu.

Pastikan kalau persentase komisi yang Anda tawarkan tidak terlalu rendah jika dibandingkan dengan kompetitor atau perusahaan lain. Misalnya, jika kebanyakan perusahaan menawarkan komisi sebesar 10%, maka tidak akan ada yang bergabung dengan Anda jika komisi yang ditawarkan hanya 5%.

Untuk memutuskan besaran persentase komisi, Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal. Misalnya, biaya yang Anda keluarkan untuk membawa pelanggan baru, persentase total pelanggan yang melakukan pembelian ulang, rata-rata keuntungan yang dibawa pelanggan, dan lain sebagainya.

  • Tetapkan aturan komisi dengan hati-hati

Agar program berjalan dengan lebih efektif, Anda perlu menetapkan aturan terkait komisi. Anda bisa membuat peraturan seperti memberikan reward kecil ketika afiliasi membawa leads yang sesuai dengan kriteria perusahaan Anda, atau reward yang lebih besar ketika leads tersebut benar-benar melakukan pembelian. Dengan strategi ini, para afiliasi akan termotivasi untuk membawa lebih banyak pelanggan lewat link afiliasi yang mereka sebarkan.

  • Edukasi afiliasi mengenai penjualan B2B

Sudah menjadi rahasia umum kalau siklus penjualan di B2B lebih panjang daripada B2C. Maka dari itu, ketika merekrut seorang afiliasi, pastikan Anda memberikan edukasi terlebih dahulu agar mereka tahu bagaimana siklus penjualan Anda, terutama jika para afiliasi hanya terbiasa dengan B2C. 

Berikan guidelines, syarat, dan ketentuan yang perlu mereka lakukan ketika mempromosikan produk atau jasa Anda. Tekankan kebutuhan dari target market dan peran mereka untuk membangun hubungan jangka panjang yang tepercaya dengan para calon pelanggan. Selain itu, pastikan mereka mengetahui bahwa proses penjualan B2B biasanya memakan waktu yang cukup panjang. Dengan begitu, mereka bisa mengelola ekspektasi sesuai realitas yang ada. 

  • Gunakan affiliate marketing untuk meningkatkan lead generation

Setiap bisnis pasti ingin mendapatkan lead yang berkualitas. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan lead, salah satunya adalah dengan program affiliate marketing.

Ketika berbicara soal lead generation, tujuan utama affiliate bukan hanya untuk menjual produk atau jasa. Anda perlu mempertimbangkan bagaimana cara membuat lead yang dibawa oleh para affiliate ini berubah menjadi pelanggan. Anda bisa melakukannya dengan membuat konten yang menarik di website produk, sehingga ketika calon pembeli tertarik untuk menelusuri brand Anda lebih dalam lagi.

  • Pertimbangkan konsumen yang sudah ada

Salah satu kesalahan utama program affiliate marketing yang dibangun B2B adalah tidak mengundang pelanggan yang sudah ada untuk bergabung dalam program tersebut. Seorang afiliasi tidak perlu selalu menggunakan produk atau jasa, tetapi mereka harus bisa menjadi content creator yang bisa dipercaya oleh pembeli B2B.

Terkadang, pelanggan Anda juga memiliki kemampuan tersebut. Apalagi ketika mereka sudah pernah membeli produk Anda. Maka, akan lebih mudah bagi mereka untuk berbagi pengalaman selama menggunakan produk tersebut, serta menjelaskan bagaimana produk Anda membantu mereka. 

  • Gunakan software affiliate marketing yang tepat

Tidak hanya bekerja sama dengan afiliasi yang tepat, tetapi Anda juga perlu menggunakan software yang tepat. Software bisa mengotomasikan program serta melacak metrik penting dengan mudah. Dengan sistem automasi yang ditawarkan, Anda akan dengan mudah mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas sales tertentu. Software ini juga bisa melakukan pembayaran otomatis, sehingga Anda tidak perlu melakukan pembayaran secara manual. Dengan kemudahan ini, pada akhirnya Anda bisa memperkuat hubungan dengan para afiliasi.

  • Kembangkan program affiliate marketing berdasarkan data

Ketika program sudah dijalankan, tetap awasi perkembangannya. Anda bisa melakukan beberapa penyesuaian jika ditemukan beberapa hal yang mengganjal. Jika Anda menggunakan software, maka Anda bisa menggunakan beberapa data untuk melacak KPI, misalnya total pendapatan, conversion rate, leads, unique sales, dan afiliasi yang membawa lead atau sales. Dengan mengetahui data tersebut, Anda bisa tahu bagian mana yang perlu diperbaiki.

Nah, itu dia sepuluh strategi affiliate marketing yang bisa Anda terapkan untuk bisnis B2B. Secara umum, konsepnya memang serupa dengan B2C, tetapi ada beberapa detail yang perlu diperhatikan karena siklus penjualan B2B dan B2C pun berbeda. Yuk, terapkan strategi affiliate marketing di atas dan dapatkan keuntungan maksimal!

Writer Profile
  • Ivanka Veronica

    Senior Social Media Specialist at Demand Gen Lab. Anak konten sejati.

Share This
Comment

Leave a Reply