Influencer marketing menjadi salah satu cara promosi yang belakangan ini banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan. Meski begitu, bukan berarti cara memilih influencer yang lebih tepat adalah hal yang dipahami oleh semua brand. Lantas, apa itu influencer marketing dan bagaimana cara memilih influencer agar promosi Anda tepat sasaran?

Influencer marketing
Photo Credit by Freepik

Influencer Marketing Adalah

Influencer marketing adalah teknik pemasaran yang melibatkan seseorang dengan pengaruh cukup besar, khususnya di media sosial. Karena memiliki pengaruh yang besar, mereka kemudian diajak berkolaborasi oleh sebuah brand untuk mempromosikan produknya. Meski terlihat mudah, sebuah brand tetap harus jeli saat menggaet influencer.

Cara memilih influencer yang lebih tepat adalah pengetahuan yang mungkin belum dimiliki oleh setiap brand atau merek. Maka dari itu, saat akan menerapkan strategi influencer marketing, Anda tidak bisa menilai jumlah followers saja, melainkan juga melihat value dari masing-masing influencer tersebut.

Apakah value yang ditampilkan oleh influencer tersebut sama dengan yang ingin disampaikan oleh brand Anda? Apakah influencer yang Anda pilih punya followers yang aktif dan mendukung value-value tersebut? Jika jawaban dari kedua pertanyaan tersebut adalah sudah, artinya Anda sudah sedikit memahami strategi influencer marketing.

Namun, masih banyak trik yang perlu Anda ketahui apabila ingin strategi pemasaran berhasil dan tepat sasaran. Untuk itu, simak artikel ini sampai tuntas!

Bagaimana Kondisi Influencer Marketing Akhir-Akhir Ini?

Beberapa tahun yang lalu, predikat influencer hanya bisa dilekatkan pada seseorang yang memiliki privilege untuk tampil di layar televisi. Namun, kini seorang anak dari pelosok nusantara pun bisa menjadi seorang influencer. Hal ini antara lain disebabkan oleh perkembangan teknologi yang kian pesat.

Dalam periode waktu lainnya, seorang influencer Instagram mungkin akan mendapat engagement tinggi ketika mengunggah foto aesthetic yang mendapat  tambahan effect dari aplikasi VSCO. Namun, kini fenomena tersebut telah digantikan dengan tren yang lebih mengedepankan orisinalitas dari sebuah foto.

Lantas, apa yang dapat disimpulkan dari berbagai fenomena tersebut? Mengutip Sprout Social, satu-satunya hal yang konstan dari influencer marketing adalah perubahan itu sendiri. Artinya, setiap brand harus siap menghadapi dan beradaptasi terhadap perubahan-perubahan tersebut.

Apa Manfaat Influencer Marketing untuk Bisnis?

Sama seperti influencer marketing yang selalu berubah, sebuah brand juga pasti akan mengalami perubahan. Baik perubahan dari segi internal, pemasaran, hingga konsumen sekalipun. Meski begitu, strategi pemasaran influencer tetap menjadi hal yang penting selama Anda masih hidup di dunia yang sudah serba-teknologi ini.

Dengan berkolaborasi bersama influencer, Anda jadi bisa memperluas pangsa pasar. Pasalnya, mereka pasti memiliki pengikut yang mungkin belum pernah mendengar eksistensi brand Anda. Dengan begitu, brand awareness akan makin meningkat, apalagi jika dibarengi dengan word of mouth.

Strategi marketing yang mengajak influencer ini juga membuat Anda lebih dekat dengan konsumen. Sebab, seorang influencer biasanya akan menerima kolaborasi dari brand-brand yang sudah dikenal agar memperlihatkan kesan nyata. Dari situ, Anda dapat meningkatkan kedekatan konsumen dengan produk Anda.

6 Trik Menerapkan Influencer Marketing agar Tepat Sasaran

Agar manfaat-manfaat tersebut dapat Anda peroleh, tentu Anda perlu mengetahui trik menerapkan influencer marketing yang baik. 

  1. Tentukan tujuan Anda

Trik pertama yang perlu Anda lakukan adalah menentukan tujuan pemasaran. Anda bisa tentukan tujuan dengan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-Bound Goals). Metode ini dapat membantu Anda dalam menentukan tujuan yang spesifik, bisa diukur, realistis, relevan, dan punya batas waktu jelas. Contohnya, “meningkatkan brand awareness sebesar 30% sampai Desember 2023”.

Setelah menentukan tujuan, kemungkinan besar Anda akan lebih mudah dalam menggunakan strategi pemasaran satu ini. Mengutip Advertiser Perceptions dalam Hootsuite, 31% brand akan menggunakan strategi pemasaran influencer untuk menaikkan brand awareness dan memperoleh target market yang baru.

Melihat data tersebut, Anda jadi tahu bahwa teknik marketing ini mungkin hanya akan memiliki keberhasilan tinggi jika digunakan untuk mencapai dua tujuan itu. Jadi, jangan lantas menetapkan goal terlalu tinggi, misalnya seperti meningkatkan penjualan, apabila brand Anda sendiri mungkin memang belum memiliki eksistensi yang cukup.

  1. Kenali target market Anda

Setelah menetapkan tujuan, Anda juga harus tahu kepada siapa Anda akan berbicara. Hal ini perlu Anda pahami agar strategi yang disusun nantinya bisa relevan dengan target market. Mulailah dengan membuat persona target market secara terperinci untuk mengetahui siapa saja konsumen potensial Anda. Persona tersebut disebut sebagai audience persona atau buyer persona. Anda bisa buat rinciannya berdasarkan usia, demografi, pekerjaan, permasalahan hidup, dan solusi yang bisa Anda berikan pada mereka dengan produk atau jasa dari brand Anda.

Setelah persona target market selesai dibuat, buatlah daftar figur influencer yang sesuai dengan target market Anda tadi. Mengapa demikian? Pasalnya, sosok influencer yang sesuai tentunya lebih relevan dan lebih didengarkan oleh target market Anda.

  1. Pahami aturan mainnya

Setelah mengetahui target market Anda secara spesifik, pada akhirnya ada akan mengetahui platform yang sering digunakan oleh mereka. Instagram kini masih menduduki peringkat tertinggi sebagai platform yang paling banyak digunakan untuk mempromosikan sebuah produk.

Namun, Anda juga tidak boleh tutup mata terhadap kehadiran TikTok yang eksistensinya terus meroket seiring bertambahnya waktu. Bahkan, berdasarkan DataIndonesia.id, jumlah pengguna TikTok di dunia meningkat sebanyak 5,4% pada 2022. Itu bukanlah jumlah yang remeh untuk dipertimbangkan sebagai platform pemasaran dengan bantuan influencer.

  1. Cari influencer dengan value yang sama

Langkah berikutnya dan yang jadi paling penting dalam teknik pemasaran ini adalah memilih influencer. Saat akan melakukan langkah ini, pastikan Anda mempertimbangkan tiga hal, yakni relevance, reach, dan resonance.

Relevance adalah seberapa relevan konten-konten dari influencer tersebut terhadap brand Anda, sedangkan reach adalah seberapa banyak jumlah audiens yang bisa dijangkau olehnya. Sementara itu, resonance adalah seberapa besar impact yang dapat dihasilkan oleh seorang influencer terhadap audiens yang relate dengan brand Anda.

Jika kandidat influencer yang akan Anda pilih memenuhi ketiga unsur tersebut, artinya ia adalah orang yang tepat untuk diajak berkolaborasi. Misalnya, Anda memilih Marsha Aruan sebagai influencer untuk brand skincare dan makeup remaja. Hal ini sangat tepat karena Marsha Aruan memiliki wajah yang sesuai dengan usia remaja serta memenuhi ketiga aspek tersebut.

Sebelum memutuskan nama influencer yang akan berkolaborasi dengan Anda, pastikan bahwa Anda sudah melakukan riset terlebih dahulu tentang bagaimana ia mempromosikan sebuah produk maupun brand. Kemudian, Anda bisa beberapa kali menampakkan diri di kolom komentar hingga akhirnya benar-benar menghubunginya melalui Direct Message. Apabila ia mencantumkan alamat email atau contact person, Anda juga bisa menghubungi alamat tersebut.

  1. Mulailah berkolaborasi untuk membuat konten

Setelah influencer menyambut baik niat Anda untuk berkolaborasi, mulailah untuk membahas konten apa yang sebaiknya ditampilkan dalam rangka mencapai tujuan Anda tersebut. Kemukakan ide-ide Anda tanpa menutup telinga dari masukan-masukan yang mungkin akan diberikan oleh partner Anda.

Pasalnya, mereka adalah seorang content creator yang sudah berpengalaman dalam memproduksi konten untuk pengikut-pengikutnya. Sehingga, mendengarkan masukannya adalah hal penting jika Anda ingin meraih target market baru yang berasal dari followers-nya. Biasanya, seorang influencer akan menolak apabila hal-hal yang disampaikan saat proses promosi tersebut tidak sejalan dengan personal branding dirinya.

  1. Lakukan evaluasi 

Trik terakhir yang tak kalah penting untuk Anda lakukan setelah melakukan influencer marketing adalah mengevaluasinya. Cara mengevaluasi ini juga tidak melulu dengan melihat angka like, comment, dan share. Sebab, sering kali ada saatnya ketika influencer Anda memiliki pengikut yang lebih banyak dibandingkan brand Anda sendiri. Sehingga, jumlah tersebut rasanya kurang relevan jika seketika dihubungkan dengan keberhasilan Anda.

Anda bisa memilih untuk menggunakan influencer marketing tools yang sudah tersedia banyak di internet. Pilihlah satu alat dari beberapa nama berikut: Hootsuite, Collabstr, Right Relevance Pro, dan Insens. Semuanya kurang lebih dapat membantu Anda untuk menghitung, berapa banyak engagement website Anda yang mendapat pengaruh dari influencer pilihan Anda.
Setelah membaca artikel di atas, apakah Anda langsung merasa bahwa influencer marketing adalah salah satu cara promosi yang punya dampak signifikan saat ini? Jika iya, Anda tetap harus ingat bahwa influencer marketing adalah sesuatu yang selalu berubah. Maka dari itu, cara memilih influencer yang lebih tepat adalah hal yang dinamis pula.

Writer Profile
Share This
Comment