Sejak pertama kali diluncurkan pada 2016, TikTok telah membuat banyak kejutan yang membuat media sosial lain seperti Youtube dan Instagram terancam. Bahkan saat ini, TikTok memiliki sekitar 1 milyar MAUs atau Monthly Active Users. Sebagai perbandingan, media sosial ini telah mengalahkan media sosial lainnya yang lebih dahulu muncul seperti Twitter (436 juta MAUs) dan LinkedIn (250 juta MAUs). Jadi, bukan tidak mungkin TikTok akan segera merebut posisi satu yang dipegang oleh Facebook (2,9 milyar MAUs).

Karena perkembangannya yang pesat, digital marketers mulai mempelajari algoritma TikTok dan bagaimana memanfaatkannya dalam suatu strategi pemasaran media sosial. Meskipun mempelajari algoritma TikTok tidak semudah itu, tetapi para digital marketers berhasil menyimpulkan beberapa kunci utama dalam menguasai algoritma TikTok. Bagaimana Caranya?

Tips Menguasai Algoritma TikTok sebagai Creator

algoritma tiktok
Photo Credit: Anton
  • Ganti akun personal TikTok menjadi akun bisnis 

Dengan menggunakan akun bisnis, bukan berarti konten Anda akan menjangkau audiens yang lebih luas. Tetapi, fitur TikTok yang satu ini akan menyajikan analisis dengan berbagai metrik yang berguna untuk mengukur keberhasilan strategi pemasaran Anda.

Dalam TikTok analytics, hal pertama yang bisa Anda cek adalah jumlah engagement yang Anda dapat secara keseluruhan dalam kurun waktu tertentu. Engagement yang dimaksud bisa berupa views, likes, comments, share, dan beragam metrik lainnya. Data ini bisa Anda gunakan untuk menilai seberapa efektif profil TikTok brand dan bagaimana performa tiap konten yang diunggah.

Setelah itu, Anda bisa mempelajari audiens Anda. Mulai dari gender, lokasi, umur, hingga yang terpenting, kapan followers Anda aktif. Dengan menggunakan data dari analitik ini, Anda juga bisa menganalisis konten mana yang banyak mengubah penonton biasa menjadi followers. Jadi, perkembangan strategi bisnis akan lebih mudah dilakukan.

  • Unggah TikTok pada waktu yang tepat

Nah setelah Anda mengubah akun TikTok brand Anda menjadi akun bisnis, salah satu hal yang bisa Anda cek adalah kapan audiens Anda sedang aktif di TikTok. Dengan informasi tersebut, Anda bisa menjadwalkan kapan saja harus mengunggah TikTok untuk memastikan bahwa sebagian besar audiens Anda akan melihatnya. Mengunggah konten pada saat jam aktif audiens Anda juga bisa mendorong jangkauan konten Anda karena algoritma TikTok lebih memilih untuk menyebarkan konten-konten yang baru.

  • Cari dan bangun komunitasmu

Menurut sebuah survei, 55% pengguna TikTok pernah mengunggah konten dalam satu bulan terakhir. Meskipun angka tersebut terlihat kecil, Anda harus ingat kalau saat ini TikTok memiliki 1 milyar MAUs. Artinya, bukan tidak mungkin konten yang Anda buat dengan susah payah akan tenggelam di antara lautan konten ini. Oleh karena itu,hal yang harus Anda lakukan untuk menjadi tetap relevan adalah kurangi pesaing Anda.

Caranya? Carilah niche atau spesialisasi dari konten yang Anda unggah. Dengan begitu, secara tidak langsung Anda akan masuk ke dalam sebuah komunitas yang memiliki hobi atau ketertarikan yang sama. Misalnya Anda memiliki brand burger, Anda bisa membuat seluruh profil yang terfokus pada burger. Entah Anda membahas tutorial membuat burger, fakta-fakta menarik, atau konten lainnya yang temanya tidak jauh-jauh dari target pasar Anda.

  • Detik-detik awal adalah waktu yang paling berharga

Meskipun saat ini Anda bisa membuat TikTok dengan durasi panjang, tapi bukan berarti Anda harus melakukannya. Sebagai sebuah media sosial yang dikenal sebagai platform berbagi video pendek, maka audiens juga akan berkespektasi demikian. Jika Anda tidak segera menangkap perhatian penonton di awal video, besar kemungkinan mereka merasa bosan dan memilih untuk menonton video selanjutnya. 

Pendapat ini didukung oleh TikTok sendiri melalui statistik yang mereka publikasikan, TikTok mengatakan bahwa video yang dibuka dengan emosi yang kuat—seperti mengagetkan— akan 1,7 kali lebih terangkat daripada yang berekspresi biasa saja.

  • Gunakan caption yang menarik

Sama seperti platform berbagi video lainnya seperti YouTube dan Instagram, algoritma TikTok menggunakan caption untuk menentukan apa isi dari video tersebut. Dengan begitu, algoritma bisa menyebarkan konten tersebut kepada penonton yang sesuai. Namun, bukan berarti Anda harus memasukkan semua kata kunci yang berhubungan dengan konten yang Anda buat. Justru, Anda harus membuat kalimat yang mudah dimengerti tapi tetap memasukkan kata kunci sesuai konteks.

Misalnya Anda membuat konten mengenai brand restoran mie Anda yang sedang membuka cabang baru. Buatlah konten dengan caption yang jelas namun tetap engaging, misalnya:

“Mie termurah se-Surabaya ini sekarang bisa kamu temukan di Kertajaya, lho! Dijamin porsinya pas dan bikin kenyang dah!”

Selain itu, hal penting yang tidak boleh dilewatkan adalah penggunaan hashtag. Algoritma TikTok umumnya memanfaatkan hashtag yang dipasang oleh kreator untuk mengkategorikan video tersebut dan menyebarkannya ke audiens yang tepat.

Selain itu, salah satu kunci dalam mencari hashtag yang tepat untuk memperluas jangkauan konten adalah dengan mengecek halaman trending. Selain meningkatkan kemungkinan brand Anda mendapatkan audiens yang lebih luas, sebuah survei mengatakan kalau 61% pengguna TikTok menyukai sebuah brand yang berpartisipasi dalam suatu tren.

  • Kolaborasi dengan kreator TikTok lainnya

Sebagai sebuah brand, penting untuk berkolaborasi dengan kreator konten TikTok lainnya. Tentu saja, tujuannya di sini adalah meningkatkan brand awareness kepada audiens dari kreator TikTok yang Anda ajak untuk berkolaborasi. Dalam memilih kolaborator, Anda bisa melakukan sentiment analysis mengenai bagaimana kreator tersebut didiskusikan di media sosial, melakukan riset mengenai target audience dari kreator tersebut, dan berbagai macam strategi lainnya.

  • Gunakan sound dan music yang sedang tren

Salah satu fitur yang selalu didorong oleh TikTok adalah adanya sound atau music yang menemani konten Anda. Tapi ternyata tidak hanya pihak TIkTok, para pengguna juga sangat mendukung fitur tersebut. Bahkan, 67% pengguna mengatakan bahwa mereka lebih memilih konten dari suatu brand yang menggunakan sound yang sedang tren.

Jika setelah Anda mengikuti semua saran tadi tapi engagement Tiktok Anda belum naik, apakah ada alasan tertentu mengapa Tiktok anda tidak viral?

Mengapa TikTok Tidak Mempromosikan Video Saya?

Tidak ada jawaban yang pasti mengapa konten yang Anda buat tidak mendapatkan engagement sesuai ekspektasi. Ada berbagai macam faktor yang bisa menyebabkan hal tersebut. Mulai dari audiens yang tidak tertarik dengan konten Anda, algoritma TikTok kesulitan untuk mengkategorikan video Anda, atau konten Anda tidak bisa meraih target audience Anda.

Satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan adalah bereksperimen dengan algoritma TikTok dengan memainkan caption dan juga hashtag. Waktu upload juga bisa menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam ke-viral-an suatu konten. Namun satu hal yang pasti, kunci dari kesuksesan strategi pemasaran media sosial melalui TikTok adalah konsistensi. Ya, meskipun saat ini engagement yang Anda dapat belum sesuai ekspektasi, tidak ada salahnya memiliki konten yang bisa dinikmati oleh pengguna di kemudian hari.

Writer Profile
  • Naufal Shabri

    Post graduate at UGM. Movie enthusiast dan anak gaul Surabaya

Share This
Comment