Akhir-akhir ini, email marketing menjadi salah satu metode marketing yang banyak dilirik, tidak hanya oleh startup, tapi juga perusahaan konvensional. Berdasarkan data dari Omnisend, ROI dari email marketing mencapai $40 dari investasi $1. Hasil ROI ini tinggi sekali dibandingkan $22.4 untuk SEO dan $17 untuk keyword ads. Pantas saja, email marketing jadi salah satu andalan marketer modern dan banyak yang mencari strategi email marketing yang jitu.
Sayangnya, banyak yang terjebak email marketing sebagai cara baru untuk mengirimkan spam ke orang. Untuk mencegah banyaknya salah arah ini, Rima Fara dari anakmarketing.com telah mewawancarai Pramoedya Agrilli, Email Marketing Specialist dari MTARGET, salah satu perusahaan email delivery platform terbesar di Indonesia. Pram akan menjelaskan berbagai strategi email marketing dan contoh kasus menarik yang bisa dipelajari oleh marketer seperti kita.
Wawancara ini dibagi menjadi tiga bagian, dimana bagian pertama akan membahas mengenai strategi dasar email marketing sebelum kita masuk ke strategi yang lebih advance dan contoh kasus yang menarik.
(Rima Fara) Halo Mas Pram, mungkin bisa dimulai dengan diceritakan MTARGET itu apa dan role-nya Mas Pram seperti apa?
MTARGET itu SaaS company yang fokus ke email delivery platform. Di dalamnya sendiri ada email marketing, SMTP relay, dan transactional email. Jadi kita dikenal sebagai email company, meskipun kita juga provide landing page, online form, whatsapp business. Bisa dibilang all-in-one platform untuk marketing. Penggunaannya juga gampang banget dan aman, sehingga bisa dapat sertifikasi ISO 27001.
Role kerja saya sendiri sebagai email marketing specialist, tugasnya membuat strategi untuk email nurture, newsletter, greeting, customer lifecycle dan sebagainya.
Boleh diceritakan apa itu email marketing dan bagaimana potensinya bagi bisnis di Indonesia?
Ketika orang awam membaca email marketing biasanya yang terpikirkan adalah memasarkan melalui email, itu benar dan tidak salah. Tapi kalau dalam fungsinya sendiri, email marketing memiliki peranan untuk retention. Karena sebuah bisnis revenue itu didapat tidak hanya dari pembeli, namun juga pelanggan. Kalau pembeli itu hanya sekali atau dua kali mereka beli. Nah, kalau pelanggan, mereka itu ketika beli mereka beli lalu berlangganan, mereka loyal kepada kita. Dan untuk engage ke pelanggan loyal customer ini, cara terbaik adalah email marketing. Yang biasanya yang kita gunakan itu strategi email marketing nurture agar customer kita loyal.
Email nurture adalah salah satu strategi email untuk mencari leads, misal dari website atau subscriber. Yang dimana dari subscriber, mereka bisa menjadi leads bisnis. Mulai dari kita kirimi email welcome hingga email promotion.
Potensi email marketing di Indonesia sendiri, berdasarkan data-data 92% pengguna internet khususnya orang dewasa di Indonesia itu biasanya membuka email setiap hari. Dan menurut digital marketer 79% itu mereka bilang email itu efisien dan efektif untuk mempromosikan suatu produk.
Jenis bisnis apa saja yang cocok dengan email marketing? Apa ada perbedaan email marketing pada bisnis B2B dan B2C?
Sebenarnya itu 50:50 ya, tergantung dari objektif tiap perusahaan. Kalau misalnya B2B, mereka menggunakan email marketing sebagai channel itu untuk berkomunikasi dengan pelanggannya lebih personal, tapi tetap profesional. Kalau B2C sendiri, mereka menggunakan email marketing sebagai media promosi. Mungkin teman-teman pernah mendapatkan email seperti special offer, diskon, atau bonus, nah itu merupakan contoh strategi dari B2C sendiri.
Sekarang kita masuk ke strategi email marketing nih, Mas. Apa saja strategi dasar untuk eksekusi email marketing untuk bisnis?
Yang pertama kita tentukan tujuannya, ini tujuannya buat apa. Misalnya, ketika kita menggunakan email marketing tujuannya untuk promosi, kita siapkan dulu strateginya untuk promosi, mulai dari aset-asetnya dan segala macamnya. Lalu kita mulai segmentasi audiens-nya, nah harus ke siapa kita kirim, tidak mungkin kita kirimnya asal, nanti jatuhnya tidak tepat sasaran, malah jadi zonk.
Berikutnya kita membuat subject yang menarik, nah menarik di sini apa sih, menarik di sini adalah subjeknya itu clickbait, namun sesuai dengan isi konten. Kadang ada subjek yang clickbait, tapi isinya itu tidak sesuai dengan subjeknya. Lalu yang menarik di sini adalah tidak panjang, tidak terlalu panjang, maksimal 60 karakter.
Terus kita juga bisa melakukan A/B Testing, A/B testing di sini bisa kita tes misalnya untuk subjek, waktu pengiriman, atau pun konten. Jadi kita bisa meriset misalnya audiens kita lebih menyukai di jam berapa sih yang kita kirim. Atau pun menyukai konten apa sih, konten A atau konten b.
Berikutnya ada mobile friendly, ini yang paling penting. Karena sekarang kan lebih banyak orang yang menggunakan mobile sebagai device mereka, jarang menggunakan desktop. Jadi kita harus responsif saat membuat email, harus bisa kelihatan dan terbaca di hp juga.
Terakhir, strategi email marketing harus ada analisis hasil campaign. Ini bisa dibilang paling penting, karena kita bisa tahu hasil yang kita buat seperti apa, apakah ada yang kurang atau pun mana yang bisa kita improve. Hasil ini bisa jadi bahan untuk kita belajar.
Email marketing kan banyak diasosiasikan sebagai spam, gimana sih mas biar orang gak menganggap email kita spamming atau mengganggu?
Sebaiknya jangan nyepam, yang artinya kita itu jangan ngirim terlalu berlebihan, terlalu sering. Kalau yang biasanya saya lakukan adalah balik lagi ke segmen, misalnya saya mengirim ke segmen A, ini waktunya kapan, harinya kapan jadi tidak setiap hari kita ngirim di audiens yang sama setiap harinya. Kan ketika kita mendapatkan email misalnya, kita berhari-hari sama atau dikirim setiap saat, kita juga merasa agak terganggu tidak? Agak terganggu dan spam banget nih, nah jadi kita harus jangan terlalu sering juga dalam pengiriman emailnya. Itu salah satu yang paling penting. Kirim boleh tapi jangan terlalu sering. Mungkin idealnya 2-3x dalam seminggu untuk audiens yang sama.
————
Itulah tadi bahasan menarik strategi email marketing yang sangat mendasar namun bisa menjadi catatan kita saat eksekusi email marketing. Pada bagian berikutnya, kita akan membahas Strategi email marketing yang lebih advance dan contoh kasus perusahaan yang telah berhasil mengeksekusi email marketing dengan baik.
Part 1: Strategi Dasar Email Marketing
Part 2: Strategi Email Marketing dan Contoh Kasus yang Sukses