Menurut UpFlip, 66,3% bisnis berskala kecil mencoba menghabiskan uang sesedikit mungkin untuk keperluan marketing. Wajar, sebab usaha sedemikian rupa harus berhadapan dengan keterbatasan dana. Apakah Anda berada di posisi ini? Nah, memperhatikan cost per action adalah cara untuk meningkatkan efisiensi anggaran marketing. Sebab, cost per action adalah salah satu metrik terpenting untuk kesuksesan iklan. Tapi, sebenarnya apa itu cost per action? Mari kita dalami apa itu cost per action dan tips memaksimalkannya di sini!

Image by vector4stock on Freepik

Apa Itu Cost per Action?

Cost per Action atau CPA adalah model pembayaran dalam pemasaran digital yang mengharuskan Anda membayar hanya jika pengguna melakukan tindakan tertentu. Contohnya, membeli produk yang ditawarkan, mengisi formulir, men-download aplikasi, atau lainnya yang relevan dengan tujuan kampanye Anda.

Berbeda dengan paid ads lain seperti CPC atau CPM, fokus utama CPA adalah hasil konkret daripada hanya exposure atau jumlah klik. Sehingga, menurut Directive Consulting, model ini lebih efektif jika Anda sedang menjalankan campaign khusus.

Pentingnya Cost per Action Adalah…

Mengapa CPA adalah metrik iklan yang penting? Berikut adalah manfaatnya untuk bisnis Anda:

1. Menghemat biaya pemasaran

Dengan CPA, Anda hanya perlu membayar untuk hasil yang Anda inginkan. Dengan kata lain, Anda tidak perlu membuang anggaran pada iklan yang tidak memberikan dampak. Model ini memastikan bahwa dana yang Anda keluarkan digunakan secara optimal, sebab setiap pengeluaran langsung berhubungan dengan tindakan yang bernilai bagi bisnis Anda.

Sebagai contoh, jika target Anda adalah meningkatkan jumlah subscriber newsletter email, Anda hanya akan dikenai biaya ketika seseorang benar-benar mendaftar, bukan hanya ketika iklan Anda dilihat atau diklik. Ini akan membantu Anda menekan pemborosan anggaran pemasaran.

2. Memaksimalkan channel marketing paling efektif

Keuntungan lainnya dari CPA adalah Anda bisa dengan mudah mengidentifikasi channel pemasaran mana yang memberikan hasil terbaik. Sebab, data dari kampanye CPA membantu Anda melihat performa iklan berdasarkan lokasi, perangkat, atau demografi audiens tertentu. Dari sini, Anda dapat memusatkan sumber daya pada platform yang memberikan ROI tertinggi, sehingga strategi pemasaran Anda menjadi lebih terarah.

3. Mendukung fleksibilitas skala usaha

CPA cocok untuk bisnis kecil hingga besar karena memberikan fleksibilitas dalam mengatur anggaran. Anda bisa memulai dengan anggaran kecil untuk menguji efektivitas kampanye sebelum meningkatkan skala berdasarkan hasil yang didapat. Dengan CPA, bisnis kecil memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing dengan perusahaan besar karena pembayaran berbasis hasil.

4. Memitigasi risiko pemasaran

Dalam model pemasaran tradisional, Anda sering kali harus membayar uang di muka tanpa mengetahui apakah kampanye tersebut akan efektif. Tapi, jika Anda menggunakan model CPA, risiko ini berkurang karena Anda hanya membayar ketika tujuan tertentu tercapai. Ini memberikan keamanan lebih besar bagi bisnis Anda, terutama jika Anda baru pertama kali menjalankan strategi digital marketing.

Cara Melacak dan Menghitung Cost per Action

Untuk melacak CPA dengan akurat, Anda perlu menggunakan alat analitik seperti Google Ads, Facebook Ads Manager, atau platform serupa yang menyediakan fitur untuk melacak KPI kampanye tertentu. Dari sini, Anda bisa mengetahui komponen yang diperlukan untuk rumus CPA, yaitu:

Cost per Action = Total Biaya Kampanye / Jumlah Konversi yang Diperoleh

Agar lebih jelas, anggap saja Anda menghabiskan Rp1.000.000 untuk kampanye iklan berbayar. Dari kampanye tersebut, Anda berhasil menjaring 200 orang pengguna baru yang mendaftar di website Anda. Dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut, perhitungannya adalah sebagai berikut:

CPA = 1.000.000 / 200 = Rp5.000

Artinya, Anda membayar Rp5.000 untuk setiap pengguna baru. Dengan data ini, Anda bisa mengevaluasi apakah biaya tersebut sesuai dengan nilai yang Anda harapkan.

Cara Mengoptimalkan CPA Adalah…

Bagaimana caranya memaksimalkan pengeluaran untuk mencapai hasil yang diinginkan? Sederhananya, cara memaksimalkan angka CPA adalah sebagai berikut:

1. Tentukan target yang jelas

Pertama, Anda perlu memiliki tujuan yang spesifik untuk kampanye Anda. Apakah Anda ingin meningkatkan jumlah pembelian, mengumpulkan pendaftaran, atau mendorong angka downloads aplikasi? 

Alasannya, target yang jelas akan membantu Anda menyusun strategi yang lebih terfokus dan memilih platform yang sesuai. Misalnya, kalau Anda ingin iklan yang ditayangkan meningkatkan penjualan produk, pilihlah format iklan yang bisa langsung mengarahkan pengguna ke halaman pembelian.

2. Segmentasi audiens Anda dengan spesifik

Untuk memaksimalkan CPA, Anda tidak bisa sembarang menarget kelompok konsumen secara acak. Sebab, tidak semuanya akan tertarik dengan apa yang Anda tawarkan. Justru, Anda harus memastikan iklan Anda mencapai orang yang benar-benar relevan. Anda bisa memecah audiens berdasarkan demografi, minat, lokasi, gaya hidup, hingga perilaku online. 

Sebagai contoh, jika Anda menjual produk kecantikan, kelompokkan audiens berdasarkan gender, rentang usia, tipe kulit, kebiasaan belanja mereka, seberapa sering mereka menggunakan makeup, atau seberapa sering mereka terpapar sinar matahari secara  langsung di luar ruangan.

3. Temukan keyword yang tepat

Keyword memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan kampanye CPA Anda, terutama jika Anda menggunakan platform seperti Google Ads. 

Untuk mengoptimalkannya, pilihlah kata kunci yang berkaitan langsung dengan produk atau layanan Anda dan memiliki volume pencarian cukup signifikan. Namun, jangan lupa juga untuk mempertimbangkan faktor lain seperti persaingan dan biaya per klik karena ini akan sangat menentukan nominal pengeluaran akhir Anda. 

Untuk menemukan keyword dengan volume pencarian cukup tinggi dan persaingan yang tidak terlalu ketat, Anda bisa menggunakan tools khusus seperti Google Keyword Planner.

4. Pilih format iklan yang tepat

Format iklan yang Anda gunakan juga memengaruhi hasil kampanye. Maka dari itu, Anda perlu menganalisis kampanye sebelumnya untuk melihat jenis iklan apa yang paling efektif. Apakah video, gambar statis, atau carousel memberikan performa terbaik untuk audiens Anda? Semisal audiens Anda lebih banyak menggunakan media sosial berbasis video seperti TikTok, format video pendek mungkin lebih menarik dibandingkan teks atau gambar.

5. Jangan abaikan fungsionalitas website

Landing page atau website yang lambat, sulit diakses, atau tidak responsif bisa mengurangi efektivitas kampanye Anda. Pastikan halaman tujuan memiliki desain yang menarik, waktu loading yang cepat, dan tombol call-to-action yang jelas. 

Selain itu, optimalkan halaman Anda agar tetap fungsional di browser smartphone. Sebab, data dari Statista menunjukkan bahwa jumlah traffic dari smartphone selalu meningkat dari tahun ke tahun. Artinya, sebagian besar pengguna sekarang mengakses internet melalui perangkat tersebut.

Apa itu cost per action? Sederhananya, ini merupakan biaya yang telah Anda keluarkan untuk marketing. Bisa dibilang, cost per action adalah salah satu metrik yang terpenting dalam advertising campaign. Sebab, hasilnya menunjukkan perbandingan antara pengeluaran dan output yang diperoleh. Dengan mengetahui apa itu cost per action, Anda bisa lebih memfokuskan waktu, uang, dan tenaga kerja untuk format iklan yang lebih efektif bagi campaign Anda. 

Selain itu, Backlinko telah menunjukkan bahwa strategi marketing yang berfokus pada cost per action adalah cara untuk meningkatkan keuntungan sebanyak 2 kali lipat atau lebih. Pendekatan ini memerlukan perencanaan dan evaluasi jangka panjang, sehingga jangan takut melakukan penyesuaian lebih lanjut sesuai kebutuhan. Misalnya, Anda bisa mengubah strategi sedikit sesuai tren konsumen saat ini. 

Nah, untuk mengetahui tren tersebut secara lebih mendalam, Anda bisa belajar dari komunitas khusus pemasaran seperti Komunitas Anak Marketing. Cukup dengan klik sign-up gratis, Anda dapat mengikuti sesi sharing interaktif bersama marketer berpengalaman dari seluruh Indonesia dan membaca hasil analisis premium yang in-depth!

Writer Profile
  • Head of Content at Demand Gen Lab. Suka ngopi pas hujan dan segala hal Jejepangan.

Share This
Comment

Leave a Reply