Sebagai pemasar, mungkin Anda bertanya-tanya, apakah teknik marketing seperti iklan cetak relevan di era digital seperti ini? Mempertimbangkan rata-rata orang dunia menghabiskan waktu sampai 7 jam di internet, wajar saja jika banyak orang yang beralih menggunakan online marketing untuk memasarkan produknya. Meski demikian, iklan cetak masih bisa kita temukan dimana-mana, baik itu di koran, majalah, brosur, hingga papan reklame.  

Iklan cetak di tengah iklan digital

Kepopuleran digital marketing membuat banyak pemasar menutup mata pada offline marketing, salah satunya penggunaan iklan cetak. Nyatanya, statistik iklan cetak menunjukkan bahwa metode pemasaran offline satu ini masih relevan dan penting untuk digunakan.

Jika dibandingkan dengan marketing pada channel digital, pemasaran iklan cetak mendapat respon konsumen hingga 9%, sedangkan iklan digital hanya 1%. Iklan cetak juga bisa digunakan untuk meningkatkan efektifitas online campaign hingga 400% jika Anda mengombinasikan penggunaannya dengan iklan digital.

Alasan mengapa iklan cetak relevan saat ini

Untuk menjalankan bisnis yang sukses, tentu perlu strategi marketing yang efektif. Justru, dengan mengombinasikannya, Anda bisa mencapai tujuan pemasaran dengan lebih efektif. Beberapa data di bawah ini bisa menjadi alasan mengapa Anda masih perlu membuat iklan cetak.

  • Pengguna internet muak dengan iklan digital yang bertubi-tubi

Informasi yang beredar di internet, terutama media sosial, sangatlah banyak. Ditambah lagi dengan meningkatnya waktu penggunaan internet oleh sebagian besar orang, otomatis mereka akan terpapar banyak informasi.

Di sisi lain, ini membuat para pemasar semakin gencar untuk mengiklankan produknya secara online. Membuat para pengguna internet ini juga semakin banyak terpapar dengan iklan digital. Sayangnya, ini membuat mereka frustasi sekaligus memiliki asosiasi negatif dengan brand atau produk yang memasang iklan dalam video, atau banner di website.

Berdasarkan survei yang dikumpulkan Hubspot, 57% partisipan tidak menyukai iklan yang muncul sebelum video, dan 43% dari mereka tidak menonton iklan tersebut sama sekali. 

  • Iklan cetak lebih mudah dipercaya

Masih berhubungan dengan banyaknya informasi dan iklan digital yang beredar di media digital, ini menunjukkan bahwa sangat mudah untuk menyebarkan informasi apapun di sana, begitu juga dengan iklan. Sayangnya, ini membuat banyak oknum yang kurang bertanggung jawab kerap kali menyebarkan berita palsu atau membuat iklan dengan modus penipuan. Karena hal ini, pengguna semakin skeptis dengan informasi dan iklan yang beredar di sana.

Namun, berbeda dengan iklan cetak. Sebanyak 61% pelanggan lebih percaya dengan iklan cetak di koran. Sementara itu, hanya 42% pelanggan yang memercayai iklan digital.

Salah satu alasannya adalah karena kebanyakan koran atau majalah sudah memiliki reputasi yang baik selama bertahun-tahun mereka menjalankan usahanya. Maka, iklan yang masuk ke sana juga sudah terkurasi dengan baik, menjadikannya lebih terpercaya. Ini berbanding terbalik dengan media digital.

  • Iklan cetak lebih mudah diingat

Semakin banyak informasi dan iklan yang beredar di internet dan media sosial, semakin sibuk traffic-nya, maka semakin sulit juga untuk diingat oleh pengguna. Selain itu, cara pembaca mengonsumsi konten digital dan cetak pun berbeda.

Umumnya, konten digital hanya dilihat sekilas oleh pengguna. Sementara konten yang memiliki wujud fisik, koran atau majalah misalnya, membutuhkan proses membaca yang lebih lambat dan serius. Pembaca menginvestasikan waktu lebih lama untuk mengerti apa yang sedang dibaca tanpa adanya distraksi. Ini membuat 77% orang yang melihat iklan cetak lebih bisa mengingat produk atau perusahaan Anda. Sementara itu, hanya 46% orang yang mengingat produk atau brand yang dilihat di iklan digital.

  • Demografik target market lebih spesifik

Perusahaan yang sukses, mengelompokkan konsumennya berdasarkan demografik. Setelah memahami demografik utama dari konsumennya, perusahaan menargetkan basis demografis dengan memasang iklan cetak di media yang dikonsumsi oleh target, misalnya majalah atau koran. 

Contohnya, jika Anda menjual pakan hewan peliharaan dan menargetkan audiens yang memelihara hewan, Anda pasti akan memasang iklan di majalah yang membahas soal hewan. Tentunya, orang yang berlangganan majalah tersebut kemungkinan besar memelihara hewan dan ingin mempelajari hal baru lewat konten berbentuk fisik. 

  • Iklan cetak bertahan lebih lama

Alasan lain mengapa iklan cetak relevan dan masih perlu dipertimbangkan untuk dipakai adalah lebih tahan lama. Ya, iklan di media digital memang bisa terus-terusan muncul, tetapi jika pengguna memutuskan untuk tidak lagi menggunakan media itu, iklan Anda tidak akan lagi terlihat.

Ini berbeda dengan iklan cetak. Jika Anda meletakkan brosur di cafe, misalnya, iklan Anda akan terus berada di sana. Iklan yang berbentuk fisik membutuhkan banyak waktu untuk sampai kepada target market, dan tetap ada dalam waktu yang lama, sehingga impresinya pun semakin banyak.

Kekurangan iklan cetak

Iklan cetak memang masih relevan untuk dipakai di tahun 2023. Data dan statistik menunjukkan hasil positif ketika menggunakan iklan cetak sebagai strategi pemasaran. Namun, tidak berarti iklan cetak tidak memiliki tantangan tersendiri. Ada beberapa kekurangan dari iklan cetak yang mungkin perlu menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum menerapkannya sebagai strategi pemasaran produk atau jasa Anda.

  • Kontrol iklan terbatas

Ketika menempatkan iklan di koran atau majalah, Anda tidak bisa mengontrol di mana iklan Anda akan ditempatkan. Kesulitan ini membuat iklan yang Anda pasang sulit untuk sampai ke target market. Selain itu, karena tidak memiliki kontrol atas penempatan iklan, iklan Anda bisa saja ditempatkan berbarengan dengan kompetitor. Buruknya, ini bisa berdampak pada ROI perusahaan Anda.

  • Membutuhkan biaya yang lebih besar

Memasang iklan cetak mengharuskan Anda untuk menyiapkan biaya yang lebih besar daripada iklan digital. Misalnya, iklan di papan reklame. Tergantung dari lokasi, ukuran, dan durasi iklan, Anda bisa mengeluarkan biaya hingga ratusan juta rupiah.

  • Kesulitan penjadwalan

Beberapa brand yang memasang iklan di media cetak mengalami kesulitan penjadwalan. Padahal, jadwal tayang iklan sangat penting untuk efektivitas campaign. Misalnya, iklan promo pada tanggal tertentu atau jadwal perilisan produk baru.

  • Kualitas cetak yang buruk

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin akan menemukan kualitas cetak gambar yang buruk. Padahal untuk beberapa industri, seperti pakaian atau kosmetika, visual adalah hal yang penting. Sayangnya, kualitas pada koran atau majalah itu terbatas.
Dari informasi di atas bisa disimpulkan kalau iklan cetak relevan di tahun 2023. Meski begitu, tidak bisa dipungkiri bahwa iklan digital juga diperlukan. Untuk membuat iklan cetak lebih efektif, Anda bisa mulai mengombinasikan strategi marketing Anda dengan online marketing. Anda bisa memanfaatkan iklan cetak untuk membawa target market ke website atau media sosial perusahaan Anda. Dengan begitu, iklan cetak relevan dengan campaign yang sedang dijalankan.

Writer Profile
  • Ivanka Veronica

    Senior Social Media Specialist at Demand Gen Lab. Anak konten sejati.

Share This
Comment

Leave a Reply