Engagement rate tentunya jadi istilah yang tak asing lagi bagi orang-orang yang banyak bergelut di bidang digital marketing. Meski begitu, mungkin tak sedikit juga orang yang belum memahami arti, fungsi, cara menghitung engagement rate, serta bagaimana kriteria engagement rate yang bagus. Oleh karena itu, simak artikel berikut karena kami akan mengupasnya satu per satu!

Apa Itu Engagement Rate?

Merangkum dari beberapa sumber sekaligus, engagement rate adalah metrik atau ukuran dasar yang digunakan untuk menilai performa sebuah unggahan, baik di media sosial maupun website. Cara menghitung engagement rate biasanya didasarkan pada jumlah angka view, like, comment, share, save, maupun repost, bergantung dari platform apa yang digunakan. Makin tinggi angka-angka tersebut, artinya semakin banyak orang yang engage dengan konten Anda. Dengan demikian, kemungkinan konten Anda tersebar ke lebih banyak orang pun semakin besar.

Namun, tinggi atau rendahnya engagement rate itu berbeda di masing-masing platform. Maka dari itu, Anda tidak bisa menyamakan rata-rata engagement rate di satu platform dengan platform lainnya. Misalnya, rata-rata engagement rate Facebook adalah 0,15%. Hal ini berbeda dengan rata-rata engagement rate Instagram yang mencapai 0,6%, menurut data dari socialinsider. Oleh karena itu, penting untuk membandingkan engagement rate bisnis Anda dengan kompetitor di platform yang sama.

Satu hal yang juga mesti Anda ingat, sebagian besar social media marketing experts mengatakan bahwa engagement rate yang ideal berada pada rentang 1% hingga 5%.

Hal-Hal yang Memengaruhi Engagement Rate

Sebelumnya, sudah dijelaskan secara singkat bahwa engagement rate yang bagus diukur berdasarkan view, like, comment, share, save, repost, dan sebagainya, bergantung dari platform yang digunakan. Pasalnya, tidak semua platform memiliki fitur yang sama. Semisal platform media sosial rata-rata engagement rate-nya diukur berdasarkan total like, comment, dan share. Akan tetapi, ada juga media sosial yang dihitung retweet dan pins-nya seperti pada Twitter dan Pinterest.

Sementara itu, pada situs web perhitungannya lebih rumit lagi. Sebab, website biasanya menampilkan jumlah view, scroll depth, durasi pengunjung di suatu unggahan atau website, bounce rate, hingga total share yang dinyatakan dalam bentuk konversi. 

Di sisi lain, ada email marketing yang tingkat keberhasilannya biasa diukur melalui open rate dan click-through rate. Oleh karena itu, tidak ada satu ukuran pasti untuk menetapkan engagement rate yang bagus, apalagi jika platformnya berbeda.

Mengapa Engagement Rate Penting bagi Perusahaan?

Photo by Kenny Eliason on Unsplash

Setelah membaca penjelasan di atas, mungkin Anda sendiri sudah menyimpulkan bahwa engagement rate itu penting bagi perusahaan. Namun, Anda barangkali belum mengetahui dengan pasti mengapa engagement rate yang bagus itu punya dampak yang signifikan bagi bisnis. Agar makin jelas, simak tiga fungsi engagement rate berikut!

  1. Meninjau keaktifan audiens

Salah satu fungsi engagement rate adalah untuk mengukur keaktifan audiens Anda. Semisal Anda mengunggah konten tertentu di media sosial maupun website, tingginya angka like yang Anda peroleh tidak bisa dikatakan sebagai representasi engagement rate yang baik. Pasalnya, engagement rate mengukur lebih banyak komponen, misalnya comment, share, hingga angka klik ke situs web yang Anda sertakan. Oleh karena itu, engagement rate ini bisa jadi tolok ukur seberapa baik konten Anda bisa diterima oleh audiens.

  1. Memantau kinerja kompetitor

Selain digunakan untuk melihat keaktifan audiens, engagement rate juga bermanfaat untuk memantau kinerja kompetitor. Misalnya, setelah Anda memperoleh hasil engagement rate bisnis Anda, tentunya Anda juga ingin mengetahui engagement rate dari bisnis yang berjalan di bidang sejenis. Jika ternyata angka engagement rate mereka lebih baik daripada bisnis Anda, lakukan pengamatan terhadap cara marketing mereka dan terapkan strategi-strategi yang cocok dengan perusahaan Anda.

Lalu, tools apa yang bisa Anda gunakan untuk melihat engagement rate kompetitor? Jika ingin melihat hasil engagement rate media sosial, gunakan tools analisis SocialBlade yang dapat menampilkan data berupa jumlah follower, following, total postingan, rata-rata like dan comment, serta persentase engagement rate itu sendiri. Sementara itu, untuk menilik kinerja kompetitor di ranah website, gunakan tools Similarweb. Baik SocialBlade maupun Similarweb, Anda hanya perlu memasukkan URL dari masing-masing bisnis kompetitor yang ingin dilihat.

  1. Melihat keberhasilan campaign

Terakhir, manfaat engagement rate yang bagus adalah untuk melihat keberhasilan campaign yang sedang Anda lakukan. Keberhasilan tersebut tentunya diukur berdasarkan goals atau target yang sudah Anda tetapkan sebelumnya. Misalnya, Anda punya campaign agar angka penjualan lewat website naik. Jika angka klik ke situs web maupun total barang yang terjual lewat website masih rendah, Anda mungkin bisa mengubah kalimat Call to Action (CTA) agar audiens lebih paham atau merombak keseluruhan konsep supaya sesuai dengan target market bisnis Anda.

Cara Menghitung Engagement Rate

Karena fitur-fitur yang dimiliki setiap platform berbeda, maka cara menghitung engagement rate dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan platform website dan media sosial.

  1. Engagement rate website

Sebelum mengetahui rumus engagement rate website, tentukan terlebih dahulu goals atau tujuan Anda. Misalnya, Anda ingin menaikkan angka subscriber atau meningkatkan angka penjualan barang melalui situs web bisnis. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah saat menghitung menggunakan rumus berikut:

Engagement Rate (%) = (Engaged users / Total users) x 100

Engaged users adalah jumlah audiens yang berhasil mengikuti tujuan Anda. Jika tujuan Anda adalah menaikkan angka subscriber, engaged users adalah total audiens yang berlangganan terhadap website Anda. Sementara itu, total users adalah jumlah audiens yang mengunjungi website Anda.

  1. Engagement rate media sosial

Tidak jauh berbeda dengan rumus engagement rate website, di sini Anda juga akan diminta untuk memasukkan total angka audiens yang engaged dengan konten maupun akun media sosial bisnis Anda. Ada dua rumus yang bisa digunakan, yaitu dengan menghitung keseluruhan like, comment, dan share serta menghitung like dan comment saja.

Engagement Rate (%) = (Jumlah like + comment + share / Total impression) x 100
Engagement Rate (%) = (Jumlah like + comment / Total impression) x 100

Lalu, apa yang membedakan kedua rumus di atas? Rumus engagement rate yang pertama biasanya digunakan untuk menghitung keseluruhan engagement rate suatu platform media sosial. Sementara itu, rumus yang kedua digunakan untuk melihat persentase engagement rate per posting-an. Untuk total impression, Anda bisa memperolehnya dari menu View Insight yang ada di setiap platform social media.

Jadi, Bagaimana Kriteria Engagement Rate yang Bagus?

Kesimpulannya, engagement rate adalah salah satu metrik di bidang marketing yang berfungsi untuk mengukur keaktifan audiens, meninjau keberhasilan kompetitor, dan mengetahui keberhasilan campaign berdasarkan total engaged audience per keseluruhan audiens yang terlibat.

Cara menghitung engagement rate juga dibedakan berdasarkan masing-masing platform media yang dipakai. Oleh karena itu, persentasenya tidak berlaku untuk semua platform secara sekaligus. Sehingga, paling tidak Anda bisa mengukur bagus atau tidaknya engagement rate Anda berdasarkan rata-rata persentase engagement dari platform itu sendiri.

Berdasarkan penjelasan di atas, apakah kini Anda sudah memahami apa itu engagement rate, mengapa ini penting bagi bisnis, dan bagaimana cara menghitung engagement rate? Jika Anda sudah memahami teorinya, saatnya untuk menerapkan ke realitas bisnis Anda agar brand awareness dapat makin ditingkatkan!

Writer Profile
Share This
Comment

Leave a Reply