Dalam menilai suatu konten, salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh algoritma TikTok adalah engagement rate dari konten tersebut. Engagement rate TikTok ini merujuk pada jumlah like, komentar TikTok, serta view dari suatu konten yang diunggah. Semakin tinggi engagement rate TikTok, semakin tinggi pula kemungkinan suatu konten untuk disebarkan oleh algoritma TikTok agar menjangkau audiens yang lebih luas.
Nah, agar Anda bisa meningkatkan engagement rate dan menjangkau audiens yang lebih luas, Anda perlu tahu bagaimana cara membalas komentar di TikTok. Mengapa demikian?
Komentar TikTok Bisa Meningkatkan Engagement?
Dengan mengetahui cara membalas komentar di TikTok, Anda bisa memancing audiens untuk berinteraksi dengan Anda. Baik interaksi ini berupa balasan komentar, atau sekedar audiens menyukai komentar Anda. Bentuk interaksi inilah yang membuat algoritma TikTok menyukai konten Anda dan terus menyebarkannya pada audiens baru. Sebagai sebuah platform yang dikatakan punya rata-rata engagement rate tertinggi, pastinya Anda tidak mau melewati kesempatan untuk berinteraksi dengan audiens, kan?
Apalagi, September 2021 kemarin TikTok newsroom mengungkapkan kalau mereka telah mencapai angka 1 miliar pengguna aktif per bulan. Pada tahun 2023 ini, TikTok menduduki peringkat keenam media sosial dengan pengguna aktif terbanyak, berada tepat di bawah WeChat.
Agar Anda tidak melewatkan kesempatan untuk meningkatkan engagement dengan audiens, berikut adalah beberapa tips meningkatkan engagement dengan memanfaatkan fitur komentar pada TikTok.
Tips Meningkatkan Engagement Melalui Komentar TikTok
Setelah mengetahui bagaimana pentingnya meningkatkan engagement rate dengan komentar TikTok, sekarang saatnya membahas tips agar Anda dapat melakukannya dengan tepat. Berikut adalah empat tips untuk membantumu memahami cara membalas komentar di TikTok agar engagement rate TikTok Anda naik:
- Buat konten yang menarik audiens untuk berkomentar
Sebelum mulai membalas komentar, tentu saja Anda perlu membuat konten yang memancing audiens untuk berkomentar. Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Pertama, tanyalah pertanyaan yang relevan dengan brand Anda. Misalnya saja jika Anda adalah seorang marketer brand es krim, tanyakan es krim rasa apa yang disukai oleh audiens.
Selain itu, cara lain untuk memancing komentar dari audiens adalah dengan meminta saran mengenai konten apa yang ingin dilihat oleh audiens. Tidak hanya meningkatkan engagement, cara ini juga bisa dilakukan bagi Anda yang ingin mengumpulkan ide untuk konten-konten berikutnya.
Jangan lupa saat meminta pendapat atau saran, balaslah komentar tersebut agar terjadi komunikasi dua arah. Jika memungkinkan, balas komentar tersebut secara spesifik, dan bukan balasan sebagai bentuk formalitas saja.
- Lakukan moderasi
Untuk menciptakan lingkungan yang sehat pada kolom komentar TikTok, Anda perlu mempertimbangkan melakukan moderasi. Caranya, Anda bisa menghapus komentar yang bersifat spam atau tidak pantas secara manual. Jika perlu, Anda bisa menggunakan fitur filter keywords. Dengan fitur ini, Anda bisa memasukkan hingga 200 keywords yang menurut Anda bisa memicu dampak negatif di kolom komentar.
Melakukan moderasi bisa menjadi pilihan yang tepat daripada menutup kolom komentar sepenuhnya, terutama saat sedang terjadi krisis public relation. Sebab, menurut SocialSprout, menutup kolom komentar bisa memunculkan asumsi bahwa brand tersebut sangat defensif dan tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah. Setidaknya dengan moderasi, Anda bisa tetap menjawab komentar sebagai bentuk klarifikasi, dan menghapus komentar yang dianggap terlalu ofensif.
- Manfaatkan kolom komentar sebagai bagian dari customer service
Menurut statistik, 80% konsumen menggunakan media sosial untuk dapat berinteraksi dengan brand. Salah satu bentuk interaksi yang dimaksud adalah untuk mengajukan pertanyaan mengenai masalah yang mereka hadapi mengenai produk brand tersebut. Akhirnya, tren penggunaan media sosial sebagai salah satu channel customer service semakin naik.
Terbukti, survei yang sama membuktikan bahwa 59% pengguna media sosial beranggapan bahwa media sosial memudahkan mereka untuk meminta bantuan pelayanan customer service dari brand. Tentu saja, salah satu bentuk channel yang dimaksud bisa berupa kolom komentar akun TikTok brand Anda.
Menurut sebuah studi, membalas permasalahan audiens dengan media sosial—termasuk TikTok—bisa meningkatkan dukungan audiens kepada brand naik hingga 25%. Sebaliknya, komplain yang tidak terjawab membuat dukungan audiens tersebut turun hingga 50% jauhnya. Jika customer retention adalah salah satu metrik kesuksesan bisnis Anda, angka-angka ini tidak boleh diremehkan.
- Balas komentar dengan menggunakan video
Salah satu fitur unggulan dari TikTok adalah, Anda dapat membalas sebuah komentar dengan membuat video baru. Fitur ini bisa digunakan jika audiens Anda menanyakan suatu hal yang menjadi pertanyaan banyak orang, seperti penjelasan lebih dalam mengenai suatu produk, atau tata cara melakukan sesuatu dengan produk Anda. Selain itu, fitur ini juga bisa digunakan untuk memberikan suatu respons terhadap komentar pengikut yang menurut Anda tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Nah, untuk mempelajari cara membalas komentar di TikTok, Anda bisa melihat studi kasus yang akan dibahas di bawah ini.
Contoh Brand yang Berhasil Memanfaatkan Komentar TikTok untuk Menaikkan Engagement
Ada banyak brand yang memanfaatkan fitur komentar untuk menaikkan engagement rate TikTok mereka sendiri. Salah satu brand yang berhasil melakukannya adalah sebuah aplikasi pembelajaran bahasa, Duolingo.
Jika Anda belum tahu, Duolingo memiliki strategi marketing yang cukup unik. Dalam menjalankan strategi marketingnya, mereka membuat seolah-olah media sosial tersebut dipegang oleh sang maskot, burung hantu hijau bernama Duo.
Untuk meningkatkan empati audiens, Duolingo bahkan memberikan karakterisasi yang konsisten pada maskot tersebut. Beberapa karakter yang ditekankan pada maskot ini adalah bagaimana ia selalu “memaksa” pengguna Duolingo untuk menyelesaikan pelajaran bahasa mereka, kecintaannya terhadap penyanyi Dua Lipa, hingga sikapnya yang pasif-agresif.
Karakter yang sudah terbentuk tersebut tidak hanya digunakan sebagai guidance saat membuat konten, tapi juga saat membalas komentar dari para pengikutnya di TikTok Duolingo. Karakter tersebut ternyata disukai oleh para pengikutnya, terbukti dengan adanya ribuan like pada reply yang ditulis oleh Duolingo.
Tidak hanya membalas komentar pada kolom reply, Duo juga beberapa kali membalas komentar menggunakan fitur membalas komentar dengan video. Bahkan, salah satu video balasan tersebut dilihat hingga 4,5 juta kali, dengan 800 ribuan like dan 25 ribuan komentar. Angka ini bisa dibilang tinggi, mengingat konten tersebut hanya berusaha untuk membalas komentar dari pengikutnya.
Jadi, bagaimana Duolingo bisa sukses menggunakan komentar TikTok untuk meningkatkan engagement rate? Zaria Parvez, social media manager dari Duolingo, mengungkapkan rahasianya saat melakukan interview dengan The Drum. Ada dua pelajaran yang bisa diambil dari interview tersebut.
Pertama, berikan audiens apa yang mereka mau. Dalam kasus ini, tim Duolingo merujuk pada meme yang sebelumnya telah tersebar mengenai bagaimana Duo akan selalu mengejar penggunanya untuk menyelesaikan lesson dari Duolingo. Melalui trial & error, tim media sosial Duolingo berhasil menciptakan karakter yang dicintai oleh audiensnya, dengan berdasar pada meme tersebut.
Kedua, Parvez mengatakan bahwa alasan mengapa penciptaan karakter ini bisa berhasil adalah karena audiens tidak merasakan hal tersebut seperti iklan. Saat melihat konten Duolingo, audiens akan melihat itu sebagai video hiburan. Dan saat komentar mereka dibalas oleh akun Duolingo, audiens merasa bahwa mereka sedang berinteraksi dengan seseorang, yaitu Duo.
Rekomendasi Akhir
Dengan mempelajari cara membalas komentar di TikTok—misalnya saja ala Duolingo—Anda bisa dengan mudah meningkatkan engagement rate TikTok. Tentu saja sebelum menemukan formula atau cara membalas komentar di TikTok yang tepat, Anda perlu melakukan trial & error: Apakah audiens lebih suka saat Anda membalas komentar TikTok lewat kolom reply, atau engagement rate TikTok lebih tinggi saat Anda membalasnya dengan konten video?