Penemuan dari Villanova University yang diterbitkan oleh WebFX menunjukkan bahwa 28% marketer di seluruh dunia setuju bahwa data bisa membantu mereka memantau performa sebuah campaign dengan lebih efektif. Mengejutkannya, di sisi lain, Invoca menemukan 87% marketer di seluruh dunia juga merasa kesulitan menggunakan data dengan optimal. Mengapa? 

Alasannya, mereka tidak tahu cara membuat laporan pemasaran digital dan contoh laporan digital marketing yang benar. Supaya tidak kalah saing, Anda bisa mulai mempelajari cara membuat laporan pemasaran digital di bawah ini dari sekarang.

Apa Itu Laporan Pemasaran Digital?

Photo Credit: PXhere

Pada dasarnya, laporan digital marketing adalah dokumen yang bertujuan menyajikan data dan analisis tentang berbagai aspek kampanye pemasaran digital perusahaan. Laporan tersebut mencakup kinerja kampanye digital melalui berbagai channel online seperti platform e-commerce, media sosial, email, mesin pencari, dan lainnya.

Isi laporan tersebut umumnya mencakup sejumlah KPI atau metrik penting seperti jumlah pengunjung, conversion rate, ROI (Return on Investment), dan tingkat engagement dari total Likes maupun komentar. Data-data ini akan membantu marketer sekaligus pemangku kepentingan memahami seberapa efektif strategi pemasaran saat ini agar tahu apa saja yang perlu diperbaiki, serta mengidentifikasi tren terkini.

Cara Membuat Laporan Pemasaran Digital

Lalu, bagaimanakah cara membuat laporan digital marketing yang baik dan benar? Ini cara membuat laporan pemasaran digital:

1. Sertakan target yang ingin diraih dan pencapaian aktualnya

Pertama dan yang paling penting, Anda harus mengetahui laporan pemasaran digital yang ingin dibuat akan mencerminkan performa channel mana. Sebab, setiap platform akan memiliki jenis dan acuan KPI yang berbeda-beda. Misalnya, laporan untuk pemasaran melalui media sosial akan lebih menitikberatkan engagement rate. Sementara itu, laporan performa Search Engine Optimization (SEO) akan berfokus pada posisi halaman website resmi perusahaan di hasil pencarian dan jumlah klik.

Lalu, jika Anda sudah mengetahui KPI mana saja yang sebaiknya disertakan dalam laporan digital marketing, jangan lupa buat perbandingan antara target dengan performa aktual. Hal ini akan mempermudah pembaca mengetahui seberapa tinggi target yang telah Anda tentukan, dan bagaimana efektivitas strategi yang diterapkan dari metrik yang sesungguhnya.

2. Siapkan dan olah data yang diperlukan

Setelah menentukan daftar KPI yang akan ditunjukkan dalam laporan pemasaran digital, Anda bisa langsung melanjutkan ke tahap berikutnya: mempersiapkan dan mengolah data. Dengan kata lain, Anda perlu mengekstrak data yang relevan dengan metrik-metrik penting untuk setiap channel pemasaran agar isi laporan Anda lebih substansial. 

Mudahnya, Anda tinggal men-download file mentah berupa spreadsheet dari platform yang Anda gunakan untuk memonitor performa setiap kampanye pemasaran. Misalnya, Anda bisa menggunakan Google Data Studios atau tools analitik lainnya.

Jika sudah, lakukan scrubbing atau pembersihan data untuk memastikan tidak ada data yang terduplikat atau tidak relevan. Setelah itu, Anda bisa langsung menganalisis dan merangkum poin-poin penting seperti kenaikan atau penurunan tertentu, serta alasan di baliknya. Jangan lupa dukung penjelasan Anda dengan customer data yang berkaitan supaya lebih jelas.

3. Pertimbangkan siapa pembaca laporan Anda

Mengingat bahwa laporan hasil digital marketing akan digunakan sebagai referensi untuk pengambilan keputusan penting, Anda harus memastikan bahwa isinya bisa dipahami dengan mudah. Untuk mewujudkannya, Anda perlu mengetahui siapakah yang akan membaca laporan Anda. Sebab, diksi dan gaya penulisan laporan yang ditujukan kepada ahli marketing akan berbeda dengan laporan untuk stakeholder yang masih awam di bidang pemasaran. 

Apabila Anda akan menerbitkan laporan performa pemasaran untuk masyarakat umum, sebaiknya Anda menghindari penggunaan jargon marketing secara berlebihan. Apalagi, riset dari Bullock, et al. (2019) juga membuktikan bahwa penggunaan jargon yang berlebih bisa meningkatkan risiko miskomunikasi.

Namun, jika Anda terpaksa menggunakannya, alangkah baiknya Anda membuat daftar glossary di bagian awal atau akhir laporan agar pembaca dapat memahami definisi setiap istilah yang ada. Alternatifnya, Anda juga bisa menyertakan catatan kaki.

4. Sajikan laporan dalam format yang sederhana

Setelah Anda membuat rancangan kasar dari laporan pemasaran digital, sekarang Anda perlu mencari cara untuk menyajikannya secara sederhana. Kuncinya, utamakan penggunaan konten visual karena menurut International Forum of Visual Practitioners (IFVP), otak manusia dapat memproses data visual 60.000 kali lebih cepat daripada teks.

Oleh sebab itu, alih-alih menampilkan tabel berisikan data mentah, alangkah baiknya Anda menggunakan grafik batang, garis, maupun lingkaran untuk menunjukkan performa sebuah kampanye.

Namun, bukan berarti Anda sama sekali tidak boleh menggunakan paragraf teks. Justru, untuk menjelaskan strategi pemasaran yang digunakan dan rekomendasi bagi kampanye berikutnya, Anda dapat menggunakan bullet point yang disertai dengan penjelasan singkat. Kombinasi elemen visual dan paragraf pendek akan membantu pembaca lebih memahami isi laporan Anda.

5. Cantumkan executive summary di awal

Langkah terakhir yang tidak kalah penting, jangan lupa membuat executive summary atau ringkasan untuk disertakan di bagian awal laporan. Adanya bagian ini akan sangat membantu pembaca mendapatkan gambaran singkat tentang strategi dan performa digital marketing Anda. Terutama, karena tidak semua orang bisa menyempatkan banyak waktu untuk membaca setiap detail dari sebuah laporan dari awal sampai akhir. 

Jadi, idealnya executive summary laporan pemasaran secara digital perlu mencantumkan perbandingan target vs. pencapaian aktual KPI, strategi yang dijalankan, dan langkah berikutnya yang perlu diambil dalam bentuk daftar singkat.

Itulah tadi cara membuat laporan pemasaran digital yang lengkap. Anda bisa juga melihat berbagai contoh laporan digital marketing di sini. 

Ingin berdiskusi tentang all things marketing? Yuk gabung ke komunitas Whatsapp “Anak Marketing Indonesia” yang berisi praktisi marketing dari seluruh Indonesia. Grup ini untuk saling sharing dan memiliki kebijakan anti spam yang sangat ketat!

Writer Profile
  • Head of Content at Demand Gen Lab. Suka ngopi pas hujan dan segala hal Jejepangan.

Share This
Comment

Leave a Reply