Adakah cara mengetahui apakah bisnis Anda sudah memaksimalkan pengeluaran untuk lead generation dengan baik atau belum? CPL adalah cara untuk mempelajarinya! Menurut Latinpresarios, pengeluaran CPL atau cost per lead sangat bergantung pada ukuran bisnis Anda, yaitu mulai dari 47 USD untuk perusahaan kecil hingga 349 USD per lead untuk perusahaan besar. Jika Anda ingin membandingkan dengan kondisi aktual, Anda perlu mengetahui cara menghitung Cost Per Lead.
Jadi, seperti apakah cara menghitung Cost Per Lead? Anda bisa menemukan berbagai rumusnya di sini, lengkap dengan contoh perhitungan cost per lead untuk aneka situasi!

Definisi CPL Adalah…
Sebelum mengetahui cara menghitung cost per lead, ada baiknya Anda memahami konsep dasar apa itu CPL. Pada dasarnya, CPL adalah metrik yang mengukur pengeluaran biaya untuk mendapatkan satu lead.
Cara Menghitung Cost Per Lead
Sederhananya, cara menghitung Cost Per Lead adalah sebagai berikut:
1. Ketahui total pengeluaran marketing dan advertising
Langkah pertama dalam menghitung CPL adalah mengidentifikasi total biaya yang Anda keluarkan untuk kampanye pemasaran tertentu. Pengeluaran ini meliputi biaya iklan berbayar seperti Google Ads, biaya produksi konten promosi seperti video, gambar, atau tulisan, honor influencer jika Anda menggunakan jasa mereka, dan komisi untuk tim pemasaran atau agensi yang terlibat.
Pastikan Anda mencatat semua komponen ini secara detail agar hasil perhitungan menjadi akurat. Transparansi dalam pencatatan pengeluaran juga membantu Anda mengidentifikasi area yang membutuhkan penghematan atau optimalisasi.
2. Pelajari jumlah leads baru dari kampanye tertentu
Setelah menghitung total pengeluaran, Anda perlu mengetahui jumlah leads yang berhasil dihasilkan dari kampanye tersebut. Leads adalah individu yang menunjukkan minat pada produk atau layanan Anda, misalnya dengan mengisi formulir kontak, mendaftar newsletter, atau mengunduh e-book.
Anda dapat mendapatkan data ini dari platform analitik iklan seperti Google Ads, Meta Business Suite, atau LinkedIn Campaign Manager. Atau, jika Anda menggunakan sistem CRM (Customer Relationship Management), Anda dapat mengakses dashboard analitik yang tersedia.
Apa pun tools yang Anda gunakan, pastikan data leads hanya mencakup individu yang benar-benar relevan dengan target audiens Anda. Sebaliknya, leads yang tidak sesuai target akan meningkatkan CPL tanpa memberikan gambaran akurat.
3. Gunakan rumus CPL
Jika Anda sudah mendapatkan semua informasi yang diperlukan, langkah berikutnya dalam cara menghitung Cost Per Lead adalah memasukkan data tersebut dalam rumus ini:
CPL = Total Pengeluaran Marketing / Jumlah Leads Baru
Dengan membagi total pengeluaran dengan jumlah leads, Anda mendapatkan angka pasti tentang biaya rata-rata untuk menghasilkan satu lead.
4. Bandingkan dengan KPI lain
CPL bukanlah metrik tunggal yang harus Anda perhatikan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang performa marketing. Justru, cara untuk meningkatkan efektivitas analisis CPL adalah dengan membandingkannya bersama KPI lain. Contohnya, conversion rate, return on investment (ROI), dan customer acquisition cost (CAC). Dari sini, Anda akan lebih memahami apakah biaya yang Anda keluarkan untuk satu buah lead sepadan dengan hasil yang didapat.
Contoh Perhitungan Cost Per Lead
CPL adalah rumus yang bisa digunakan untuk menganalisis berbagai situasi dalam marketing. Berikut adalah contoh perhitungannya:
1. Perhitungan sederhana
Anggap saja Anda sudah menghabiskan biaya Rp10.000.000 untuk sebuah kampanye iklan yang menghasilkan 500 leads baru. Dengan rumus CPL, Anda mendapatkan:
CPL = Rp10.000.000 / 500 = Rp20.000
Artinya, Anda mengeluarkan rata-rata Rp20.000 untuk setiap lead yang dihasilkan dari kampanye ini. Apakah ini angka yang baik atau buruk? Ini sangat bergantung pada rata-rata CPL di industri serta ukuran perusahaan Anda. Misalnya, menurut First Page Sage, industri e-commerce memiliki benchmark CPL yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan industri otomotif, hukum, kesehatan, dan sektor teknis lainnya.
2. Perhitungan per channel
Jika Anda menjalankan kampanye di beberapa saluran, seperti Google Ads, Facebook Ads, dan email marketing, Anda dapat menghitung CPL masing-masing channel. Misalnya:
- Biaya Google Ads: Rp6.000.000 dengan 300 leads
- Biaya Facebook Ads: Rp4.000.000 dengan 200 leads
- Biaya email marketing: Rp2.500.000 dengan 150 leads
Dengan mempertimbangkan data di atas, besaran CPL untuk tiap media pemasaran adalah sebagai berikut:
- Google Ads: Rp6.000.000 / 300 = Rp20.000 per lead
- Facebook Ads: Rp4.000.000 / 200 = Rp20.000 per lead
- Email marketing: Rp2.500.000 / 150 = Rp16.667 per lead
Dari hasil perhitungan tersebut, Anda dapat membandingkan efektivitas masing-masing saluran untuk menentukan alokasi anggaran yang lebih optimal. Misalnya, dengan mengacu pada hasil di atas, terlihat jelas bahwa email marketing memiliki CPL terendah dibandingkan channel lainnya.
Artinya, strategi pemasaran tersebut lebih efisien dalam menghasilkan leads dibandingkan Google Ads dan Facebook Ads. Namun, jumlah leads yang dihasilkan melalui email marketing lebih kecil dibandingkan dua saluran lainnya. Dengan demikian, Anda bisa mulai meningkatkan skala kampanye pemasaran email untuk memanfaatkan efisiensi biaya tersebut.
3. Perhitungan per periode
Mengukur CPL berdasarkan periode tertentu, seperti mingguan atau bulanan, membantu Anda memahami tren performa kampanye. Berikut adalah contoh perhitungan dalam satu bulan:
- Minggu pertama: Rp2.000.000 untuk 100 leads (CPL = Rp20.000)
- Minggu kedua: Rp3.000.000 untuk 150 leads (CPL = Rp20.000)
- Minggu ketiga: Rp5.000.000 untuk 200 leads (CPL = Rp25.000)
- Minggu keempat: Rp1.000.000 untuk 50 leads (CPL = Rp20.000)
Dari data ini, terlihat bahwa minggu ketiga memiliki CPL tertinggi. Hal ini bisa menjadi indikator untuk menganalisis apa yang terjadi, seperti perubahan strategi atau kenaikan biaya iklan.
4. Batas maksimum CPL berdasarkan target margin keuntungan
Agar kampanye tetap menguntungkan, Anda perlu menetapkan batas maksimum CPL. Misalnya, jika produk Anda memiliki margin keuntungan sebesar Rp100.000 per unit dan rata-rata 10% leads menjadi pelanggan, batas CPL tertingginya adalah sebagai berikut:
Batas CPL = Margin Keuntungan * Conversion Rate
Batas CPL = Rp100.000 * 10% = Rp10.000
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, Anda harus memastikan CPL tidak melebihi Rp10.000 agar tetap menghasilkan margin keuntungan yang Anda inginkan.
Dengan mengetahui rumus cost per lead dan cara menghitung Cost Per Lead untuk berbagai situasi, Anda bisa meningkatkan efisiensi penggunaan budget dalam marketing. Apalagi, mengingat laporan dari Sopro sudah menunjukkan bahwa strategi marketing yang melibatkan lebih dari satu channel memiliki cost per lead lebih rendah daripada single-channel marketing. Sehingga, potensi keuntungan Anda juga lebih tinggi.
Untuk memaksimalkan manfaat tersebut, pastikan Anda rutin memantau jumlah leads dan pengeluaran dalam setiap kampanye marketing yang diperlukan dalam cara menghitung Cost Per Lead. Hal ini akan sangat berguna jika Anda ingin mengetahui besaran CPL dari setiap media pemasaran yang Anda gunakan.
Namun, jangan berkecil hati jika CPL Anda ternyata lebih tinggi daripada rata-rata industri atau skala bisnis Anda. Sebab, CPL hanyalah salah satu kepingan informasi dari keseluruhan performa campaign. Oleh sebab itu, Anda perlu membandingkannya dengan KPI lain. Selain itu, Anda juga bisa mempelajari bagaimana marketer berpengalaman menekan pengeluaran pemasaran dan mendapatkan hasil yang baik.
Caranya, cukup klik sign-up gratis untuk bergabung bersama Komunitas Anak Marketing, dan Anda bisa mengikuti sesi sharing interaktif bersama banyak ahli marketing dari seluruh Indonesia! Lalu, Anda juga akan mendapatkan akses laporan pemasaran yang lengkap secara eksklusif.