Pada tahun 2022 kemarin, Gartner mencatatkan bahwa anggaran pemasaran tiap perusahaan mulai naik kembali. Setelah mencatat angka 6,4% dari total revenue saja pada tahun 2021, rata-rata anggaran marketing naik menjadi 9,5%. Jika Anda belum menaikkan anggaran pada tahun 2022 kemarin, tahun 2023 adalah waktu yang tepat karena anggaran pemasaran adalah kunci dari suksesnya suatu produk. 

Menurut Statista, rata-rata alokasi tertinggi pada anggaran pemasaran adalah social media marketing, dengan total 11,3% dari keseluruhan budget marketing. Artinya, bisnis percaya bahwa social media merupakan kanal marketing yang efektif. Contoh anggaran pemasaran yang termasuk dalam social media di antaranya adalah content marketing, influencer marketing, dan masih banyak lagi. 

Sebelum membahas bagaimana tips membuat anggaran media sosial yang baik, mari membahas apa saja komponen dari anggaran media sosial tersebut.

Alokasi anggaran pemasaran yang harus dipikirkan

Menurut SproutSocial, ada lima elemen yang perlu dianggarkan mengenai social media marketing. Kelima hal tersebut adalah biaya karyawan dan training, content creation, subscription tools, paid ads, serta influencer atau bentuk business partnership lainnya. Berikut adalah rangkuman mengenai lima komponen tersebut:

  • Biaya karyawan

Social media marketing merupakan aspek yang sangat luas. Jadi, diperlukan banyak orang dengan beragam skill agar strategi dapat berjalan dengan baik. Sebut saja social media strategist, paid media strategist, videographer, editor, copywriter, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, Anda perlu memikirkan untuk meng-hire beberapa ahli dalam divisi ini. Jika tidak mampu, solusinya adalah menyerahkannya pada agensi yang berpengalaman dan terpercaya.

  • Pembuatan konten

Untuk pembuatan beberapa jenis konten—seperti video pendek, video panjang, atau audio—dibutuhkan biaya tambahan. Biaya tersebut digunakan sebagai biaya produksi konten. Misalnya saja saat akan membuat video, dibutuhkan biaya untuk kru tambahan, talent, properti, sewa alat, dan masih banyak lagi. Untuk video pendek pun, budget yang dibutuhkan bisa mencapai puluhan, bahkan ratusan juta. 

Melihat hal tersebut, mungkin Anda berpikir untuk fokus pada jenis konten yang dapat diproduksi secara in-house, seperti konten berbasis teks atau gambar. Padahal menurut SproutSocial, konten yang dapat menarik engagement tertinggi adalah video pendek. Artinya, Anda tetap perlu mempertimbangkan penggunaan video sebagai salah satu bentuk social media marketing.

@anakmarketingdotcom

Sebentar lagi Ramadan! Perlu gak sih kita bikin konten bertema Ramadan? #PenulisID #ContentMarketing #Ramadan #ramadhancampaign

♬ Suns – Official Sound Studio
  • Langganan tools

Komponen berikutnya yang termasuk dalam anggaran pemasaran adalah biaya berlangganan tools. Dalam konteks ini, tools yang dimaksud bisa berupa tools untuk social media management, atau tools untuk content creation seperti langganan software desain dan langganan software editing video. 

  • Iklan berbayar

Selain untuk mencari audiens secara organik, media sosial juga bisa digunakan untuk mencari audiens melalui paid ads. Bahkan, 59% konsumen mengatakan bahwa paid ads di media sosial adalah salah satu sumber informasi mereka sebelum membeli sesuatu. Oleh karena itu, Anda perlu memasukkan budget paid ads untuk setiap media sosial yang Anda gunakan sebagai channel marketing.

  • Influencer 

Studi mengungkapkan bahwa 92% marketer percaya dengan keefektifan dari strategi influencer marketing. Oleh karena itu, Anda wajib mempertimbangkan untuk mengalokasikan budget influencer marketing sebagai salah satu channel social media marketing.

Jika Anda bertanya mana dari kelima alokasi dana tersebut yang harus diutamakan, tidak ada satu contoh anggaran pemasaran yang pasti. Setiap industri, setiap brand, bahkan setiap produk, mempunyai formulanya masing-masing untuk mencapai ROI yang optimal. Namun, kami telah merangkum beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk membuat anggaran pemasaran.

Tips membuat anggaran pemasaran

Karena sifatnya yang sangat penting, anggaran marketing tidak bisa dibuat secara sembarangan. Diperlukan analisis berdasarkan data serta hasil evaluasi dari kampanye marketing sebelumnya atau kampanye kompetitor untuk membuat anggaran yang tepat. Namun, kami bisa memberikan beberapa tips agar Anda dapat menentukan anggaran dengan tepat. Berikut adalah tips menentukan anggaran pemasaran media sosial:

  • Tentukan tujuan yang harus dicapai

Pertama, tentu saja menentukan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang dimaksud bisa berupa meningkatkan engagement, menambah sales, menaikkan customer retention, dan berbagai tujuan lainnya. Sebuah report mengungkapkan bahwa tujuan utama dari sebagian besar marketer yang menggunakan strategi social media marketing adalah untuk meningkatkan engagement (62%), menjangkau audiens baru (60%), dan merekatkan komunitas customer (53%).

Dalam menentukan tujuan tersebut, gunakanlah prinsip SMART, yaitu Specific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Time-bound. Jika diartikan, tujuan yang dibuat haruslah bersifat spesifik, bisa dihitung, bisa dicapai, relevan, serta terikat waktu. Jadi, Anda tidak bisa sekedar menuliskan goals “Meningkatkan jumlah sales”. Buatlah tujuan yang lebih lengkap dan detail, misalnya saja “Meningkatkan jumlah sales produk A pada kuartal ini hingga 10% dari kuartal sebelumnya”.

  • Pilih dan utamakan marketing channel yang berpotensi

Berikutnya, utamakanlah budget untuk channel yang dianggap paling efektif dalam menarik audiens. Untuk mengetahui mana channel yang efektif bagi Anda, diperlukan riset, uji coba, serta evaluasi dari hasil uji coba. Dalam konteks ini, Anda tidak hanya memilih apakah akan menggunakan konten berupa teks atau video, tapi juga media sosial yang akan digunakan. Untuk itu, Anda perlu mencari tahu demografi dari setiap media sosial, serta mencocokkannya dengan target audiens Anda.

Misalnya saja untuk media sosial LinkedIn. Menurut data, Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara dengan pengguna LinkedIn terbanyak. Jika dibagi berdasarkan gender, pengguna LinkedIn lebih banyak laki-laki daripada perempuan (54,8% vs 45,2%). Dan jika dibagi berdasarkan umur, pengguna LinkedIn mayoritas berumur 25-34 tahun (60%). Selain itu, data dari LinkedIn mengungkapkan bahwa 93% marketer B2B sangat efektif saat digunakan untuk lead generation.

Dari analisis singkat mengenai LinkedIn di atas, Anda bisa menentukan sendiri apakah media sosial tersebut cocok untuk dikategorikan sebagai marketing channel yang efektif untuk bisnis Anda.

  • Repurposing content 

Jika Anda memilih untuk mengunggah postingan di beberapa channel media sosial, salah satu cara untuk menghemat anggaran pemasaran adalah dengan melakukan repurposing content. Singkatnya, repurposing adalah perbaikan dan penggunaan kembali konten lama yang telah diubah atau di-update sesuai dengan kebutuhan. Dengan repurposing konten, Anda tidak perlu mengeluarkan budget lagi untuk proses produksi konten. Jadi, Anda hanya perlu memanfaatkan tenaga in-house yang tersedia.

  • Evaluasi hasil strategi marketing secara berkala

Terakhir, tentu saja Anda perlu melakukan evaluasi strategi marketing secara berkala. Dengan bantuan tools social media management, Anda perlu menganalisis bagaimana performa dari setiap kanal dan setiap strategi yang telah dilaksanakan. Kemudian, Anda perlu mengubah anggaran pemasaran sesuai dengan performa dari tiap kanal tersebut. Jika suatu kanal dianggap kurang efektif, Anda bisa mengurangi, atau bahkan menghilangkan budget untuk kanal tersebut, dan mengalokasikan budgetnya pada kanal lain.

Anggaran pemasaran, pentingkah untuk Anda?

Jawaban singkatnya: Anggaran pemasaran adalah hal yang penting.

Sekecil apapun bisnis Anda, membuat anggaran pemasaran adalah kunci dari strategi pemasaran yang sukses. Dari anggaran ini, Anda bisa melihat apakah suatu strategi marketing bisa memberikan hasil yang optimal, atau malah tidak menghasilkan apa-apa. Ditambah lagi, pembuatan anggaran pemasaran adalah salah satu cara untuk merencanakan keuangan perusahaan dengan lebih baik.

Contoh anggaran pemasaran media sosial yang baik adalah anggaran yang mengcover seluruh kebutuhan marketing media sosial, mulai dari biaya karyawan, pembuatan konten, dan biaya-biaya produksi dan evaluasi konten lainnya. Selain itu, contoh anggaran pemasaran media sosial yang tepat juga harus berdasarkan data dari riset yang telah dilakukan sebelumnya mengenai keefektifan dari tiap channel media sosial.

Writer Profile
  • Naufal Shabri

    Post graduate at UGM. Movie enthusiast dan anak gaul Surabaya

Share This
Comment

Leave a Reply