Saat pandemi kemarin tren out of home advertising atau iklan OOH memang menurun karena hampir seluruh masyarakat diwajibkan untuk stay at home. Namun menurut laporan dari Out of Home Advertising Association of America, tren iklan OOH kembali naik. Bahkan, pada kuartal kedua tahun 2022 kemarin angka penjualan iklan OOH hampir menyamai rekor penghasilan tertinggi iklan OOH sebelumnya, yaitu pada kuartal kedua 2019. Itulah kenapa Anda harus mencari tips out of home advertising yang akan membantu bisnis Anda berkembang. 

Tapi sebelum membahas mengenai tips out of home advertising lebih jauh, mungkin akan lebih baik jika kita membahas terlebih dahulu apa itu out of home advertising dan apa contohnya.

Out of home ads
Photo credit: PxHere

Pengertian dan Contoh Out of Home Advertising

Menurut Advendio, out of home advertising bisa diartikan sebagai bentuk iklan yang bisa ditemukan oleh konsumen saat mereka sedang berada di luar rumah. Dengan begitu, siapa saja—tanpa perlu sambungan internet—bisa melihat iklan tersebut. Paling tidak, strategi ini cocok untuk meningkatkan brand awareness produk Anda karena menurut sebuah studi, rata-rata orang menghabiskan 70% waktunya diluar rumah. Bahkan, studi yang sama juga mengungkap bahwa hampir semua orang melihat suatu bentuk out of home advertising setiap minggunya.

Uniknya menurut studi oleh USA TouchPoints, orang-orang lebih senang saat melihat iklan dengan media OOH daripada secara online melalui komputer atau smartphone. Bisa jadi, hal itu karena iklan OOH pada umumnya tidak mengganggu experience dari konsumen. Sebaliknya, iklan yang muncul di media online bisa mengganggu konsumen. Contohnya saja saat konsumen akan melihat sebuah video Youtube. Mereka harus melihat iklan terlebih dahulu untuk bisa menikmati video tersebut. Oleh karena itu, setidaknya hampir 70% pengguna Youtube merasa terganggu dengan iklan yang ada.

Menurut Feedough, ada enam jenis out of home advertising yang umum digunakan oleh bisnis, yaitu:

  • Papan reklame

Papan reklame bisa jadi apa yang ada di bayangan Anda saat mendengar istilah out of home advertising. Saat ini, papan reklame tidak hanya berupa gambar statis, tapi juga berevolusi ke bentuk digital atau disebut sebagai digital out of home advertising (DOOH). Di Indonesia, DOOH bisa kita temukan dalam bentuk videotron yang biasa ada di pinggir jalan.

  • Iklan transit

Iklan ini merujuk pada bentuk iklan yang bisa Anda temukan pada moda transportasi, baik di dalam ataupun di bagian luar moda transportasi tersebut. Contohnya adalah iklan berbentuk stiker yang menempel di bagian belakang mobil pribadi. Jenis marketing ini semakin marak digunakan dengan berkembangnya startup seperti Ubiklan dan StickEarn yang membantu bisnis mengiklankan produknya dengan medium mobil pribadi dari mitra yang bekerja sama dengan mereka.

  • Street furniture

Iklan jenis ini bisa Anda temukan di berbagai macam “furnitur” yang ada di jalanan, sebut saja bangku taman, tempat sampah, dan peralatan lainnya yang mungkin berhubungan dengan bisnis Anda.

  • Point-of-sale 

Iklan OOH jenis ini adalah bentuk iklan yang bertujuan untuk menarik perhatian konsumen saat ia akan membeli sesuatu. Contohnya adalah poster atau display produk yang ada di kasir sebuah supermarket.

  • Iklan retail

Iklan ini merujuk pada iklan yang dibuat oleh sebuah bisnis untuk memasarkan produk mereka di suatu toko atau pusat perbelanjaan. Contohnya adalah iklan di dalam lift mal yang menunjukkan produk dari sebuah bisnis yang membuka toko di mal tersebut.

  • Iklan konstruksi

Saat sedang ada konstruksi, umumnya dibuat pembatas sementara untuk menutupi situs konstruksi. Nah, iklan jenis ini menggunakan pembatas tersebut untuk mengiklankan sebuah bisnis—biasanya mengumumkan bisnis yang akan dibuka pada bangunan tersebut.

Nah, agar kampanye pemasaran Anda yang menggunakan out of home advertising bisa menjadi lebih efektif, ada beberapa tips out of home advertising yang bisa membantu bisnis Anda.

Tips Out of Home Advertising agar Efektif

  • Carilah lokasi yang tepat

Untuk iklan OOH yang tidak bergerak, maka lokasi menjadi salah satu faktor terpenting apakah sebuah kampanye pemasaran akan berjalan secara efektif atau tidak. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan untuk mencari lokasi terbaik adalah mengetahui siapa target audience bisnis Anda. Baik itu yang berhubungan dengan perilaku konsumen, hingga lokasi konsumen tersebut.

Misalnya saja Anda adalah pemilik produk sepeda beserta aksesorisnya. Maka, akan lebih baik jika Anda memasang sebuah iklan billboard di jalan utama yang memiliki lajur khusus sepeda. Atau misalnya Anda baru saja membuka cabang toko baru di suatu daerah, Anda bisa menyewa papan reklame di daerah tersebut untuk memberitahukan pembukaan toko tersebut kepada warga lokal.

  • Gunakan format yang sesuai

Sebelumnya, kita sudah membahas beberapa jenis dari medium iklan OOH. Tiap medium tersebut pastinya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung dari bisnis yang Anda jalankan. Untuk bisa memilih format yang tepat, ada beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan, dengan faktor utama tetaplah target audience Anda.

Jika Anda ingin mengiklankan suatu acara—misalnya saja konser—yang akan diadakan di daerah tersebut, maka Anda bisa menggunakan media papan reklame. Dengan begitu, kampanye tersebut bisa lebih efektif karena target audience Anda adalah penduduk lokal. Namun, jika bisnis yang ingin Anda iklankan memiliki target audience yang lebih luas—misalnya saja Anda menawarkan jasa pengiriman paket—maka jenis iklan transit bisa jadi pilihan yang cocok karena menjangkau area yang lebih luas.

Selain itu faktor berikutnya yang harus dipertimbangkan pastinya adalah budget Anda. Jika bisnis yang Anda miliki merupakan bisnis startup yang tidak memiliki budget OOH besar, maka Anda harus mencari medium yang sesuai. Salah satu medium yang bisa Anda gunakan adalah jenis iklan transit seperti Ubiklan atau StickEarn yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jadi, Anda tidak perlu memasang iklan di banyak tempat, cukup mitra mereka yang berkeliling mencari potential customer untuk bisnis Anda.

  • Gabungkan penggunaan iklan OOH dengan media lain

Tidak bisa ditampik, media sosial masih menjadi strategi marketing yang paling sering digunakan oleh sebuah bisnis. Oleh karena itu, Anda sebaiknya menggabungkan iklan OOH Anda dengan kampanye yang sedang bisnis Anda lakukan secara online. Misalnya saja dalam iklan yang Anda pasang, Anda bisa menyuruh konsumen untuk mengecek suatu tagar di Twitter, atau mungkin membuka dan mendaftar di website bisnis Anda. 

Alasannya simpel, iklan OOH tidak bertahan selamanya. Ya, saat melakukan out of home advertising, pasti ada durasi kontrak yang sudah disetujui sebelumnya dengan pihak periklanan. Setelah itu, iklan Anda akan hilang kecuali Anda memperpanjang kontrak. Dengan menggabungkannya dengan kampanye online Anda, maka konsumen yang tertarik dengan produk Anda bisa terus mengikuti kampanye pemasaran bisnis Anda.

Tips ini sangat cocok terutama untuk Anda yang memiliki startup berbasis teknologi. Pastinya, Anda sudah merencanakan kampanye yang cukup masif di ranah media sosial untuk menggaet target audience Anda yang melek teknologi. Nah, tidak ada salahnya meningkatkan traffic dari kampanye online tersebut dengan melakukan OOH Advertising. Jika satu kategori target audience sudah dicapai dengan metode marketing media sosial, maka kamu bisa mencoba menjangkau kategori target audience lainnya melalui OOH Advertising. Contohnya adalah target pasar Anda adalah mereka yang tinggal di suatu lokasi.

  • Catat performa iklan

Yang terakhir, jangan lupa untuk mencatat bagaimana performa dari kampanye iklan OOH yang dilakukan. Data ini sangat penting untuk menentukan strategi pemasaran bisnis Anda kedepannya. 

Untuk mengukur keefektifan sebuah kampanye iklan OOH sendiri, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Salah satu cara yang paling populer adalah membuat landing page khusus untuk konsumen yang datang dari iklan OOH. Misalnya, Anda menampilkan shortened link atau QR Code yang hanya bisa ditemukan pada kampanye OOH Anda. Jadi, Anda bisa mengecek seberapa banyak pengunjung website yang datang dari OOH dan mana yang datang dari kampanye lainnya.

Selain shortened link dan QR Code, kesuksesan sebuah kampanye OOH bisa dilakukan dengan memberikan kode diskon khusus. Namun untuk Anda yang tidak ingin memberikan potongan harga, bisa juga menggunakan sebuah tagar yang tersambung dengan kampanye online yang sedang Anda lakukan.

Mencatat performa ini cukup penting, terutama untuk bisnis Anda yang masih berupa startup dan tidak memiliki budget terlalu besar. Jika dari analisis performa terlihat bahwa hasil yang didapat tidak sesuai, maka Anda bersama tim bisa segera mengubah strategi marketing bisnis Anda.

Saat ini, kita mungkin sering melihat perusahaan konvensional melakukan kampanye pemasaran dengan menggunakan media OOH. Tapi untuk perusahaan startup, perlukah menjalankan tips out of home advertising ini? Dan, seberapa penting OOH advertising untuk startup? 

Perlukah Startup Melakukan OOH Advertising?

Tentu saja itu semua tergantung dari siapa target market bisnis Anda, apakah ada budget yang tersedia, dan beragam faktor internal lainnya. Yang jelas, penggunaan media OOH akan memberikan manfaat terhadap bisnis startup Anda, entah dalam bentuk brand awareness, atau bahkan meningkatkan sales performance produk Anda. Pendapat yang tidak perlu diragukan, mengingat 71% orang pengguna jalan memperhatikan iklan OOH.

Pastikan saat Anda memilih untuk menjalankan strategi pemasaran dengan media OOH untuk startup Anda, Anda telah mengikuti tips out of home advertising di atas. 

Writer Profile
  • Naufal Shabri

    Post graduate at UGM. Movie enthusiast dan anak gaul Surabaya

Share This
Comment

Leave a Reply