Bagaimanakah Anda bisa meningkatkan reputasi brand B2B di industri sekaligus mendorong penjualan? Memahami tips Marketing di LinkedIn adalah kuncinya! Menurut Sprout Social, iklan di LinkedIn bisa mendorong 33% lebih banyak penjualan sekaligus meningkatkan conversion rate sebanyak 2 kali lipat. Wajar, sebab masih berdasarkan sumber yang sama, mayoritas pembuat keputusan di bisnis B2B menggunakan platform tersebut untuk meriset brand sebelum memilih layanan.

Untuk mendapatkan manfaat dari marketing B2B LinkedIn yang sudah disebutkan, tentunya Anda perlu mengetahui apa saja tips marketing di LinkedIn agar budget tetap efisien dan hasilnya optimal. Anda bisa mempelajari tips marketing di LinkedIn secara lengkap berikut!

Image by Freepik

Tips Marketing di LinkedIn

Berikut adalah 7 tips marketing di LinkedIn yang dapat Anda terapkan secara bertahap mulai dari sekarang untuk bisnis B2B:

1. Tentukan tujuan marketing dengan metode SMART

Kunci kesuksesan dari LinkedIn marketing B2B terletak pada tujuan yang jelas dan terukur. Anda bisa menggunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) untuk memastikan tujuan tersebut realistis dan dapat dicapai dalam waktu tertentu.

Sebagai contoh, jika Anda ingin meningkatkan brand awareness, tujuan yang lebih spesifik mungkin adalah “meningkatkan jumlah pengikut LinkedIn sebesar 20% dalam waktu tiga bulan.” Dengan demikian, Anda memiliki kerangka yang jelas untuk menilai efektivitas strategi dan menentukan langkah-langkah selanjutnya.

2. Identifikasi buyer persona Anda

Sebelum memulai kampanye pemasaran, penting untuk memahami siapa audiens Anda. Dalam konteks LinkedIn marketing B2B, buyer persona adalah gambaran ideal dari klien atau prospek yang ingin Anda targetkan. Dengan memahami profil profesional mereka—mulai dari jabatan, industri, tantangan yang mereka hadapi, hingga motivasi dalam mengambil keputusan—Anda dapat menyusun konten yang relevan dan menarik.

Untuk mengidentifikasi buyer persona, Anda bisa mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti analisis demografi pengikut LinkedIn, wawancara dengan pelanggan, atau survei. Hasilnya, konten Anda akan lebih tepat sasaran dan efektif dalam menarik minat audiens yang relevan.

3. Pastikan profil LinkedIn Anda sudah lengkap dan menarik

Jika diibaratkan, profil LinkedIn adalah etalase digital dari bisnis Anda. Apalagi, Zapier menemukan bahwa profil yang lengkap muncul di lebih banyak hasil pencarian dan bisa menghasilkan lebih banyak views. 

Jadi, untuk menunjang keberhasilan LinkedIn marketing B2B, pastikan profil perusahaan Anda sudah menampilkan semua informasi penting. Contohnya, deskripsi bisnis, produk atau layanan yang ditawarkan, serta pencapaian signifikan. Gunakan gambar profil dan header yang profesional serta sesuai dengan branding perusahaan Anda.

Jangan lupa untuk memasukkan kata kunci yang relevan dengan industri Anda, sehingga pengguna LinkedIn lainnya dapat menemukan profil Anda dengan lebih mudah. Selain itu, tambahkan testimonial atau rekomendasi dari klien untuk meningkatkan kredibilitas.

4. Utamakan konten yang berbobot dan bernilai

Menurut 3 Aspens Media, 62% klien B2B meneliti 3-7 konten sebelum menentukan keputusan pembelian, dan 55% dari mereka sangat mengutamakan konten dari sebuah brand pada tahap riset. Maka dari itu, Anda sebaiknya berfokus pada topik-topik yang bernilai dan relevan dengan audiens. Contohnya, tren industri, tips atau panduan, serta studi kasus yang memberikan solusi atas masalah yang mereka hadapi.

Selain itu, cobalah berbagai format konten, seperti artikel, video, infografis, atau white paper. Dengan menghadirkan variasi konten, Anda dapat menarik minat lebih banyak audiens sekaligus mempertahankan engagement.

5. Ketahui waktu posting yang tepat

Mengetahui kapan audiens Anda paling aktif di LinkedIn sangat penting untuk memastikan bahwa konten yang Anda bagikan dilihat oleh sebanyak mungkin orang. Menurut riset dari Influencer Marketing Hub, waktu terbaik untuk memposting di LinkedIn adalah pada hari Selasa hingga Kamis. Terutama, di jam kerja seperti pukul 10 pagi dan pukul 12 siang. Sebab, pada saat itulah para profesional sedang cukup lowong untuk mengecek update.

Namun, Anda juga perlu melakukan eksperimen untuk menemukan pola yang paling sesuai dengan audiens Anda. Supaya lebih mudah, gunakan LinkedIn Analytics untuk melacak engagement dan menyesuaikan jadwal posting jika diperlukan.

6. Adakan virtual event dengan thought leader industri Anda

Salah satu strategi LinkedIn marketing B2B yang efektif adalah menyelenggarakan virtual event yang menampilkan thought leader di industri Anda. Sebab, melibatkan pemimpin pemikiran yang berpengaruh akan meningkatkan kredibilitas dan membantu membangun kepercayaan dengan audiens. Selain itu, event virtual ini memberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan prospek potensial serta meningkatkan engagement melalui komentar, diskusi, dan sharing.

Misalnya, Anda bisa memilih format acara berupa webinar, diskusi panel, atau sesi tanya jawab. Apa pun pilihannya, sesuaikan dengan kebutuhan audiens serta tema pembahasan yang akan disajikan. Jika Anda lebih ingin membangun interaksi dua arah antara audiens dan narasumber, Anda bisa mengadakan sesi diskusi atau talk show.

7. Aktif upload konten adalah kunci

Aktivitas C-suite (CEO, CFO, CTO, dan eksekutif lainnya) dalam LinkedIn marketing B2B sangat berpengaruh dalam memperkuat citra perusahaan. Alasannya, ketika eksekutif perusahaan secara aktif membagikan konten yang relevan, prospek bisa melihat wajah di balik brand dan bisnis bisa menunjukkan keahlian perusahaan di bidangnya. 

Apalagi, konten yang diposting oleh C-suite, seperti pandangan tentang tren industri atau pengalaman kepemimpinan, akan lebih mudah mendapatkan perhatian untuk membangun hubungan yang lebih personal dengan prospek. Oleh karena itu, pastikan eksekutif di perusahaan Anda aktif dalam berpartisipasi di LinkedIn.

Contoh LinkedIn Marketing B2B yang Sukses

Adakah brand yang sudah berhasil dengan menerapkan tips marketing di LinkedIn untuk B2B ini? Ya, dan Anda bisa mempelajari studi kasusnya di bawah ini:

1. Adobe

Adobe menggunakan LinkedIn untuk berbagi konten berkualitas yang terkait dengan kreativitas dan teknologi. Mereka secara konsisten memposting artikel, white paper, serta studi kasus yang relevan dengan industri kreatif dan teknologi. 

Selain itu, Adobe sering mengadakan webinar dan virtual event yang melibatkan thought leader di bidang desain dan teknologi, yang semakin memperkuat citra mereka sebagai pemimpin industri. Strategi ini berhasil meningkatkan engagement dengan audiens yang tertarik pada solusi kreatif, sekaligus memperluas brand awareness di kalangan profesional industri.

2. Nielsen

Nielsen, perusahaan yang bergerak di bidang riset pasar, memanfaatkan LinkedIn untuk berbagi laporan dan wawasan industri yang sangat berharga bagi pengambil keputusan. Konten mereka fokus pada data dan analisis secara mendalam yang memberikan nilai tambah bagi audiens mereka. Terutama, di sektor pemasaran dan media. 

Dengan membagikan data dan wawasan yang mendalam, Nielsen berhasil membangun otoritas di bidang riset pasar dan memperkuat kepercayaan audiens pada layanan mereka.

3. Salesforce

Salesforce, platform CRM terkemuka, menggunakan LinkedIn untuk menonjolkan inovasi dan solusi yang mereka tawarkan melalui konten yang edukatif. Salesforce aktif memposting artikel tentang digital transformation, customer relationship management, dan teknologi cloud. Mereka juga menggunakan LinkedIn sebagai sarana untuk mempromosikan event besar seperti Dreamforce.

Hasilnya, Salesforce berhasil membangun brand awareness yang kuat dan memposisikan diri sebagai pemimpin di bidang CRM dan teknologi cloud, serta menarik banyak leads potensial dari industri terkait. Karena inilah keuntungan mereka selalu meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun.

4. Slack

Strategi LinkedIn marketing B2B Slack cukup unik karena mereka berfokus pada membagikan kisah sukses pelanggan (customer success stories) serta insight tentang cara kerja yang lebih produktif. Mereka sering menampilkan bagaimana tim-tim besar menggunakan Slack untuk meningkatkan kolaborasi, serta memanfaatkan video dan infografis untuk memperjelas pesan mereka.

Dengan menonjolkan customer success stories, Slack mampu memperlihatkan value dari produk mereka secara konkret, sekaligus menginspirasi calon pelanggan untuk mencoba solusi mereka. Sehingga, keuntungan dan jumlah pengguna aktif mereka terus meningkat.

Marketing B2B LinkedIn memiliki banyak manfaat untuk bisnis. Salah satunya adalah meningkatkan kualitas brand Anda di kalangan klien, menurut Hootsuite. Nah, agar brand image Anda di industri semakin positif dan strategi marketing B2B LinkedIn Anda lebih sukses, Anda perlu memperhatikan sejumlah tips marketing di LinkedIn.

Pada dasarnya, tips marketing di LinkedIn yang tepat melibatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan audiens, pembuatan konten yang berbobot, kolaborasi dengan thought leader, dan konsistensi menerbitkan konten. Dengan menerapkan tips-tips tersebut, Anda bisa mendorong penjualan sekaligus memperkuat otoritas di industri.

Ingin bertemu dengan lebih banyak marketer B2B untuk memperkaya strategi marketing Anda di LinkedIn? Anda bisa klik sign-up gratis untuk bergabung dengan komunitas “Anak Marketing.” Setelah mendaftarkan diri, Anda dapat membaca insight premium yang lengkap dan bertukar wawasan dengan para marketer berpengalaman di Indonesia melalui event sharing khusus!

Writer Profile
  • Head of Content at Demand Gen Lab. Suka ngopi pas hujan dan segala hal Jejepangan.

Share This
Comment

Leave a Reply