Mengikuti perubahan perilaku konsumen dan tren, strategi digital marketing untuk B2B juga berubah. Pada tahun 2020 dan 2021, 75% pembeli dari B2B lebih memilih berinteraksi secara digital daripada interaksi secara langsung. Sementara itu, diperkirakan 73% dari penjualan e-commerce dilakukan lewat perangkat mobile. Mengapa demikian? Karena lebih mudah melakukan pembelian dari smartphone daripada desktop.

Melalui hal ini bisa dilihat ke arah mana strategi digital marketing untuk B2B akan berjalan di tahun 2023. Berikut ini adalah 9 strategi yang bisa Anda terapkan untuk bisnis B2B Anda tahun depan.

Digital marketing strategy
Photo Credit by Rawpixel

Strategi digital marketing 2023 untuk B2B

  • Gunakan influencer marketing

Setiap membuka media sosial, mungkin ada dua atau tiga influencer yang muncul di timeline Anda sedang mempromosikan produk atau jasa. Ya, influencer marketing menjadi tren selama beberapa tahun belakangan. 

Di Indonesia, semakin banyak brand yang menginvestasikan lebih dari 30% budget untuk influencer marketing di tahun 2022. Kebanyakan dari mereka, yaitu 74% dari brand memilih memfokuskan budget influencer marketingnya di Instagram. Angka ini diprediksi akan terus meningkat di tahun depan.

Di media sosial, koneksi antar penggunanya dikontrol oleh algoritma. Jika seorang pengguna memiliki banyak koneksi atau followers, maka semakin luas juga jangkauan atau reach-nya. Review positif atas produk dari brand Anda yang disebarkan oleh pengguna media sosial seperti ini bisa memberikan dampak yang besar. 

Mungkin Anda berpikir kalau yang bisa menggunakan influencer hanyalah bisnis B2C. Namun, faktanya, influencer marketing bisa diterapkan oleh semua jenis bisnis. Influencer marketing untuk B2B memang tidak setara dengan yang dilakukan B2C, tapi fakta bahwa Anda berinteraksi langsung dengan pengguna yang menjadi penting di sini.

  • Kembangkan konten interaktif

Engagement adalah kunci dari kesuksesan strategi digital marketing untuk B2B. Namun, pelanggan mulai tampak bosan dengan cara yang biasa digunakan. Maka dari itu, perlu ada pergantian konten. Misalnya dengan membuat konten interaktif seperti survei, infografis, games, kontes, video interaktif, dan lain sebagainya.

Sebuah statistik menunjukkan bahwa 81% dari pemasar setuju konten yang terjangkau dan memiliki dampak besar lebih efektif daripada menarik perhatian calon pembeli dengan konten yang statis. Tapi, keuntungannya tidak hanya itu. Membuat konten interaktif dalam digital marketing B2B bisa meningkatkan engagement dengan audiens, menambah lead dan conversion, meningkatkan brand loyalty, hingga mengedukasi pembeli.

  • Manfaatkan social commerce

B2C memang mendominasi platform media sosial, tapi bukan berarti B2B juga tidak bisa menerapkan social media marketing. Saat ini semakin banyak B2B yang mulai masuk ke media sosial dan menerapkan digital marketing di sana.

Menurut studi yang dilakukan Gartner, 46% dari konsumen bisnis B2B mengawali perjalanannya sebagai pembeli melalui media sosial. Jadi, tidak ada salahnya untuk semakin memanfaatkan social commerce untuk meningkatkan penjualan Anda saat ini.

  • B2B menjadi “lebih” B2C 

Jika membicarakan strategi marketing, ada perbedaan yang jelas antara B2B dan B2C yang disebabkan oleh bentuk bisnisnya. Namun, jika dilihat dari gambaran yang lebih besar, tujuan utama B2B dan B2C adalah sama-sama untuk menjual sesuatu, baik jasa ataupun produk. Kesamaan ini juga yang membuat B2B dan B2C bisa menggunakan platform yang sama. Maka, semakin banyak pula teknik yang diadopsi satu sama lain.

Jika melihat dari cara belanjanya, konsumen B2B dan B2C mungkin juga menginginkan kepraktisan yang sama. Pembelian di B2C sekarang sudah semakin simpel dan cepat, jadi masuk akal kalau klien B2B pun mengharapkan hal serupa.

  • Konten video masih berkembang dan relevan

Pada tahun 2020, sebanyak lebih dari 3 miliar pengguna internet mengonsumsi konten video. Setahun kemudian, audience reach dari video online mencapai 92% pengguna internet dunia. Pada 2022, 82% traffic internet global akan datang dari video. Sehingga menjadi masuk akal jika pada 2023, konten video masih sangat relevan dan akan terus berkembang.

Bagi B2B, konten video bukan lagi hal yang asing. Kebanyakan dari pemasar industri ini memanfaatkan video untuk membuat konten tutorial atau edukasi. Ini karena untuk kebanyakan orang, menonton video tutorial lebih praktis daripada membaca buku manual. Contohnya, seperti cara mengoperasikan suatu aplikasi, merakit furnitur, menggunakan alat tertentu, dan lain sebagainya. 

Selain itu, media sosial saat ini juga sangat mendukung konten video. Misalnya, Instagram. Terkenal sebagai media sosial berbasis foto, kini Instagram didominasi dengan konten video pendek seperti TikTok yang dikenal dengan nama Reels. Jika Anda bisa menggabungkan strategi ini dengan influencer marketing, maka Anda bisa menjangkau lebih banyak audiens.

  • Gunakan User-Generated Content

Perusahaan B2B bisa memanfaatkan User-Generated Content (UGC) untuk meningkatkan brand awareness yang berujung pada peningkatan engagement dan kepercayaan dari konsumen. Faktanya, konsumen 2,4 kali lebih percaya pada User-Generated Content daripada Company-Generated Content.

Strategi ini juga bisa Anda kombinasikan dengan strategi lainnya, seperti konten video. Untuk menerapkannya, yang Anda perlukan hanya smartphone untuk merekam video dan akun media sosial perusahaan Anda untuk membagikan konten. 

  • Review, testimonial, dan studi kasus

Membuat konten seperti wawancara, testimonial, atau studi kasus dari konsumen yang sudah pernah membeli produk atau memakai jasa Anda adalah salah satu metode digital marketing yang paling efektif untuk B2B. Ini akan meningkatkan kepercayaan diri calon konsumen sebelum membeli karena mereka biasanya ingin mengetahui apakah produk atau jasa yang mereka beli sesuai dengan ekspektasi mereka atau tidak.

Selain itu, review produk atau jasa bisa membantu perusahaan Anda lebih unggul daripada kompetitor, meningkatkan traffic organik, dan click-through rates Google Ads. 

  • Pertimbangkan reputasi perusahaan dan tanggung jawab sosial

Selain menempatkan fokus pada memproduksi konten yang bisa meningkatkan engagement dan penjualan, Anda juga perlu memikirkan reputasi perusahaan dan tanggung jawab sosial yang perlu dilakukan sebagai sebuah brand. Konsumen kini memprioritaskan perusahaan yang tidak hanya mengambil keuntungan, tetapi juga menerapkan inisiatif sosial. Sebuah studi menunjukkan bahwa 66% konsumen bersedia untuk membayar lebih dari brand yang menunjukkan komitmen sosialnya.

  • Manfaatkan SEO

Search engine optimization (SEO) adalah salah satu strategi digital marketing yang sangat berguna untuk B2B. Calon konsumen akan kesulitan menemukan perusahaan bila Anda tidak berada di jajaran atas hasil pencarian.

Untuk meningkatkan SEO, Anda bisa melakukan content marketing. Misalnya dengan membuat artikel informatif secara konsisten dengan memasukkan kata kunci yang relevan dengan perusahaan Anda. 

Nah, itu dia sepuluh strategi digital marketing yang cocok untuk diterapkan pada 2023. Mengombinasikan beberapa strategi sekaligus juga bisa membantu Anda mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Setelah itu, selalu lihat insight dan analisis performa marketing Anda untuk melihat bagian mana yang perlu diperbaiki atau dilanjutkan.

Writer Profile
  • Ivanka Veronica

    Senior Social Media Specialist at Demand Gen Lab. Anak konten sejati.

Share This
Comment

Leave a Reply