Ketika Anda ingin mempromosikan bisnis B2B untuk menjaring lebih banyak klien, sebaiknya Anda mempertimbangkan apa yang audiens Anda butuhkan. Contohnya, menurut survei dari Demand Base yang diterbitkan oleh Finances Online, 96% calon klien B2B ingin vendor pilihan mereka bisa menunjukkan keahlian mereka di sebuah bidang. Oleh sebab itu, thought leader marketing adalah strategi yang sangat penting.

Dengan kata lain, strategi thought leader marketing adalah kunci untuk meningkatkan reputasi sekaligus relevansi brand Anda dalam jangka panjang. Lantas, seperti apakah strategi thought leader marketing yang dapat Anda terapkan untuk bisnis B2B? Mari kita pelajari selengkapnya di sini.

Thought Leader Marketing Adalah…

Thought leader marketing adalah strategi pemasaran yang memposisikan seorang individu atau perusahaan sebagai pemimpin dalam suatu industri. Oleh sebab itu, mereka berperan aktif dalam membentuk tren dan memberikan wawasan yang bernilai kepada audiens. Contohnya, dengan menjadi sumber utama informasi, ide, dan solusi dalam sebuah bidang agar orang lain dapat melihat mereka sebagai otoritas yang terpercaya.

Pentingnya Thought Leader Marketing untuk Bisnis

Pentingnya thought leader marketing adalah (Image by Lifestylememory on Freepik)

Memangnya, apa saja manfaat menjadi thought leader bagi kesuksesan bisnis B2B? Berikut adalah berbagai contohnya:

1. Meningkatkan visibilitas brand

Ketika Anda berbagi wawasan yang mendalam dan berharga melalui artikel, webinar, atau laporan industri, orang akan mulai melihat brand Anda sebagai sumber informasi terpercaya. Jadi, dengan thought leader marketing, Anda bisa menarik lebih banyak perhatian, baik dari calon pelanggan, mitra bisnis, maupun media.

Sebagai contoh, perusahaan teknologi yang secara konsisten mempublikasikan laporan tahunan mengenai tren terbaru dalam industri IT akan lebih dikenal dibandingkan dengan perusahaan lain yang hanya fokus pada promosi produk. Klien akan lebih memilih untuk bekerja dengan perusahaan yang mereka anggap memiliki pemahaman mendalam tentang industri tersebut.

2. Brand akan tetap relevan dalam jangka panjang

Berikutnya, thought leader marketing membantu brand untuk tetap relevan di pasar yang kompetitif dan terus berubah. Sebab, dalam dunia bisnis yang bergerak cepat, sangat mudah bagi perusahaan untuk tertinggal jika mereka tidak mengikuti perkembangan dan tren terbaru. 

Namun, dengan strategi marketing tersebut, Anda memastikan bahwa brand Anda selalu berada di garis depan perubahan. Sebab, jika Anda rutin menyebarkan wawasan baru yang inovatif, Anda akan lebih mudah diingat oleh target audiens.

3. Membangun hubungan baik dengan pelanggan

Selain menarik perhatian calon klien, thought leader marketing juga dapat membangun hubungan serta kepercayaan yang kuat dengan target audiens. Apalagi, informasi dari Kurve juga menunjukkan bahwa konsumen B2B menyukai bisnis yang menawarkan informasi dengan lengkap dan mudah.

Dengan kata lain, ketika brand Anda berbagi pengetahuan secara gratis dan terbuka, pelanggan merasa lebih terhubung dengan brand. Jadi, Anda pun bisa menumbuhkan loyalitas yang lebih kuat di kalangan pelanggan. 

Misalnya, ketika Anda mengadakan webinar yang menjawab permasalahan khusus dalam industri pelanggan Anda, mereka akan menghargai dedikasi Anda dalam membantu mereka sukses. Seiring waktu, hal ini akan memperkuat hubungan bisnis yang sudah ada dan menarik klien baru yang merasa bahwa mereka mendapatkan nilai lebih dari sekadar produk atau layanan yang Anda tawarkan.

Contoh Strategi Thought Leader Marketing untuk B2B

Untuk memaksimalkan keuntungan thought leader marketing bagi bisnis, Anda bisa mulai dengan menerapkan salah satu dari keempat strategi di bawah ini:

1. Laporan industri yang lengkap dan berbasis data

Laporan industri yang komprehensif dan berbasis data merupakan strategi thought leader marketing yang efektif untuk menunjukkan kompetensi bisnis Anda. Sebab, laporan sedemikian rupa harus mencakup data riset yang solid, analisis mendalam, serta wawasan praktis yang dapat digunakan oleh pembaca untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik. 

Ketika audiens mendapatkan manfaat dari laporan yang Anda buat, mereka akan mulai mengandalkan perusahaan Anda sebagai referensi utama untuk memahami tren di industri mereka. Selain itu, laporan industri yang dibagikan secara publik juga dapat memperluas jangkauan brand Anda dan membantu menjaring pelanggan baru.

2. Konten media sosial yang menjawab permasalahan audiens

Social media adalah platform yang sangat efektif untuk berinteraksi langsung dengan audiens dan menunjukkan keahlian Anda. Bahkan, data dari Referral Lock juga mendukung efektivitas tersebut. Menurut hasil penemuannya, 55% klien B2B menemukan sebuah brand melalui post media sosial  mereka. Jadi, sebaiknya strategi thought leader marketing Anda mencakup konten yang relevan dan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh target audiens.

Sebagai contoh, jika Anda mengelola bisnis teknologi, Anda dapat menggunakan LinkedIn atau Twitter untuk membagikan informasi mengenai cara menjaga privasi data. Dengan memberikan solusi melalui artikel, infografis, atau video singkat, Anda bisa menunjukkan pemahaman Anda tentang industri sekaligus membangun hubungan dengan audiens.

3. Podcast tentang proses di balik layar

Podcast adalah media yang semakin populer untuk menyampaikan informasi secara lebih personal dan mendalam. Bahkan, Lower Street menemukan bahwa 53% pengambil keputusan dalam bisnis B2B rutin mendengarkan podcast setiap minggunya. Tentunya, Anda bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk thought leader marketing.

Misalnya, Anda bisa berbagi cerita tentang bagaimana perusahaan Anda bekerja, menyelesaikan masalah, dan apa saja tren atau tantangan yang sedang dihadapi. Selain itu, podcast yang membahas kasus nyata dalam bisnis Anda juga dapat menarik perhatian audiens yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara kerja industri Anda. Jadi, Anda bisa menjangkau orang-orang yang tidak sempat membaca artikel panjang atau menonton video.

4. Webinar edukasi

Apakah Anda ingin berinteraksi secara langsung dengan audiens untuk meningkatkan visibilitas? Anda bisa menyelenggarakan webinar untuk memberikan pelatihan, wawasan mendalam tentang topik tertentu, atau bahkan menjawab pertanyaan secara real-time.

Webinar edukasi yang dirancang dengan baik bisa memberikan kesempatan bagi audiens untuk lebih memahami tantangan serta solusi dalam industri mereka. Nah, ini merupakan kesempatan untuk menunjukkan pengetahuan mendalam Anda sambil memberikan nilai langsung kepada audiens. 

Selain itu, webinar juga bisa menjadi ajang soft selling atau mempromosikan produk atau layanan perusahaan dengan cara yang lebih halus, yaitu melalui diskusi dan pendidikan daripada iklan langsung.

Thought leader marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang cocok untuk bisnis B2B karena bisa memperkuat reputasi brand. Selain itu, menurut Sprout Social, algoritma berbagai platform–mulai dari mesin pencarian sampai media sosial–sangat mengutamakan otoritas sebuah akun. Jadi, kunci dari thought leader marketing adalah membuat konten yang relevan, berbobot, dan bernilai. 

Untuk mencapai tujuan tersebut, Anda bisa menerapkan sejumlah strategi thought leader marketing. Contohnya, white paper, infografis ringan di media sosial, podcast, atau bahkan webinar. Apa pun strategi thought leader marketing yang Anda pilih, pastikan Anda menyoroti bagaimana bisnis Anda dapat memecahkan masalah atau memberikan insight unik tentang industri. 

Ingin berdiskusi lebih banyak seputar all things marketing? Klik  sign-up gratis untuk bergabung dengan komunitas “Anak Marketing”! Dapatkan konten dan event sharing menarik dari banyak marketer berpengalaman di Indonesia. Grup ini juga memiliki kebijakan anti spam yang sangat ketat!

Writer Profile
  • Karen Winardi

    Head of Content at Demand Gen Lab. Suka ngopi pas hujan dan segala hal Jejepangan.

Share This
Comment

Leave a Reply