Ramainya penggunaan strategi storytelling brand merupakan tanda pergeseran dalam pendekatan marketing. Sekarang bukan lagi zamannya bisnis sekadar mengandalkan keunggulan produk, melainkan brand mendekatkan diri dengan konsumen. Di tengah pasar yang kian kompetitif, brand berlomba-lomba supaya bisa dikenal dan dipercaya masyarakat. Sebelum menerapkannya, Anda bisa menyimak manfaat dan contoh storytelling brand yang inspiratif di sini!

Apa manfaat storytelling brand?

Kekuatan cerita bisa mendorong keinginan membeli produk dari brand terkait. Ini karena audiens merasa memiliki keterikatan dengan brand. Ibaratkan hubungan tersebut seperti persahabatan di mana kedua belah pihak saling berbagi cerita. Sejumlah contoh storytelling brand menunjukkan adanya interaksi antara bisnis dengan konsumen.

Yup, storytelling untuk keperluan bisnis tidak hanya satu arah. Brand juga dapat memberikan kesempatan bagi konsumen supaya bisa menuangkan ceritanya sendiri. Sebutannya adalah tipe customer story.

Storytelling brand pun membuat brand terlihat konsisten di mata konsumen. Dengan adanya implementasi brand guidelines dalam berkomunikasi dengan publik, konsumen mudah membentuk image brand di ingatannya. Terlebih, branding yang konsisten diakui berpengaruh dalam mencapai deal dengan konsumen. Jika menerapkan nilai yang berganti-ganti, konsumen akan bingung dan malah tidak ingat akan brand Anda.

Lantas, seperti apa narasi yang harus diceritakan? Bagaimana cara supaya konsumen mau melihat brand story? Simak beberapa campaign storytelling brand yang sukses di sini!

Photo Credit: Yanalya

Contoh storytelling brand yang sukses

  • Spotify

Apakah Anda pernah melihat stories berisi rekam jejak Spotify di akhir tahun? Biasanya, media sosial seperti Instagram hingga TikTok penuh akan isi slideshow data Spotify. Mulai dari berapa lama seseorang mendengar musik dalam setahun, apa saja genre musik kesukaannya, artis favorit, dan informasi lainnya. Nah, ini adalah program Spotify Wrapped, contoh storytelling brand yang memanfaatkan data pelanggan.  Fitur flashback tahunan ini sangat diminati pengguna, dengan lebih dari 90 juta orang di seluruh dunia ikut mencobanya. 

Keistimewaan Spotify Wrapped ada pada budaya baru yang diciptakan, yaitu membagikan dan melihat musik kesukaan orang-orang. Apalagi, musik telah lama dikenal sebagai gerbang menuju pribadi setiap orang. Mengenal orang lain menjadi lebih mudah jika mengetahui musik yang disukainya. Spotify menyadari hal ini, dan mengimplementasikannya  dalam tracking akhir tahun.

Keberhasilan Spotify menunjukkan bahwa kuncinya ada pada seberapa dalam Anda mengenal pelanggan dan industri Anda. Pasalnya, tidak semua industri dapat menerapkan strategi seperti ini. Ketika Facebook menerapkan hal serupa lewat Year in Review, pengguna malah protes karena tidak senang melihat foto lamanya. Lagipula, siapa yang mau diingatkan tentang pengalaman terburuknya? 

  • Gojek

Strategi storytelling brand selanjutnya datang dari brand dalam negeri, yaitu Gojek. Gojek juga menerapkan program semacam Spotify Wrapped yang diberikan tajuk kejoG (kilas balik Gojek). Setiap tahunnya, Gojek memberi tahu setiap pelanggan seputar riwayat penggunaan layanan aplikasinya. Tidak hanya itu, perusahaan besutan Nadiem Makarim ini menyematkan tema sesuai keadaan yang ada. Tema kejoG terakhir, tahun 2021, adalah Warrior from Home

Dengan tema tersebut, pengguna Gojek memperoleh deskripsi sesuai data penggunaan aplikasi. Misalnya, bagian penggunaan jasa GoSend diberi keterangan “Kamu si pengirim rezeki! Tau gak, kamu udah dukung 23 driver tetap gaspol dengan kirim paket dan hal lainnya!”

Meski berdasarkan data, penyampaian informasi dikemas dengan gaya bahasa gaul dan disesuaikan dengan tema tahunan. Kesan yang diberikan adalah keakraban antara pelanggan dan brand. Konsumen pun terdorong untuk lebih sering menggunakan aplikasi di tahun depan. 

Selain itu, Gojek sebenarnya menerapkan storytelling dalam berbagai langkah bisnis. Ketika meminta pengguna update aplikasi, deskripsi versi baru berisi tulisan seperti percakapan. Contohnya, “THEY’RE A TEN BUT… they spend a lifetime deciding, what to order for lunch.” Saat pembaruan tersebut keluar, di media sosial sedang ramai tren rating orang seperti itu.

Masih ada lagi contoh lain. Gojek beberapa kali membagikan kisah mitra driver pertamanya, Mulyono. Abadi memegang nomor 001, Mulyono kini mendapatkan jatah saham GoTo sebanyak 4.000 lembar. Cerita loyalitas Mulyono selama 12 tahun di Gojek mengandung inspirasi bagi banyak orang. Melalui berbagai storytelling brand Gojek, perusahaan transportasi online ini cukup sukses membangun branding sebagai perusahaan yang peduli terhadap stakeholders. 

  • Nike

Dikenal sebagai brand perlengkapan olahraga, Nike juga populer dengan slogan simpel “Just Do It”. Masyarakat di seluruh dunia pun sudah familiar dengan logo “swoosh” miliknya. Contohnya sudah ada banyak.

Salah satunya adalah video  dengan mantan pemain NFL Colin Kaepernick. Video Nike yang satu itu mengandung monolog inspiratif, “Don’t ask if your dreams are crazy, ask if they are crazy enough.” Pesan dari video ini begitu kuat, sampai beberapa netizen mengaku menitikkan air mata menontonnya. 

Itulah prioritas dari brand storytelling yang dilakukan Nike. Perusahaan yang berdiri sejak 1964 ini mengajak konsumen untuk selalu percaya diri dan mengupayakan yang terbaik. Intinya, Nike berpesan supaya jangan menyerah dalam mencari dan berusaha menggapai cita-cita.

Nike mungkin merupakan simbol status, terutama dalam bidang olahraga. Tapi, prinsip brand ini juga tertanam kuat di benak masyarakat. Sehingga, Nike tidak luput dari benak konsumen. “Believe in something, even when it means you lose everything.” 

Jika melihat strategi cerita yang diterapkan Nike, dapat dilihat bahwa brand tersebut terus konsisten mengeksekusi marketing sesuai slogan “Just Do It”. Hanya tiga kata, tapi elaborasi kalimat itu menghasilkan strategi inspiratif selama bertahun-tahun. 

Memang, Nike menggaet sejumlah tokoh terkenal untuk campaign-nya. Meski berperan penting, tokoh-tokoh tersebut bukan kunci dari kesuksesan brand Nike. Kunci dari marketing Nike ada di aktivitas menjual identitas brand yang konsisten sejak awal.

Pertahankan konsumen lewat kekuatan cerita

Sekarang, sudahkah Anda paham bagaimana cerita bisa berdampak kuat bagi brand? Penerapan storytelling mampu membuat brand tidak lepas dari benak konsumen. 

Storytelling brand bisa mendorong terbangunnya komunitas bagi brand. Bahkan, tidak hanya itu, Forbes mengatakan brand dapat menciptakan “tribes lewat storytelling. Ini maksudnya adalah dewasa ini, brand tidak dapat mempertahankan konsumen hanya dengan kualitas produk dan layanan saja. Brand perlu benar-benar mengenal apa yang dibutuhkan audiens, mendengar cerita dari perspektif audiens, dan turut membagikan cerita milik brand.

Jika belum menemukan jiwa dari brand Anda, kenali identitas brand secara mendalam. Apa nilai yang menjadi prinsip brand Anda? Bagaimana cerita dari kelahiran brand dan produk Anda? Bagaimana pengalaman konsumen dalam menggunakan produk Anda?

Tetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi brand purpose dari jalannya bisnis Anda. Setelah itu, Anda dapat menyesuaikannya dengan perkembangan masyarakat supaya tetap relevan. Sebagai contoh, misalnya bisnis Anda merupakan brand yang bergerak di bidang air mineral. Bagaimana tanggapan Anda terhadap gerakan feminisme? Bagaimana dengan keberagaman ras? Nah, Anda dapat menjawabnya dengan mudah jika sudah menemukan prinsip brand. 

Contoh storytelling brand semacam itu adalah brand kecantikan, Dove. Brand ini dikenal dengan Real Beauty Campaign, yang menekankan bahwa setiap orang dapat memancarkan kecantikan, tidak peduli warna kulit atau bentuk tubuh. Kampanye Dove sesuai dengan prinsip brand, yaitu pandangan bahwa kecantikan seharusnya menjadi sumber rasa percaya diri, bukan malah menimbulkan rasa cemas.

Kekuatan dari brand storytelling memang berangkat dari identitas brand itu sendiri, yang terdiri dari berbagai elemen sebagaimana terlihat dari contoh storytelling brand di atas. Mulai dari logo, prinsip, juga sejarah brand beserta produk. Gali identitas brand Anda untuk menghadirkan storytelling brand yang menawan!

Writer Profile
  • Kaylina Ivani

    Marketing enthusiast, penikmat kopi dan senja, penikmat hot chocolate

Share This
Comment

Leave a Reply

  1. We are a branding agency in Ahmedabadc and create brand identities that are unique, iconic, and leave lasting impressions. Whether it’s a brand refresh or the creation of a new identity, we deliver brands that make a lasting, positive impact. In addition, we can help with branding and advertising, brand strategy, brand essence and promise, creative design, requirements: packaging design services, stationery design services, digital marketing, Graphic Design Company, logo design services, video production, product photography, and event or exhibition stall designing.

    Downvote 0
    Upvote 0